Season 2 Trailer - "Beam Dan Bibir Merahnya Yang Manis"

10.9K 638 123
                                    

#Beam's POV

Ini hari yang menyebalkan.

Apa ada hal yang lebih buruk dari ini? Aku hanya seorang pria yang ingin menyelesaikan urusannya di kamar mandi, tiba tiba Profesorku menghampiriku dan menyerahkan sebuha tas berisi sebuah dokumen dengan sebuah catatan singkat.

"Bawa ini ke fakultas teknik dan berikan pada salah satu dosen yang mengajar mata kuliah Mekanin 101"

Well, kenapa dia tidak meminta staff untuk mengantarkan dokumen ini? Mengapa dia malah menyuruh mahasiswa tingkat dua sepertiku yang tidak berdosa dan hanya perlu buang air kecil? Apa di wajahku tertulis kalau aku mengenal baik semua staff pengajar di fakultas teknik? Aku hanya mengenal beberapa orang di fakultas itu.

Ralat... sebenarnya hanya 1 orang dari fakultas itu. Dan dia seorang Bulan Kampus tingkat dua.

Beruntung, aku tidak sendirian di sini. Tapi, aku di temani oleh temanku yang super tampan di seluruh dunia dan alam semesta bersamaku.

"Masuklah, aku akan menunggumu di sini" kata Pha yang terlihat mengantuk "Sepertinya ini hari sialmu sampai disuruh oleh profesor itu"

"Entah mengapa dia terus memelototiku sejak pagi ini" aku mengeluh pada Pha "Ayolah, bnatu aku mencari dosen pengajar Mekanik 101"

"Bagaimana aku tahu?"

"Itulah makanya kau harus membantuku" aku memaksanya.

"Kenapa kau sangat takut dengan fakultas ini? Bukannya kau sudah berkencan dengan salah satu dari mereka?"

"Aku tidak takut" balasku.

"Lalu kenapa kau terlihat cemas?" kata Pha mulai menggodaku.

"Pha Brengsek! Tutup mulutmu atau aku akan beritahu istrimu kalau kamu membantu merevisi pelajaran pada Pring secara pribadi" kataku mulai mengancamnya.

"Diam kau, itu bukan sebuah revisi" Pha mulai berteriak padaku "Aku hanya menjawab beberapa pertanyaan dan itu tidak kurang dari 5 detik"

"Aku tidak peduli, kau harus pergi bersamaku" selalu terasa menyenangkan bisa menang dari Pha. Dia adalah sahabat diktator bagiku dan Kit. Tapi, sekarang setelah Nong Yo datang di kehidupannya dia jadi seperti daging yang mudah dikunyah.

Aku berjalan memasuki gedung di lantai dasar dari bangunan utama dan jujur aku merasa gelisah. Biasanya, jika aku datang ke gedung ini pasti ada orang yang menungguku atau mengajakku berkeliling. Tapi, hari ini aku sendirian dan aku tidak pernah pergi ke gedung utama. Jadi, aku sama sekali tidak tahu di mana letak ruangan instruktur.

Aku berusaha bertanya kepada seseorang, tapi tidak ada siapapun di sini. Biasanya ada beberapa mahasiswa yang duduk di sini. Aku berbalik melihat Pha dan mencoba meminta pendapatnya. Tapi, si bajingan ini sepertinya tidak peduli dengan apapun, terutama dengan tugasku ini. Dia terlihat seperti ingin kembali tidur di kamarnya.

Atau mungkinkah ada perkelahian lagi di gedung ini?

Akupun mulaiberjalan ke tempat di mana lokasi pertempuran terakhir kali. Tapi, sepertinya tidak ada tanda tanda perkelahian. Bahkan sudah tidak ada tanda tanda pertarungan yang lalu. Semuanya sudah diperbaiki. Tiba tiba....

"Aku tidak bisa mendengarmu... LEBIH KERAS!"

"Maaf krub P'Forth"

"Bagus, apa kalian tahu di mana letak kealah kalian?"

"Wahh... sepertinya Forth sedang mengospek" melihatitu Pha langsung antusias "Ayo kita tonton mereka"

Kami tidak memiliki sistem ospek di fakultas kami, jadi Pha sangat senang melihatnya. Aku berniat menghentikan Pha, tapi dia sudah berjalan ke belakang teman teman Forth dan melihta semua wajah mahasiswa baru. Mereka semua tampak ketakutan dan khawatir kalau ini adalah hari tersulit mereka.

2 Moons -Indo-Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt