2 Moons - "Dragee - Part 3"

5.6K 418 97
                                    

Iklan bentar yah 😂
Aku ada cerita baru, silakan di baca buat mengisi waktu senggang selagi nungguin translate 2 Moons yg mungkin keteteran updatenya 😂

Iklan bentar yah 😂Aku ada cerita baru, silakan di baca buat mengisi waktu senggang selagi nungguin translate 2 Moons yg mungkin keteteran updatenya 😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#Forth POV

-10 menit lalu-

Aku mengambil napas panjang dan meniup kedua tanganku yang memerah karena tetesan panas dari lilin kecil yang kubawa dan kususun di dekat pantai. Aku tidak akan melewatkan kesempatan ini karena aku sudah cukup percaya diri untuk menyiapkan rencana yang romantis untuk Beam. Kami berenam menginap di penginapan dengan 3 kasur besar, lantai kayu dan palfon yang tinggi, sebuah Jacuzzi (bathtub yang dipakai untuk spa dengan air hangat *cari aja yah gambarnya di google), kamar mandi yang luas, dan bathtub besar dengan pemandangan balcony yang indah. Ketika aku perlahan membuka pintu, aku sudah melihat Ming dan Kit yang tidur saling berdampingan dengan tenang sedangkan Beam tertidur di sisi lainnya jadi aku tidak akan mengganggu kedua orang itu selagi aku nanti membangunkan Beam. Aku perlahan berjalan mendekati Beam, aku menunduk dan berbisik di telinga kirinya, "Hey Beam!" dan perlahan dia membuak matanya lalu menjawab dengan suara yang masih mengantuk, "Ada apa?" Aku berkata lagi, "Bangun dan keluarlah denganku sebentar." Beam menggosok kedua matanya lalu menjawab, "Aku tidak mau. Aku lelah." Aku langsung mencubit pipinya dan memohon berkata, "Ada sesuatu yang ingin kuperlihatkan untukmu. Tenang saja ini tidak akan memakan waktu lama." Beam menepis tanganku dan bertanya, "Kau tidak akan membawaku ke sembarangan tempat kan?" Aku akhirnya meyakinkannya dengan berkata, "Tolong lakukanlah untukku, aku janji ini tidak akan memakan lebih dari 10 menit." Beam akhirnya beranjak dan langsung memberikanku tatapan mematikannya. Sekarang, dia sudah menyingkirkan selimutnya dan beranjak sambil mencari sandalnya. Aku menyuruhnya untuk menutup matanya tapi dia terus menolak hingga akhirnya dia menyerah. "Tolong tutup matamu khub." Saat aku mengatakn itu dia dengan cepat menjawab, "Untuk apa lagi itu?" Aku menjawab, "Tolong tutup saja matamu dulu. Ada sesuatu yang ingin kutunjukkan padamu."

Beam terlihat sedikit gugup tapi dia tidak merasa jengkel sama sekali. Selagi dia menutup matanya, aku perlahan menuntunnya berjalan menuju pantai tempat di mana aku diam diam mempersiapkan kejutan ini untuknya. Aku sungguh membuat ini semua untuknya. Ada sebuah lilin kecil yang aku susun di pasir pantai yang aku susun menjadi bentuk F (love) B yang menunjukkan inisial nama kami. Mungkin ini hanya sebuah kejutan yang sederhana tapi jujur saja aku menyiapkan ini semua dengan seksama. Aku bahkan membawa semua lilin lilin ini dari Bangkok.

Sesaat setelah kami sampai di tempat lilin lilin itu berada, aku melepaskan tanganku dari pundaknya sementara matanya masih tertutup. Lalu kemudian aku berjalan dan menghadapinya lalu aku burlutut sambil memegang sebuah buket bunga untuknya.

 "Sekarang kau bisa membuka matamu." 

Sesaat setelah aku mengatakan itu, Beam membuka matanya dan dia langsung tersenyum ketika melihatku di depannya. Senyumnya dapat menerangi seluruh pantai ini dan itu sungguh sangat manis sampai aku tidak bisa mengutarakannya dengan kata kata. Dia langsung menggosok kedua matanya seperti dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat di depan matanya, dia pasti merasa ini sebuah delusi setelah aku menyeratnya dari tempat tidur sampai di pantai. 

2 Moons -Indo-Where stories live. Discover now