The Silver Chip 03 : The Atractions of D.n.C

2K 334 145
                                    

Warning (!)

Tekan vote sebelum membaca! Hargai karya author dengan meninggalkan jejak!

Terima Kasih 👌

"Menarik...." Gumam Clue ketika mobil patroli yang Eirene tumpangi bergerak di atas aspal. Setelahnya bunyi getar mengusik dan mengalihkan perhatian gadis itu. Sebuah panggilan masuk, Clue mengangkat tanpa melihat nama pada layar.

Sersan muda bergeming, mendengar dengan sabar orang di seberang sana berbicara panjang lebar. Sesekali dia berdeham halus atau bergumam untuk menanggapi perbincangan. Tak lama panggilan terputus, gadis itu segera berbalik mencari David.

"Siapa?"

"Jack. Dia bilang dia berhasil memecahkan sebuah kode yang Larry temukan di kantor berita." Iris gelap Clue mengedar, memastikan tidak ada yang mencuri dengar perbincangan mereka kali ini.

"Sebuah kode klasik yang menuju pada alamat secret blog korban. Tampaknya hal itu sudah disiapkan oleh Rick sebelum penyerbuan maut itu. Berita bagusnya, para mafia itu tak sadar blog mereka berhasil Rick retas," imbuh Clue dengan raut serius.

"Kode? Secret blog? Cih, sial! Jack, anak setan itu, benar-benar tak berniat memberi tahuku. Rasanya tanganku gatal sekali ingin menghajarnya!" tangan David terangkat dan mengepal di udara. Kedua matanya menatap satu titik dengan alis menukik.

"Tolong dinginkan kepalamu, Inspektur. Bukan saatnya kita memikirkan hal di luar penyidikan ini," ucap Clue menengahi.

"Silver Chip yang kita cari saat ini bukanlah chip biasa. Chip itu di desain sangat rumit dengan menggunakan material terkuat di dunia, Tungsten dan Titanium. Chip istimewa yang tidak dapat di hancurkan sekalipun dengan peluru ataupun Bom, hanya dapat di buka dengan kode dan alat khusus," tambah Clue, menjelaskan apa yang Jack katakan padanya lewat sambungan telepon tadi.

"Tungsten dan Titanium?" gumam David takjub. "Rick Peterson. Aku tahu dia wartawan yang sangat jenius. Tapi aku tak menyangka bahwa dia akan seserius itu dalam melindungi bukti yang dia temukan. Sungguh, dia benar-benar jenius." David mengangguk-anggukkan kepala pelan. Mata birunya berbinar tertimpa sorot redup lampu gudang.

"Mungkin seseorang membantu dari belakang, entahlah. Yang jelas chip itu bukan sekadar bukti, namun berita serius yang dapat menggegerkan dua benua," desis Clue, matanya terpejam.

"Dan satu berita baik lagi, Inspektur. Chip itu di lengkapi dengan mikromini pelacak di salah satu sisinya. Sekarang kau pasti tahu apa yang harus kita lakukan," kelopak mata gadis itu terangkat. Membiarkan manik hitam perlahan menangkap kilat keji juga senyum licik di sudut bibir Inspekturnya.

"Atraksi...," desis David bersemangat. Bahkan darahnya sudah menggelegak tak sabar.

000

Desiran angin menghantam kuat surai hitam legam Clue. Mengantar benang-benang panjang itu berombak di udara. Gadis mungil berpangkat sersan itu kini berdiri di atas gedung tinggi bersama atasannya, David.

Pria tampan bertubuh jangkung dengan lihai dan cekatan memasang sesuatu di sudut gedung. Sebuah teleskop kecil berwarna hitam, dalam sekejap telah mencengkeram kuat dinding rendah yang membatasi seluruh atap gedung, menundukkan kepala kaku.

"Tempat itu, kan?" bisik David yang masih sibuk mengatur posisi kepala teleskopnya. Clue mendekat kemudian sedikit melongok ke bawah. " Ya, tempat gelap yang tertutup bangunan-bangunan tinggi. Menurut sinyal yang sempat tertangkap, chip itu di sana," jelas Clue, memicingkan mata kelamnya.

"Heh, mari kita lihat apa yang sampah itu punya," dengkus David dengan sebuah senyum licik. Pria itu kemudian menunduk dan memposisikan mata di depan teleskop.

Detective Clue : Law And CrimeWhere stories live. Discover now