11. Kenalan

678 71 7
                                    

Dua orang cowok sedang asyik menonton layar televisi yang sedang manayangkan serial kartun Spongebob. Sambil terus mengumpat kata-kata kasar dan tertawa hingga membuat seisi rumah bising. Untung saja dirumah sedang tidak ada orang selain mereka dan cewek yang sedang konser di kamar mandi.

"Mampus!! Sableng njirr!!" Umpatan itu terus dilontarkan sembari diselingi lemparan kulit kacang ke layar tv.

Mendengar suara riuh di ruang keluarga, cewek itu pun penasaran dan mencoba melihat apa yang sedang kedua alien itu lakukan.

Benar saja, ruang tv Vallery berubah menjadi gudang sampah. Kulit kacang berserakan dimana-mana, sofa berantakan. Dan makhluk yang harus bertanggung jawab atas ini semua adalah Sam dan Gerald.

"Heh bangke! Lo mau jadiin rumah gue apaan? Tempat sampah!" Omel Vallery dari sisi pojok ruangan. Persis seperti ibu tiri di film bawang bombay bawang daun.

"Ley sini. Gila episode baru nih!" Seru Sam disertai watados *wajah tanpa dosa.

"Iyanih Ley sini gabung. Episod baru gilakk seru banget!!" Ucap Gerald lebay. Rupanya hari ini dia sedang tidak ada jadwal kuliah dan libur kerja.

"Gue gak mau tau, lo berdua harus beresin ini semua sampai rapih, soalnya Ayah sama Bunda udah mau pulang dan bakalan sampe rumah lima belas menit lagi. Tadi mereka nelpon gue." Suruh Vallery sembari melirik jam tangannya.

Sukurin gue kerjain, mpuss. Batin Vallery sambil menahan tawa.

"Gila, wah parah lo. Lima belas menit doang. Mau gak mau gue pake the power of Sam ganteng." Jawab Sam sambil mengerlingkan matanya.

"Yeh Panjul! Nih gue pake the power of emak-emak!" Sahut Gerald menirukan gaya emak emak pejuang dapur.

"Yeh sinetron bego!"

"Cepetan beresin gue gak mau tau. Lo berdua jadi laki-laki harus bertanggung jawab!" Vallery sudah kembali menaiki anak tangga dan berlalu menuju kamarnya.

"Bang gue gak ngehamilin ade lo." ucap Sam kepada Gerald. Polos apa bego?

"SAMMYY !!!" teriak Vallery dari dalam kamar.


¤¤¤ A.M.O.R ¤¤¤


"Makasih ya Sam udah jagain anak Bunda." suara itu berasal dari Ana, Bunda Vallery. Sekarang mereka berlima sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam.

"Oh iya Om bilangin nih ya ke kamu, banyakin sabar kalo ngadepin anak Om yang satu ini." Tambah Lucas kepada Sam.

"Siap empat lima komandan! Sabar Sam udah tahan banting kok buat ngadepin Valley." Jawab Sam sambil ala-ala hormat.

"Oh iya satu lagi, lo banyak banyakin istigfar aja kalo lagi deket si Valley. Kalo perlu lo bacain ayat kursi aja biar jinnya pada kabur." kali ini Gerald ikut mendramatisir.

"Lo kira gue sayton kali. Kalo gue sayton berarti lo biang SETTAN, Bang." Vallery sengaja menekankan kata setan.

"Oh iya Ley pacar kamu siapa sekarang?" Tanya bunda pada Vallery. Namun seketika Vallery malah tersedak karna pertanyaannya barusan.

"Bun bisa gak kalau nanya yang ringan-ringan aja? Itu berat Bun, Valley gak kuat." jawab Vallery meniru gaya bicara Dillan.

"Yah Bun, dia mah jomblo tingkat kritis. Dikit lagi juga karat---tan" Upacapan Gerald sempat terpotong karna kakinya diinjak oleh Vallery.

"Gue jomblo loh ini, lo gak ada niatan buat jadiin gue doi?" Tiba-tiba saja Sam ikut serta dalam obrolan Vallery dan bunda.

"O.G.A.H pake B.A.N.G.E.T" sahut Vallery penuh dengan penekanan disetiap hurufnya.

Makan malam kali ini bisa dibilang menyenangkan. Setelah tiga hari orang tua Vallery tidak berada dirumah. Mereka usai melakukan perjalanan bisnis ke Manila.

Kedua orangtua Vallery sangat mempercayakan putrinya kepada Sam. Cowk yang notabennya adalah sahabat putrinya itu. Mereka bersahabat sejak kecil. Biarpun dirumah ada Gerald, namun Bunda sangat mempercayakannya kepada Sam. Dikarenakan Gerald sangat jarang dirumah. Bahkan wekeend sekalipun jika harus bekerja, ia akan tetap masuk.

Awal pertemuan Vallery dan Sam bermula saat Vallery masuk Tk. Waktu itu Vallery kecil sangat pendiam dan enggan berteman dengan siapapun. Vallery adalah introvert. Sampai pada suatu hari dimana Sam datang di kehidupan Vallery. Sam kecil dengan polosnya datang ke tempat duduk Vallery yang ada di pojok kelas. Sambil membawakan kotak bekal, Sam berusaha berkenalan dengan Vallery.

"Hay nama kamu siapa?" Tanya Sam sambil duduk di kursi kosong sebelah Vallery.

Namun, Vallery bukannya menjawab dia malah diam seperti tidak ada siapa-siapa. Sam masih terus berusaha untuk dapat berkenalan dengan Vallery. Sam lalu menukarkan kotak bekal mereka, hal itu membuat Vallery melotot tajam kearah Sam.

"Kok makanan aku ditukel sih?" Tanya Vallery kesal.

"Kamu gak mau kenalan sama aku kan? Jadi kita tukelan makanan aja bial kamu ngerasain masakan Bunda lose. Enak banget kamu pasti suka deh." Jawab Sam.

Vallery dengan ragu membuka kotak bekal milik Sam. Isinya mirip seperti bento pada umumnya. Nasi goreng berambut daun selada hijau dan bermatakan telur puyuh rebus, serta tidak ketinggalan senyum melengkung yang terbuat dari saus tomat.

Vallery mencoba memakan dan merasakan rasanya. Alangkah terkejutnya dia, rasanya sungguh enak. Lalu Vallery makan dan menghabiskan bekal milik Sam.

"Bekal punya kamu enak banget lho, telimakasih ya." Ucap Vallery kepada Sam disertai senyum polos.

"Bekal kamu juga enak, pasti Bunda kamu jago banget ya masaknya."

"Iyah bunda aku pintel masak." Seru Vallery penuh semangat.

"Oh iya nama aku Sam, nama kamu siapa?"

"Aku Vallely Agatha wijaya, panggil aku Valley aja." mereka pun berkenalan dengan senyum polos khas anak Tk.

"Kata teman mengandung maknanya tersendiri. Bukan hanya sebatas status di lingkungan sosial saja."


Udah tau kan awal pertemuan Vallery dan Sam?

Siapa nih yang suka bawa bekal??

Bekal apa yang sering kalian bawa kalau pergi??

Sejauh ini kalian tim mana?

Vallery + sam

Vallery + Ken

Vote and coment jangan lupa yaa❤

A.M.O.R ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora