47. Trauma

22.7K 1.9K 103
                                    

18++ [Dimohon kebijaksaannya :)]

Sekitar 1 jam lagi konser akan dimulai. Tentu saja aku dan Chanyeol beserta member lainnya sudah berada di belakang panggung. Semua member termasuk Chanyeol sudah siap dan kini mereka hanya perlu mendapat sedikit polesan di wajah mereka. Chanyeol tentu saja sudah selesai dengan itu semua, maka dari itu saat ini dirinya sedang duduk disampingku.

"Kau jangan kemana-mana, mengerti? Setelah aku naik ke atas panggung, kau harus tetap berada disini bersama Manajer Oh," ucap Chanyeol untuk yang kesekian kalinya.

Baiklah, sepertinya dia menjadi seseorang yang sangat protektif padaku lagi. Untuk kali ini, Chanyeol tidak mempekerjakan 2 orang bodyguard-nya karena penjagaan di backstage ini sangat ketat dan tak sembarang orang bisa memasukinya kecuali para staff yang bekerja.

"Aku mengerti. Jangan khawatir mengenai hal itu," jawabku.

"Setelah konser ini selesai, kau mau jalan-jalan seperti kemarin lagi?"

Aku langsung menggeleng dengan cepat. Jika mengingat hari kemarin dimana Chanyeol secara terang-terangan menciumku didepan publik, membuatku benar-benar merasa sedikit trauma. Karena setelah kejadian itu, Chanyeol harus memanggil beberapa bodyguard lainnya untuk datang. Kami terjebak diantara kerumunan fans kira-kira 1 jam dan karena kami juga jalanan menjadi sangat macet. Sepertinya orang-orang yang berada di sekitar kami pada saat itu langsung menyebarkan berita itu ke media sosial mereka. Jadi tak heran, jika banyak sekali fans Chanyeol yang datang.

"Aku tidak mau pergi keluar lagi. Cukup kemarin saja kita terjebak selama 1 jam diantara fans-fans-mu," kataku.

Chanyeol terkekeh pelan lalu mengelus rambutku. "Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau mereka akan mengenaliku secepat itu. Lagipula saat itu kita membelakangi cahaya jadi kupikir mereka tidak akan mengenaliku," tutur Chanyeol.

"Pokoknya setelah konser, kita akan langsung kembali ke hotel."

"Baiklah, baiklah. Kita akan langsung kembali ke hotel."

Sampai saat ini aku belum tahu apakah kencanku semalam dengan Chanyeol sudah menjadi pembicaraan hangat di media sosial saat ini atau belum. Aku sebenarnya penasaran ingin mengecek hal itu, tapi di satu sisi aku juga merasa khawatir dan takut. Aku takut membaca komentar-komentar jahat yang mereka tuliskan tentangku.

Memang aku sudah terbiasa akan hal ini. Tapi tetap saja, aku tidak mau membaca hal itu. Semakin aku membacanya, semakin aku merasa sakit hati karena mereka membicarakan hal yang buruk tentangku. Mereka bahkan tidak mengenalku dengan baik tapi mereka membicarakan hal yang jahat tentang diriku.

Aku sadar menjadi istri dari seorang Chanyeol yang memiliki banyak fans itu tidaklah mudah. Banyak sekali hal yang membuatku sakit hati dan harus menyimpannya seorang diri. Tentu saja aku tidak mau menceritakan semua hal-hal yang menyakiti hatiku kepada Chanyeol karena aku tidak mau membuatnya khawatir.

Dan aku yakin Chanyeol juga sudah memiliki banyak masalah, meski dia tidak perah membicarakan hal itu padaku. Jika dipikir-pikir, aku selalu membuat Chanyeol khawatir dan mengadukan semua keluh kesahku padanya. Sedangkan Chanyeol, dia jarang sekali menceritakan keluh kesahnya padaku.

Mataku memandangi Chanyeol yang tengah sibuk memainkan ponselnya setelah aku memikirkan hal tersebut. Bibirku tak bisa menahan senyuman saat pria itu memaki dirinya sendiri karena kalah dari permainan yang ia mainkan di ponselnya.

Secretly Married (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang