2 Moons -Indo-

2 Moons - "Ice Cream Cake - Part 2"

#Wayo's POV

"Yo, sepertinya kau tidak ingin melihat ini..." Ming kemudian menyela. "Apa yang kau ingin aku tidak melihatnya?". Aku kemudian berbalik dan memandang ke arah orang yang di maksud Ming. Aku merasa seperti terbakar hidup hidup. Atau lebih tepatnya hatiku yang terbakar ketika aku melihat P'Pha berjalan dengan seorang wanita yang tidak lain adalah P'Pring!!!

Sudah sejak lama aku tidak pernah berjumpa dengannya meskipun kami berada di lantai gedung yang sama. Aku lihat sepertinya dia dia memiliki warna rambut yang baru. Rambut pirangnya sangat mengagumkan dan sangat cocok dengan warna kulit dan gaun yang dikenakannya. Meskipun kami adalah tetangga, tapi sangat berat rasanya untuk saling menyapa. Sekarang aku sangat kesal melihat P'Pha bersama dengannya. Meskipun dari kejauhan, P'Pha masih terlihat sangat tampan dan mempesona. Inilah wajah rupawan yang hanya bisa kuliha selama 10 menit setiap hari. Inilah wajah sempurna yang selalu membuatku terbangun di tengah malam dan bahkan kehilangan nafsu makan setiap harinya. Aku sangat putus asa dan ingin langsung mendengar penjelasan darinya.

"Tenanglah!" Ming dengan cepat menggenggam tanganku dan menyuruhku untuk duduk kembali di kursi saat aku sudah ingin berdiri menghampiri mereka. Aku sudah sangat ingin pergi ke sana dan mendengarkan penjelasan P'Pha. Aku melihat ke arah Ming dan memberiku tanda untuk tidak menghampiri mereka dulu. Aku langsung berbalik ke arahnya dan berbicara, "Tidak usah khawatir. Aku tidak cemburu. Aku tidak akan melakukan hal bodoh." Ming kemudian menyeringai padaku dan berkata "Kau benar benar tidak ingin melakukan apa apa? Lihatlah wajah merahmu, apa kau berani bilang padaku kalau kau tidak cemburu pada mereka?" dia berhenti sejenak sebelum kembali meyakinkanku, "Menurutku P'Pha keluar dan berjalan bersamanya hanya sebagai teman. Bukan berarti kalau dia adalah pacarnya" Ming kemudian menarikku dan duduk di sampingnya agar mereka berdua tidak menyadari keberadaan kami.

Aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk tetap tenang, tapi kesabaranku menghilang ketika melihat mereka dengan tiba tiba duduk di meja yang di mana jaraknya dekat dari kami. Ming memiringkan kepalanya seperti dia ingin menutupiku jadi mereka tidak akan melihatku. "Tenang, Yo" Ming mencoba menenangkanku. Aku ingin tahu apa yang sedang P'Pha lakukan. Aku tidak salah jika curiga dengan sikapnya, dia selalu memasang ekspresi yang aneh dan menjaga jarak dariku.Dan sekarang aku melihatnya berjalan bersama dengan seorang wanita.

Tak lama kemudian, mereka memesan makanan. Mata semua orang tertuju pada mereka berdua karena mereka sangat serasi bersama. P'Pha bahkan bersikap lemah lembut padanya. Entah mengapa aku langsung beranjak dan ingin meninggalkan restoran ini karena aku sudah tidak sanggup melihat mereka. Mereka hanya sekedar teman belaka seperti yang Ming yakinkan padaku. Aku tahu kalau dia selalu bersikap berbeda ketika dia berada bersamaku.