51. Pertengkaran Kecil

26.9K 2.1K 192
                                    

Ada rasa senang tersendiri sebenarnya saat mendengar dokter mengatakan bahwa aku hamil. Namun di lain sisi, aku merasa khawatir kalau kejadian yang pernah terjadi akan terulang lagi. Oleh karena itu aku benar-benar sangat berhati-hati soal ini dan aku hanya akan memberitahu kehamilanku jika aku sudah memeriksanya kembali kepada dokter kandungan. Aku hanya takut kalau dokter yang memeriksaku tadi hanya salah mendiagnosa karena dia bukanlah seorang dokter kandungan. 

"Kenapa setelah pulang dari rumah sakit kau terlihat sangat murung?" Chanyeol tiba-tiba duduk disebelahku, merangkul pundakku dan menggenggam salah satu tanganku.

Aku segera menggeleng, hanya tidak ingin membuat pria itu khawatir. "Aku tidak apa-apa."

"Istirahatlah kalau begitu di kamar."

Aku menatap pria itu sebentar sebelum menyetujui ucapannya tersebut. Baiklah, setidaknya setelah aku tertidur mungkin perasaanku akan menjadi lebih baik. Aku pada akhirnya meninggalkan Chanyeol sendiri dan menuju ke kamar. Kurebahkan tubuhku di atas kasur dan mulai mencoba untuk menutup mataku agar tertidur. 

***

Jujur saja aku tidak tidur dengan nyenyak tadi, jadi setelah dua jam berlalu, mataku terbuka begitu saja. Setelah bangunpun perasaanku masih saja sama seperti sebelum aku mencoba diriku untuk tertidur. Kuputuskan untuk mencari Chanyeol dan ternyata pria itu masih menonton televisi. Kudekati pria itu dan memeluknya dari belakang. Chanyeol sedikit terkejut saat aku tiba-tiba memeluknya dari belakang. Namun lalu dia menyenderkan kepalanya padaku.

"Kau sudah bangun? Cepat sekali," ucap Chanyeol.

"Aku tidak bisa tidur dan tidurku tadi benar-benar sangat tidak nyenyak," jawabku dan kemudian duduk disebelah Chanyeol.

Chanyeol kembali merangkul pundakku dan membawa kepalaku bersandar pada dadanya yang bidang. 

"Seorang dokter umum dari rumah sakit Love Healthy telah ditangkap tak lama ini karena kesalahan dalam mendiangosa seorang pasien hingga pasien itu harus kehilangan nyawanya. Para keluarga korban yang tidak menerima ini, segera melaporkan hal ini pada pihak kepolisian."

Kupingku mendengar dengan sangat jelas setiap kalimat yang dikeluarkan oleh pembawa berita tersebut. Aku terdiam membeku saat aku sadari bahwa rumah sakit tersebut adalah rumah sakit yang baru saja kudatangi dan mengenai dokter tersebut, aku tidak tahu secara pasti apakah dia adalah dokter yang sama dengan dokter yang memeriksaku tadi. Namun setahuku, dokter umum yang berjaga hari ini di rumah sakit tersebut hanyalah dokter yang memeriksaku tadi. 

Apakah ini penyebab perasaanku yang terus-terusan merasa sangat tidak baik? Jangan katakan bahwa diagnosa dokter tersebut mengenai kandunganku adalah juga sebuah kesalahan?! Bagaimana bisa ini terjadi padaku? 

"Sayang...," panggil Chanyeol dengan sedikit menggoyangkan tubuhku sedikit. 

Aku tak merespon dan membuat Chanyeol kali ini menggoyangkan tubuhku lebih keras sehingga membuatku menatap pria itu secara buram. Air mata yang tak diundang ini tiba-tiba saja sudah memenuhi bola mataku sehingga aku tidak bisa melihat Chanyeol dengan jelas.

"Kau kenapa?" Chanyeol terlihat bingung sekaligus khawatir.

Tanpa menjawab pertanyaannya, aku langsung memeluk Chanyeol dan menangis didalam pelukannya. Bukankah sangat menyedihkan jika saja aku sudah memberitahu Chanyeol soal kehamilanku namun dalam beberapa jam kemudian aku harus memberitahu Chanyeol bahwa diagnosa dokter yang memeriksaku dan mengatakan bahwa aku hamil adalah sebuah kesalahan? 

Chanyeol mencoba menenangkanku, dia tidak bertanya apapun saat aku menangis didalam pelukannya. Sepertinya dia sangat mengerti akan diriku. 

"Tak apa jika kau tidak mau menceritakannya padaku, namun kau tidak boleh terus-terusan menangis seperti ini. Kau benar-benar membuatku sangat khawatir," ucap Chanyeol pelan.

Secretly Married (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang