"Yo secara diam diam telah menyukai seniornya sejak SMA dan mengikutinya hingga ke universitas untuk bertemu dengannya"
Sebuah novel tentang 6 mahasiswa pria. 3 dari mereka adalah mahasiswa kedokteran (Pha, Kit, Beam), 2 mahasiswa jurusan te...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Aku bertarung untuk mencari jati diriku. Untuk apa aku mencari jati diriku jika aku tidak bisa menggapai orang yang aku sayangi?
Di sebuah mall setelah pulang kampus...
"Damn Kit! Kenapa aku harus datang bersamamu setelah kuliah selesai? Kau harus segera mendapatkan pacar. Aku serius" Beam mengomel non-stop karena aku menyuruhnya mengantarku ke mall untuk membeli perlengkapan tulis. Dia mengomel seperti aku menyita seluruh waktu hidupnya.
Aku tidak suka datang ke mall sendirian. Selain itu aku satu satunya di gang yang tidak suka melakukan sesuatu sendirian. Aku tidak suka menghabiskan waktu sendiri namun sekarang aku tidak punya siapapun. Itulah mengapa Beam di sini.
"Tidak. Aku tidak butuh satupun" aku menjawab seringkas mungkin sementara mencoba pulpen biru di secarik kertas.
"Well, mungkin karena kau punya Bulan Kampus sepertiku yang siap memenuhi keinginanmu secara gratis" Beam menggodaku dan aku tidak tertawa dengan candaannya. Tapi ketika aku tidak memberikan reaksi apapun, dia merasa seperti ada suatu hal yang aneh terjadi padaku.
Ini sedikit janggal sejak percakapan terakhir dengan mantan pacarnya beberapa waktu yang lalu.
Ini adalah sebuah perasaan yang tidak dapat kuungkapkan dengan mudah. Setelah dia memberitahuku semuanya dan aku mendapatkan ide yang bagus. Kemudian aku merasa janggal setelah dia mencoba untuk menutupi kebenarannya. Sebagai gantinya aku tetap mempercayainya, aku menyusun sebuah rencana untuk menggali kebenarannya.
"Apa yang terjadi padamu? Lihatlah wajahmu sekarang" Beam menusukku dengan pulpen "Apayang kau sembunyikan? Katakan yang sejujurnya"
"Tidak" aku menjawab singkat. Mengapa kau tidak mempercayaiku, aku penasaran.
"Aku tidak percaya padamu. Sudah berapa lama kita berteman? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" katanya.
"Tidak ada apa apa. Aku sudah seleasai"
"Fuck you Kitty. Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan. Beritahu aku sejujurnya" Beam menarik leherku dan menguncinya dengan lengannya.
"Apa kau akan mengatakannya atau tidak? Kalau tidak kau harus pulang sendirian"
"Beam lepaskan aku"
"Katakan dulu!"
"Lepaskan aku kalau begitu"
"P'Kit"
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
