2 Moons - "Twilight Dark Chocolate Truffles - Part 3"

6.9K 647 119
                                    

#Pha's POV

Di perjalanan saat aku masuk ke gedung utama aku menghampiri seorang mahasiswa perempuan dan bertanya padanya arah menuju Jurusan Fisika.

Mahasiswa prempuan itupun membawaku menuju sebuah aula perkuliahan yang cukup besar. Saat itulah aku melihat lihat masuk ke dalam ruangan kelas Jurusan Fisika tahun pertama. Mataku langsung terarah menuju beberapa mahasiswa fisika yang saling tertawa dan berbicara dengan keras. Aku juga melihat bajingan itu tertawa dengan lepas!!

Tanpa sepatah katapun aku langsung masuk ke dalam ruangan itu dan menghampiri si bajingan Park, tanganku langsung menarik meja dan memukul kepalanya dengan keras menggunakan seluruh kekuatanku yang tersisa.

Oh Tuhan! Aku sudah sangat marah hingga mampu membunuh bajingan ini, di sini, di tempat ini. Aku tidak memperlihatkan sedikit pengampunan dariku. Semua orang yang ada di dalam ruangan bahkan lebih terkejut lagi dan bahkan ketakutan dengan amarahku dan tindakanku. Aku bisa mendengar beberapa gadis yang menjerit karena terkejut, tapi aku sudah tidak peduli lagi. Pukulanku jelas sangat kuat karena aku melihat kepalanya yang sudah bersimbah darah. Dan ketika aku hendak memukulnya sekali lagi, temanku temanku dengan cepat langsung menghentikanku. Mereka bahkan dengan cepat menutup pintu agar tidak ada satupun dosen yang melihat kejadian ini.

"APA KAU BEGITU MENYUKAI YO?" kata bajingan itu sambil berteriak padaku. Dan aku dengan cepat membalas dengan berteriak, "YA! DAN ITU SUDAH CUKUP BAGIKU UNTUK MEMBUNUH BAJINGAN SEPERTIMU, PARK!"

Aku selalu berharap agar bisa mengirim bajingan ini ke neraka di mana tempatnya berasal tapi temanku terus memegangku dengan erat.

"Apa kau gila?"

Aku mendengar suara seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Dan itu tidak lain dan tidak bukan adalah, Forth.

 Dan itu tidak lain dan tidak bukan adalah, Forth

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagiku, Yo sudah seperti saudara." dia berkata sambil menyeringai dengan senyum di sisi ujung bibirnya. Saat ketika aku berbalik dan melihat Forth, Park dengan cepat mengambil kesempatan untuk melayangkan tinjunya ke pipi kananku. Pukulannya memang keras tapi aku sama sekali tidak merasa kesakitan. Sepertinya aku hanya merasa marah dan khawatir dengan Wayo ku sampai aku sudah tidak bisa merasakan sakit lagi pada saat ini.Sesaat setelah aku mengembalikan keseimbanganku, aku langsung memukul bajingan ini beberapa kali dan berteriak, "SIAPA KAU SAMPAI BERANI MELAKUKAN HALKOTOR SEPERTI INI?" dan aku terus memukulnya lagi dan lagi. Saat ini, tidak ada satupun yang berani menghentikanku untuk menghajar bajingan ini sampai wajahnya sudah penuh dengan darah. Kemudian aku menendangnya hingga dia tersungkur ke lantai. Aku sudah bukan lagi Dr. Phana yang lemah lembut yang diketahui semua orang. Jika seseorang berani menganggagu Wayo ku, aku akan melakukan apapun untuk menghancurkan orang itu. Tentu, aku akan melakukannya dan akan kulakukan apapun, sungguh.

Tiba tiba, Beam dengan cepat menarikku menjauh dari bajingan ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba tiba, Beam dengan cepat menarikku menjauh dari bajingan ini. "Hey Pha, dosen segera datang. Lepaskanlah dia dan kita harus meninggalkannya sekarang." kata Beam. "Lepaskan aku, OKE!" aku berteriak pada Beam karena aku masih ingin memberikan pelajaran pada Park. "Ayolah man, Kau masih punya banyak waktu untuk membunuhnya." kata Beam memaksaku. "Tapi aku ingin membunuhnya di sini sekarang juga." kataku dengan putus asa. "Pha, hentikanlah. Tidak ada gunanya melakukan ini semua. Lepaskanlah dia."Kemudian Beam langsung menatap Forth lalu dia dengan cepat membantu Beam untuk menyeretku keluar dari ruangan itu. Saat kami berjalan keluar, aku melihat orang orang saling berbisik sambil melihat ke arahku. Aku yakin mereka membicarakan antara aku dan Wayo. Segala hal yang ingin ku tahu sekarang adalah di mana keberadaan Wayo.

Semua orang berkumpul di tengah tengah bangunan utama Fakultas Sains. Setelah melewati lautan manusia, aku melihat wajah yang kucari seharian ini. Satu satunya wajah yang kupikirkan selama ini. Wajah yang membuatku melakukan ini semua.

"Wayo!" aku meneriakkan namanya sesaat setelah melihatnya dan mencoba untuk mengejarnya, tapi dia dengan cepat melangkah menjauh dariku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wayo!" aku meneriakkan namanya sesaat setelah melihatnya dan mencoba untuk mengejarnya, tapi dia dengan cepat melangkah menjauh dariku.

"Aku sama sekali tidak ada hubungannya dengan P'Pha." dia mengatakan itu dengan suara lantang di depan semua orang. Berjuta juta pertanyaan melitas di kepalaku yang kosong dan mencoba mencari tahu apa maksud dari perkataannya itu.

Tiba tiba, beberapa mobil mewah muncul dan parkir tepat di depan Fakultas. Lalu keluarlah seorang pria paruh baya dengan stelan jas mewah dari dalam mobil. Pria itu berjalan dengan wajah serius dan penuh perhatian kepada Wayo dan kemudian memeluknya dengan erat.

"Jangan khawatir anakku sayang. Daddy ada di sini sekarang." kata pria itu.

END Ch 45

O to the M to the G, thank you guys for reading, leave a comment below, and if you love this story please vote y'all. I love you~

2 Moons -Indo-Where stories live. Discover now