The Blacklist Underground 02 ✔ : Police On Gray Road

198 42 9
                                    

__ Daftar Hitam Bawah Tanah 02 __
"Polisi Di Jalan Kelabu"

Bunyi alarm terdengar nyaring dan membahana di setiap sudutnya, menggetarkan pilar-pilar besi tempat terkurungnya para pendosa di muka bumi. Suasana di gedung penjara hari itu berubah menjadi hingar-bingar akibat kaburnya Charles, tersangka utama pembunuhan wali kota yang sedang mereka usut, di susul insiden penyerangan terhadap para sipir yang saat ini tengah pingsan akibat menghirup gas pelumpuh dalam bentuk bom asap itu.

Beberapa polisi dikerahkan untuk turun langsung ke tempat kejadian demi memburu pelaku yang kemungkinan belum meninggalkan gedung. Bunyi derap kaki yang bergema di sepanjang koridor diiringi seru-seruan peringatan yang berkumandang, menjadi pemandangan mencekam pagi itu.

"Segera periksa seluruh sudut tahanan dan hati-hati pada asapnya!" Titah Doug Quaid tegas sembari menggiring polisi lainnya untuk mengekori dia menuju sebuah ruang tahanan.

Senjata-senjata berlaras panjang yang dibekali pada masing-masing anggota kepolisian juga sudah dikokang dan siap membidik target. Mereka berbelok dan berlarian menerobos pintu ruang tahanan Charles dengan cepat.

Doug Quaid menyadari ada sesuatu yang tidak beres ketika memasuki ruangan yang masih mengepulkan asap memabukkan itu, disusul dengan fakta bahwa tahanan berbahaya yang hendak ia interogasi itu telah kabur dengan mulus.

"Brengsek! Mereka kabur!" geram Quaid murka sembari melirik pada polisi yang tampak terbatuk akibat asap itu.

Dia berlari menghampiri si sipir berwajah galak yang kini terkapar pingsan akibat pengaruh gas pelumpuh, kemudian memeriksa kalau-kalau si mafia brengsek itu meninggalkan barang atau bukti jejak yang bisa menjadi bahan penyelidikan. Dia memeriksa tangan, kaki, perut, bahkan wajah si korban untuk mengira-ngira bagaimana Charles bisa melarikan diri dari sana.

Hanya pingsan. Tidak ada luka fisik yang berarti. Sia-sia saja.

Namun, tangannya berhenti memeriksa si sipir ketika menyadari sesuatu; benda kecil hitam yang menyala-nyala, tersemat di antara celana korban.

"I-ini kan--"

Mata hijau Doug Quaid membelalak lebar ketika menyadari jenis benda berbahaya itu.

Bom waktu!

"Tinggalkan ruangan ini!" raungnya pada seluruh polisi di ruangan.

Dalam iris hijau Quaid, terpantul bayangan lampu merah kecil pada bom yang berhenti berkedip, disusul kepulan asap yang mulai merambat bagai erupsi gunung. Semuanya seolah-olah bergerak dalam gerakan lambat.

DUUUAARR!

Sedetik kemudian bom itu meledak, begitu dahsyatnya sampai-sampai seluruh benda di dalam ruangan bergetar lalu jatuh ke bawah. Bunyi pilar-pilar besi berderak hingga mengusik lantai. Kaca-kaca di tempat itu juga saling menjerit hebat, nyaris memuntahkan serpihan tajamnya. Kemudian asap kembali mengepul hebat, siap mencekik semua makhluk yang bernapas di tempat itu.

Quaid tak bisa menahan tubuhnya saat goncangan itu meledak, membuat kakinya melemas dan terjerembab kasar di lantai. Hal yang sama terjadi pada para polisi yang mengekorinya tadi, kondisi mereka sungguh nyaris serupa. Terjerembab kasar di lantai tanpa bisa mengantisipasi. Sementara asap yang mengepul membuat satu persatu dari mereka melemah hingga tak sadarkan diri.

Detective Clue : Law And CrimeWhere stories live. Discover now