36. Orang Ketiga

33.2K 2.8K 418
                                    

Semua member EXO masih memenuhi ruanganku meski beberapa diantara mereka memilih untuk menunggu diluar. Setelah aku sadar tadi, Chanyeol langsung mengabari member EXO. Aku benar-benar tidak percaya mereka akan berkumpul seperti ini.

"Bagaimana dengan konser mininya?" tanyaku yang tiba-tiba teringat oleh Ji Won.

"Acaranya sukses. Ketika kau pingsan, Chanyeol langsung membawamu pergi sedangkan yang lainnya tetap melakukan perform," jawab Suho.

Sebenarnya, ketika aku pingsan, beberapa memori ingatanku tentang beberapa member EXO mulai pulih. Aku bisa mengingat mereka meski aku tidak mengingat semuanya.

Tak lama seseorang mengetuk kamarku. Seorang dokter muda tampan dengan seorang perawat masuk kedalam kamarku.

"E-EXO?!" ucap perawat histeris begitu melihat para member EXO hampir semuanya memenuhi ruanganku.

Dapat kulihat bahwa semua member EXO merasa senang karena mereka dikenali oleh banyak orang tertutama oleh sang perawat saat ini.

Dokter muda yang ada di ruangan ini langsung terbatuk dengan sengaja agar perawat yang ia bawa bisa memfokuskan dirinya terhadap pekerjaan.

"Maaf Dok," ucap perawat itu pelan dengan malu.

Aku yang melihat tingkah laku perawat itu tak bisa menahan senyum. Mungkin perawat itu sangat menyukai EXO sampai dirinya tidak bisa fokus seperti itu.

Dokter muda tersebut segera memeriksaku dan bertanya beberapa hal padaku yang akhirnya ia mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, tidak ada sesuatu yang serius yang terjadi padaku karena itu adalah hal yang biasa. Jadi sebenarnya bukan hanya aku saja yang ketika sedang mencoba mengingat sesuatu, akan jatuh pingsan seperti ini. Tapi ada beberapa pasien juga yang seperti ini, meski sebenarnya sangat jarang.

"Kalau begitu kami permisi dulu," ucap sang dokter yang kemudian keluar bersama perawat tersebut.

"Dengar! Pingsan seperti itu bukanlah hal yang besar. Ada beberapa pasien yang memang sepertiku," ucapku sambil menyenggol lengan Chanyeol.

Aku mengrti kalau Chanyeol sangat khawatir terhadapku. Tapi kalau aku tidak memaksa diriku untuk mengingat semuanya, aku benar-benar akan menjadi orang yang sangat bodoh.

"Meskipun itu bukan hal yang serius, tapi tetap saja. Kau tidak boleh memaksa dirimu untuk mengingatnya," balas Chanyeol dengan tatapan yang cukup serius. Sepertinya dia benar-benar tidak ingin aku menderita karena ingatan yang aku paksakan untuk kembali itu. "Bukankah kau juga sudah setuju untuk tidak mengingatnya?!" lanjut Chanyeol lagi.

Aku terdiam sebentar. "Ya, aku memang sudah berjanji untuk tidak mengingatnya. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, aku harus mengingatnya! Lalu apa kau akan terus menyuruhku memiliki ingatan seperti ini? Ingatan dimana aku bahkan tidak mengenal siapa dirimu?!" Nada bicaraku sedikit meninggi saat ini, aku terbawa emosi karena Chanyeol yang terus-menerus menyuruhku untuk tidak mencoba mengingat semuanya karena alasan setiap aku teringat sesuatu aku akan pingsan secara tiba-tiba.

Chanyeol yang tadinya sudah melepaskan pandangannya padaku, kembali memandangku dengan sedikit tajam. Suasana ruangan benar-benar menjadi sangat canggung, member EXO yang berada di ruangan ini pun langsung diam dalam hitungan detik ketika nada bicaraku mulai berubah. Mereka terlihat seperti ingin keluar dari ruangan ini, tapi mereka tidak bisa.

"Ya! Lebih baik kau tidak mengenalku sama sekali daripada kau harus mengingat semuanya tapi setiap kali kau mencobanya, kau selalu pingsan!" Chanyeol ikut meninggikan suaranya sepertiku. Dia masih memegang kekeuh pendiriannya yang seperti itu. Aku tidak tahu kenapa Chanyeol memiliki pemikiran yang seperti itu. Aku tahu dia tidak mau melihatku menderita ketika aku mencoba mengingat, tapi semakin Chanyeol mendesakku untuk tidak mengingat semuanya, semakin aku merasa kalau aku harus mengingatnya.

Secretly Married (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang