Part 21

19.2K 1.1K 14
                                    

Ini khusus 'honeymoon'
But aku ga sampe adegan 'gitu2an nya ya:v
I know ada anak dibawah umur yg ttp baca meskipun udh diperingati.
Selamat membaca~

"Makan udah beres, yuk capcus ke bandara." Prilly mengangguk.

"Tapi kita mau kemana?" Ali hanya tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.

"Pokoknya romantis!"

Mereka pun menuju bandara dengan mobil pribadi Ali. Kali ini bukan Ali yang menyetir pesawat yang ditumpangi. Melainkan Rizky.

2 jam perjalanan, akhirnya sampai juga pasutri ini di Bandara Soekarno Hatta.

"Bangun Sayang, hei, udah sampai." Ali menepuk-nepuk pelan wajah istrinya yang tertidur sangat pulas. Percuma juga ia seperti itu karena Prilly sudah sangat pulas.

"Sayang.."

"Ga lucu aku gendong kamu yang lagi tidur gini. Ntar dikira aku ngapa-ngapain kamu, kan padahal belum."

"Beb.. bebebbb.."

Ali menghela napasnya pelan. Ia kehabisan cara membangunkan Prilly. Mungkin istrinya masih kecapekan setelah semalam *resepsi ya*

Supir Ali yang melihat kebingungan majikannya pun langsung menghampiri. Ia tersenyum hangat melihat sayangnya sang majikan pada wanita disebelahnya.

"Pak.. mau sampai kapan terpesona gitu sama sikap saya ke Prilly? Bantuin saya atuh biar istri saya bangun." Tegur Ali dengan lembut. Serumit apapun situasinya, Ali masih tetap mengingat sopan santun ke orang yang lebih tua walaupun pembantunya sendiri.

"Eh iya, mas. Cipratin air aja mas, tapi jangan banyak-banyak. Takutnya masuk ke bagian pernapasan. Kan bahaya." Supir itu pun memberikan air mineral pada Ali. Dengan cekatan, Ali menyipratkan sedikit demi sedikit air pada wajah istrinya sesuai arahan sang supir.

Prilly mengerjapkan matanya. Ali berterima kasih pada supirnya karena cara itu berhasil. Prilly yang nyawanya belum terkumpul semua hanya kebingungan melihat Ali beeterima kasih pada supir.

"Kenapa natap aku kayak gitu, hm? Yuk turun. 10 menit kita disini. Gamau ketinggalan pesawat, kan?"

"Oh.. udah sampai toh? Cepet, ya."

Ali mengangguk saja. Sebenarnya lama, tapi ia tak mau memancing pertengkaran karena nantinya mereka pasti akan berargumen.

"Yaudah yuk turun. Pak, saya liburan dulu ya. Makasih bantuannya."

"Iya, mas. Hati-hati."

                                  ♡♡♡

"Aliii!!!"

Ali dan Prilly sama-sama menoleh. Tiba-tiba saja ada yang memeluk Ali. Bukannya senang, Ali malah sedikit jijik.

"Gila.. kangen banget gue sama lo! 1 minggu lebih kita ga ketemu!"

"Gue tau, gue emang ngangenin. Tapi gausah peluk juga kali. Emang gue cowok apaan?"

Rizky hanya terkekeh geli. Ia juga sebenarnya agak jijik jika harus memeluk Ali, apalagi ditempat kerja seperti ini.

"Eh ada Piyi.. apa kabar?" Kini Rizky beralih menatap Prilly. Yang ditanya hanya tersenyum.

"Baik, kak. O iya bukannya kakak kemarin dateng ke resepsi aku sama Ali, ya? Kok bilangnya 1 minggu lebih ga ketemu?"

Hening sejenak, namun kemudian Ali maupun Rizky sama-sama menepuk keningnya. Maklum, faktor U.

"Hehe lupa, Piy. Maklum faktor U!" Prilly terkekeh mendengarnya.

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now