2 Moons - "White Chocolate - Part 3"

7.2K 521 152
                                    

#Wayo's POV

"Jika dia bukan wanita cantik, apa kau akan membantunya?" P'Beam terus berteriak. Suaranya semakin meninggi setiap kali dia berbicara. Awalnya aku pikir ini sungguh tidak nyaman sekarang aku merasa kalau ini menakutkan. Tapi aku bisa mendengar kedua pria di belakang tertawa seperti orang gila.

 Tapi aku bisa mendengar kedua pria di belakang tertawa seperti orang gila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa kau sangat marah padaku karena membantu mereka?" Kata P'Forth.

"Entahlah. Aku tidak marah." Kata P'Beam.

"Tunggu sebentar. Apa kau cemburu sekarang?" Ujar P'Forth.

"Diam! Aku tidak cemburu." Teriak P'Beam lalu dengan cepat kembali menatap keluar jendela sementara P'Forth hanya mengangguk dan tertawa kecil.

Sumpah aku benar benar bisa kena serangan jantung dari cekcok mereka, sementara kedua orang di belakangku ini tertawa terbahak bahak, sampai akupun tak tahu apa yang mereka tertawakan. Setelah 2 jam saat kami meninggalkan pom bensin, P'Forth mulai melajukan mobil lebih cepat agar kami tidak ketinggalan speed boat yang menuju pulau.

 Setelah 2 jam saat kami meninggalkan pom bensin, P'Forth mulai melajukan mobil lebih cepat agar kami tidak ketinggalan speed boat yang menuju pulau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiba tiba ada getaran notifikasi dari ponsel P'Pha. Aku melirik layar ponselnya selagi dia mengeluarkan ponsel dari sakunya dan itu ternyata sebuah pesan dari nomor yang tak dikenal. Oh Tuhan! Ini dia, masalahku sudah tiba. Dia langsung menatapku setelah dia membaca pesan itu. 

"Apa kau memberinya nomor telponku?" Omel P'Pha. Aku harap, aku adalah Flash agar aku bisa cepat menghilang dari sini secepatnya. Aku hanya mengangkat bahuku lalu berkata, "Dia meminta nomormu, lalu apa yang harus aku lakukan selain memberikannya?" 

"Apa yang kau katakan? Aku ingin dia berbicara denganmu agar dia tahu betapa manisnya pacarku dan berhenti meminta nomor telponku. Tapi kenapa kau malah memberikannya? Apa kau sedang bercanda?" Jelas P'Pha. Dia marah. Sangat marah tepatnya. 

"Dan apa yang kau ingin aku lakukan? Aku pikir sepertinya pacarku sedang memainkan sebuah permainan dengan wanita cantik itu." Aku berteriak balik tepat di wajahnya. "Lagian, di sana terlalu panas, aku tidak bisa berpikir jernih dan jadi gampang marah." Tambahku. Tapi tetap aku tahu kalau apa yang aku katakan itu tidak cukup untuk mengakalinya. Dan sangat sulit memperbaiki kesalah pahaman kami karena aku masih dalam mood yang jelek. P'Pha hanya mengangguk dan tidak mengatakan apapun. Dia kembali meletakkan ponsel itu di sakunya dna mengeluarkna beberapa snack dan permen. 

2 Moons -Indo-Where stories live. Discover now