24. PHO?

46.8K 2.7K 242
                                    

Sekarang aku dan Chanyeol sudah memperbaiki hubungan kami dan itu berarti aku sudah bisa pulang kembali ke rumah. Walau hanya kabur untuk sehari, tapi aku benar-benar sudah merindukan rumah itu. Rumah tempatku dan Chanyeol hampir menghabiskan waktu bersama beberapa waktu belakangan ini meski terkadang kami sibuk dengan urusan kami masing-masing. 

Chanyeol memutar knop pintu kamar ini dan setelah pintu itu terbuka. Suho, Sehun serta Baekhyun langsung terlonjak kaget dan berjalan mundur menjauhi pintu kamar. Benarkan seperti apa kataku, mereka menguping pembicaraan kami. Dasar penguping! 

"Kalian menguping?" tanya Chanyeol menatap mereka satu-satu. 

"Menguping? Untuk apa?" Baekhyun tidak mengakui bahwa dia menguping pembicaraanku dengan Chanyeol. "Awas! Aku ingin kekamar!" Pria itu mendorong pelan tubuh Sehun agar tidak menghalangi jalannya. Padahal sebenarnya dia bisa saja berjalan melewati samping tubuh Sehun. Dasar pria aneh.

Kini hanya ada Suho dan Sehun yang sedang menatap kami sambil tersenyum. "Jadi kalian sudah baikkan, kan?" tanya Suho memastikan sekali lagi walaupun dia sudah jelas-jelas melihatku berada didalam rangkulan Chanyeol saat ini. 

"Apakah aku harus memperjelasnya, hyung?" Chanyeol tiba-tiba saja mendekatkan wajahnya kearahku, hampir menciumku tapi Sehun langsung dengan cepat menaruh tangannya diantara wajah kami supaya adegan yang seharusnya kami lakukan tidak terjadi.

"Jangan melakukan itu didepan kami!" omel Sehun bercanda.

Suho terkekeh melihat tingkah kami. "Kurasa kalian sudah benar-benar baikkan."

"Jangan terlalu lelah nunna. Kau tahu kan, kau sedang mengandung saat ini," ceramah Sehun. 

Aku tersenyum kecil padanya. "Ya, terima kasih sudah menjagaku."

"Tidak masalah. Lagipula kalian memang selalu merepotkanku kan?" sindir Sehun yang membuat kami semua tertawa. Dia benar, kami memang selalu merepotkannya. Sebenarnya bukan aku, tapi Chanyeol. Suamiku itu pasti akan selalu menyuruh Sehun untuk mengantarkan atau menjemputku dimanapun aku berada saat dia sedang tidak bisa menjemputku.

"Kalau begitu kami pulang dulu, hyung. Bye, Sehun," pamit Chanyeol.

Kami mengambil langkah kami keluar dari dorm berisi tiga orang pria yang sampai saat ini masih tidak memiliki pasangan itu. Aku tidak mengerti sih dengan mereka, maksudku, mereka tampan dan cukup mapan juga jika ingin berkencan dengan wanita. Terlebih Suho yang katanya sangat kaya. Mereka juga sudah cukup umur jika mau langsung berhubungan serius dengan wanita dan membawa wanita itu kepelaminan untuk menikah. 

Saat ini aku dan Chanyeol sudah berada di dalam mobil. Tak henti-hentinya Chanyeol menggenggam salah satu tanganku lalu menciumnya sesekali. Untungnya hari ini Chanyeol membawa mobil matic, jadi dia tidak perlu selalu memegang tuas mobil. 

"Um, Chanyeol, aku ingin makan," ucapku pelan.

"Kau lapar? Kau belum makan? Apa mereka tidak memberimu makan?"

"Sudah. Tapi aku masih lapar." Aku memegangi perutku yang terasa keroncongan.

"Kau mau makan apa?" 

"McD?"

"Baiklah. Tapi drive thru ya?

Aku langsung menggeleng dengan cepat. "Aku ingin makan disana. Jadi tidak mau drive thru," tolakku. Entahlah kenapa aku tiba-tiba menjadi sangat manja seperti ini. Apakah karena bawaan hamil? Mungkin aku sedang ngidam saat ini?

"Makanmu akan menjadi tidak tenang jika kita makan disana." Chanyeol memperingatkan. Aku tahu kami pasti tidak akan makan dengan tenang disana karena kepopuleran Chanyeol saat ini sedang melejit apalagi dia sedang bermain web drama dan mempromosikan album barunya. Jadi pasti Chanyeol akan menjadi pusat perhatian jika kami makan disana dan kuyakin mereka akan mengerubungi kami sehingga membuat kami makan dengan tidak nyaman.

Secretly Married (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang