Murder In Locked Room 02 : The Fraudulent Client

1.7K 205 114
                                    

Warning (!)

Tekan vote sebelum membaca, hargai karya author dengan meninggalkan jejak! 👣

Terima Kasih 👌

David menjatuhkan diri pada kursi mobilnya. Setelan gelap dengan dalaman kemeja putih dan dasi merah hati---khas Inspektur Kepala----lantas tertekuk ketika David menjatuhkan kepala pada kemudi. Cukup keras, hingga ia menimbulkan suara derak. Di detik kemudian, tubuh itu terpaksa tegak dan bersender di punggung kursi kala suara menyebalkan Alvin terdengar semakin mendekat.

"Cih, sial!" umpatnya sembari memukul kuat kemudi di depannya. Kelereng biru menyipit sinis kala David menangkap sosok si pirang tengah memutari bundaran air mancur dengan gaya konyolnya yang khas.

Serius, dengan melihatnya saja, David sudah kesal setengah mati.

Ya, terhitung 2 kali sudah David mendapat semprotan "kasih sayang" dari Kepala War akibat aksi protesnya itu. Entah punya dendam apa, atau memang benar-benar ingin menguji dirinya---yang jelas, kakek sialan bin uzur itu selalu sewenang-wenang jika menyangkut dirinya. Tak puas dengan acara bimbing-membimbing terkutuk itu, kini pria tua berusia lanjut itu kembali memasangkannya dengan wibu kampret satu ini. Makhluk pirang berisik yang memiliki mental setara dengan bayi tua sialan.

Alasannya?

Ah, lupakan. Karena David akan kembali meledak-ledak ketika mengingat alasan abnormal bertema "percobaan" itu. Jika memang dia ingin mencoba kemampuan makhluk wibu itu, kenapa lagi-lagi harus di pasangkan dengannya?

Dan kedua---David melirik bosan map berlogo kepolisian yang tergeletak di pangkuannya. Andaikata David mampu, maka dia akan melempar berkas itu ke ruang Divisi 2. Pasalnya, setelah ia membaca isi laporan kasus tersebut, David sama sekali tidak menemukan ada hal yang menarik dalam kasus itu. Sebuah laporan penganiayaan ringan yang menimpa mantan politikus muda bernama Angelica Kwang.

Menurut laporan tersebut, wanita itu telah hengkang dari pekerjaannya akibat isu penggelapan dana yang ia alami. Sehingga dia memutuskan untuk pergi mengasingkan diri di sebuah desa di kota Ellenia. Kasus ini tentu terlalu biasa dan sangat membosankan bagi pria berpangkat Inspektur Kepala seperti David.

"Sepertinya pagi ini Anda tampak lelah, Inspektur Kepala. Mungkin saya bisa menggantikan Anda menyetir kali ini."

Atensi David teralih saat tawaran bernada lembut terdengar. Menoleh sejenak, pria bersurai raven itu menemukan salah satu rekannya tengah berdiri menghadap jendela mobil. Brandon Wake, seorang Deputi yang tergabung dalam MPD, sekaligus salah satu personil SSA yang menyandang CN Bridge.  Brandon hanya tersenyum ramah ketika ia mendapat delikan tak menyenangkan dari senior bertampang sewot itu.

"Lucu sekali," desis David sinis diiringi dengusan geli singkat. Ekspresinya kian masam, menambah keruh pendar matanya yang kini menyipit kesal. "MPD sampai mengutus seorang Inspektur Kepala, seorang Deputi dan petugas pirang konyol hanya untuk menuntaskan kasus kelas teri macam ini. Benar-benar berlebihan!"

Brandon bergeming. Pria itu hanya mengedikan bahunya ringan, lalu tawa pelan muncul setelahnya. "Ahaha, mungkin saja Kepala War punya maksud lain."

"Maksud tolol yang bahkan orang dungupun tahu bahwa isi kepalanya serupa dengan para makhluk idiot!" olok David semakin pedas dan menjadi-jadi. Seraya mendecih, pria itu memutar kasar kunci mobilnya, bersiap meluncur menuju tempat perkara. David memang bukan tipe orang yang suka membuang-buang waktu. "Tak usah banyak bicara, cepat masuk!" titahnya seraya mendelik garang.

Brandon mengangguk pelan, tak peduli dengan emosi David yang kerap kali meledak-ledak itu. Toh, tabiatnya memang sudah mendarah daging, dan tentu saja telah menjadi ciri khas pria bermata biru tersebut. Jadi, yang perlu dia lakukan hanya diam dan menurut. Titik.

Detective Clue : Law And CrimeWhere stories live. Discover now