38. Sambutan EXO

30.2K 3K 206
                                    

Setelah aku tertidur cukup lama, mataku secara perlahan terbuka. Sesekali aku menutup dan membuka mataku untuk membuat mataku terbiasa. Mataku pertama kali menangkap Chanyeol yang sedang duduk disampingku dengan mata yang sedikit terlihat sembab, kurasa pria itu habis menangis. Ada beberapa orang lagi yang juga ikut menungguiku di ruangan ini, diantaranya adalah Suho, Sehun, dan Ny. Park.

"Chan-i...," panggilku pelan.

Wajah Chanyeol menatapku bingung setelah aku memanggilnya dengan sebuatan itu. "Kau sudah sadar?" tanya pria itu yang langsung mendirikan badannya dan dia mencondongkan badannya kedepan, mendekatiku.

Aku mengangguk. "Maaf sudah membuatmu menunggu lama dan harus menahan sabar karena ingatanku."

"K-kau sudah mengingat semuanya?"

Aku mengangguk pelan dengan sebuah senyuman di wajahku.

"Sungguh?" Kembali Chanyeol memastikan bahwa aku benar-benar sudah mengingat semuanya, termasuk cerita cinta antara aku dan dirinya.

Chanyeol langsung memelukku dengan sangat erat, pelukan itu sangat erat hingga membuatku sulit untuk bernapas. Tapi, aku sungguh menikmati pelukan pria bertubuh tinggi ini.

"Akhirnya kau sudah mengingat semuanya, nunna," ungkap Sehun yang juga ikut bahagia mendengarnya.

Suho dan Mrs. Park hanya menatapku dengan haru. Mungkin mereka tidak menyangka bahwa aku akan mengingat semuanya secepat ini.

"Aku akan memanggil Dokter untuk memberitahu kabar ini dan mengecek ulang keadaan Hye Ri," kata Suho yang kemudian menyeret Sehun untuk ikut dengannya mendatangi Dokter.

Chanyeol melepas pelukanku dan dia masih menatapku dengan tatapan yang terlampau bahagia karena aku yang sudah kembali menginga semuanya. Lalu kurasa Ny. Park tidak mau kehilangan momen ini, karena Ny. Park langsung mengeluarkan ponselnya dan mengabadikan momen ini. Aku benar-benar sangat bahagia bisa kembali mengingat semuanya, meski ada satu hal yang membuatku juga sedih karena ingatanku kembali. Aku sungguh tidak mau teringat akan hal itu, tapi sepertinya hal itu akan selamanya teringat di benakku tanpa bisa kulupakan bahkan seharipun.

***

Kini hanya tersisa Chanyeol yang menemaniku. Setelah dr. Oh memeriksa keadaanku, dia belum benar-benar menyatakan bahwa ingatanku sudah kembali dengan sepenuhnya karena aku harus menjalani beberapa tes terkait dengan hal itu.

"Kenapa dari tadi kau terlihat murung sayang?" tanya Chanyeol sembari membukakan jeruk untukku makan.

"Kau tahu kan betapa bahagianya aku ketika aku mulai bisa mengingat semuanya lagi?" ungkapku dengan sedikit memaksa sebuah senyuman di wajahku.

"Aku tahu soal itu. Tapi wajahamu benar-benar tidak menunjukkan kalau kau sebahagia itu."

Tanganku mengelus lembut perut yang sudah tak berisi itu. Ya, inilah salah satu alasan mengapa aku membenci diriku saat aku sudah mengingat semuanya. Tentang bayi. Seorang bayi yang seharusnya bertumbuh didalam perutku itu sudah tidak ada.

"Aku sangat mendambakan momen dimana kita bisa memegang dan memeluk seorang bayi dan sekarang impian itu sudah sirna," ungkapku pelan dengan menahan air mataku yang sudah siap keluar.

Chanyeol menatapku sedikit terkejut ketika aku kembali mengungkit masalah bayi yang sudah tidak ada lagi didalam perutku. Pria itu menghampiriku dan memelukku, tepat saat itu juga air mata yang sudah kutahan sejak tadi, keluar begitu saja. Aku benar-benar tak bisa menahan air mata itu begitu Chanyeol memelukku dan mengatakan kata-kata yang membuat air mataku semakin deras.

Secretly Married (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang