6. Shopping

52.7K 3.3K 98
                                    

Siang ini, Chanyeol menyuruhku untuk kembali ke apartemen karena aku harus mengambil beberapa baju untuk Chayeol. Dia sudah memutuskan untuk menginap di rumah sakit sampai Ny. Park keluar. Dia sangat berbakti pada Ny. Park, tidak heran jika Ny. Park sangat mencintai anak semata wayangnya itu. 

"Kabari aku jika sudah sampai di rumah, mengerti?" Chanyeol mencium dahiku sebelum melepaskanku pergi. Aku mengangguk mengerti ucapannya. 

"Hati-hati di jalan," ucapnya lagi sembari melambaikan tangannya padaku. Aku membalas lambaian itu sambil tersenyum.

Ketika aku ingin pulang, Ny. Park masih tertidur. Dia sepertinya sangat kelelahan. Setelah mengambilkan baju Chanyeol, aku mungkin akan memasakan Chanyeol sebuah bekal karena aku tahu Chanyeol pasti tidak bisa memakan makanan dari rumah sakit.

Dia membenci makanan dari rumah sakit karena katanya hambar dan tidak enak untuk di makan. Maka dari itu, setiap kali Chanyeol cedera dan mengharuskannya untuk di rawat di rumah sakit. Dia akan selalu menyuruh temannya untuk membeli makanan di luar rumah sakit. 

"Nona, koper yang kemarin sudah saya taruh di kamar dan sudah dibereskan oleh pembantu di rumah," ucap asisten Chanyeol yang mengantariku.

"Oh, terima kasih."

Aku lalu turun dari mobil dan masuk ke dalam apartemen yang ada di lantai 12. Mulai hari ini, Chanyeol sengaja menyewa satu pembantu untuk membereskan apartemen atau lebih tepatnya rumah kami. Apartemen ini cukup besar jika hanya satu orang yang membersihkannya. 

Jadi Chanyeol sengaja menyewa dua, padahal aku sudah mengatakan pada Chanyeol untuk hanya menyewa satu orang. Karena aku akan tinggal di rumah dan tidak melakukan apapun. Jadi lebih baik aku juga ikut andil dalam urusan rumah tangga. 

Tapi Chanyeol menolaknya mentah-mentah dan tak membiarkanku untuk mengurusi hal seperti itu. Dia hanya ingin aku diam di rumah dan berbelanja jika mau lalu menunggunya pulang. Sebenarnya hidup seperti itu terasa sangat bosan. Mengingat dulunya aku adalah seorang pekerja keras, tidak mudah untuk tidak melakukan apapun.

Aku membuka lemari pakaian Chanyeol dan mengambil beberapa pakaiannya lalu memasukkannya kedalam tas yang akan kubawa nanti. Seharusnya siang ini Chanyeol ikut ke acara tv yang akan dihadiri oleh teman-temannya, tapi Chanyeol memilih untuk tidak ikut dan menjaga Ny. Park.

"Semua sudah beres. Sekarang aku hanya perlu memasak," gumamku pada diriku sendiri.

Aku berjalan menuju dapur dan membuka kulkas untuk melihat bahan-bahan yang kuperlukan. Kali ini aku memutuskan untuk membuat makanan yang sederhana untuk Chanyeol, yaitu bibimbap. Mengingat ini adalah apartemen baru dan kami belum membeli bahan makanan di mall. Jadi, isi kulkas saat ini kosong, hanya ada beberapa butir telur serta minuman.

"Nona, apakah Anda perlu sesuatu?" tanya pembantu di rumahku yang kuketahui bernama Soo Min ahjumma.

"Aku perlu beberapa bahan makanan untuk membuat bibimbap. Tapi sepertinya kulkas kosong dan aku perlu membeli persediaan makanan," kataku.

"Saya akan membelinya."

Dengan cepat aku menggeleng, "tidak usah, ahjumma. Biar aku yang membelinya."

"Tapi Nona..."

Aku menggenggam tangan ahjumma dan tersenyum. "Tidak apa, aku sekalian jalan-jalan."

Lalu aku kembali kekamar untuk mengganti pakaianku sebelum pergi ke mall untuk membeli bahan makanan. Untuk sekedar jaga-jaga, aku membawa masker serta topi. Aku tau aku bukan seorang idol, tapi fans Chanyeol sudah mengetahui wajahku semenjak Chanyeol melakukan ciuman di depan publik waktu dia konser. 

Secretly Married (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang