Past: TCBA 3 ( Unexpected Meeting )

3.1K 416 183
                                    

Warning (!)

Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak! 👣

Terima kasih 😊

Clark dan David telah tiba di pintu masuk ketika suara Pak Kepala yang tegas menggelegar memenuhi lobi kantor. Wajah tuanya terlihat mengeras, aura pekat menyelimuti sosoknya kala pria tua itu tengah berhadapan dengan dua petugas polisi yang berdiri tegang, sepertinya mereka baru saja melaporkan sesuatu.

Hudson Wardon, tak ada spesies makhluk di muka bumi ini yang dapat menandingi intimidasi dari pria berusia senja tersebut. Kilat kemarahan terlihat berpijar dari matanya yang setajam elang. Rasanya tanpa menatap langsung pun, mereka telah dapat merasakan riak hebat yang di hantarkan oleh sepasang kelereng tersebut.

David menaikkan sebelah alisnya dengan heran, mereka memang sering melihat orang nomor satu di kepolisian itu di kantornya. Namun tentu saja Pak Kepala lebih sering menghabiskan waktunya berada di ruangannya sendiri dan menerima laporan dari para utusan ataupun Agen yang terlibat langsung dengannya. Dan bisa di katakan mungkin hari ini adalah pengecualian, pria tua yang menyandang posisi tertinggi itu terlihat mondar-mandir di muka gedung dengan wajah yang terlihat gusar.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Sebelum pria tua itu menyadari keberadaan mereka, seorang polisi bertubuh pendek terlihat berlari menghadang jalan mereka. Dari gurat raut masamnya, Clark dan David telah dapat menebak jika pria itu sedang membawa kabar buruk untuk mereka.

"Larry?"

"Saya membawa kabar buruk, Komandan, Letnan. Satu orang lagi telah di nyatakan menghilang hari ini.." katanya dengan raut cemas. Terbukti dengan peluh yang mengucur deras dari pelipisnya serta napasnya yang berderu tak karuan.

"Lagi?!" seru David dengan nada terkejut. Seketika pria tampan itu mengeratkan kepalan tangannya dengan raut geram yang terpantul pada lensa jernihnya.

"Laporannya hampir serupa dengan saksi-saksi lainnya, bahwasannya para korban menghilang secara misterius sekitar dini hari tadi" jelasnya. "Kasusnya menghilangnya korban memang belum genap 24 jam, namun kita tak dapat menunggu, Pak Kepala menyuruh kita untuk segera bertindak,"

"Sepertinya hal itu akan menjawab semua keadaan ini," ucap Clark tegas. "Jika mereka telah melapor sebelum 24 jam, pasti ada hal khusus yang membuat mereka tak bisa menunggu lagi," gumamnya. "Firasatku berkata demikian," lanjutnya.

"Apakah kau membawa saksi, Larry?" tanya David lagi, berusaha tenang pada situasi yang kian mengeruh ini.

"Itu dia, salah satu saksi yang mengaku kehilangan korban adalah kerabat dekat Pak Kepala sendiri. Saat ini beliau sedang menunggu kalian," terang Larry dengan nada bergetar yang berhasil di tangkap oleh kedua rekannya.

Kening mereka lantas mengerut, keterangan singkat itu telah menjawab semua kegelisahan yang di alami Pak Kepala. Tanpa sepatah kata sebagai penutup, mereka langsung melangkah ke kantor, berjalan mantap menuju ruang Interogasi.

Tak berapa lama, mereka tiba di ruang Interogasi, seorang wanita tua terlihat tengah berdiri di ambang jendela dengan wajah yang kusut. Dari bentuk tubuh subur dan penampilannya yang serba mewah, sudah di pastikan bahwa wanita tua itu menduduki posisi tertinggi dalam karirnya.

"Puji Tuhan! kalian datang tepat pada waktunya!" seru wanita itu lantang ketika menyadari kedatangan mereka. Dia tak mampu menahan dirinya, wanita tua itu berlari ke arah keduanya dan menjatuhkan dirinya tepat di hadapan Clark.

"Hudson bilang, kalian adalah miliknya yang terbaik.. A-aku..aku mohon tolonglah aku!" rintihnya parau, isakannya mulai memecah. Tangannya keriputnya yang bergetar, mengerat hebat pada seragam Dinas milik Clark.

Detective Clue : Law And CrimeWhere stories live. Discover now