MC 4: The Cursed Of Pallido 2 ( Kematian Yang Mengerikan )

5K 566 21
                                    

Chap 2 update!!
Don't forget to give me a star if you read my story :D
Happy reading :)

Bunga-bunga es menempel pada kaca jendela, membentuk gumpalan es yang padat. Cuaca benar-benar bersalju di luar sana. Sementara aku masih bergelut di balik hangatnya selimut tebal yang memeluk erat tubuhku. Mataku terpejam, sedikit terhibur dengan alunan kristal salju yang membentur kaca jendela Apartemenku.

Membentuk sebuah nyanyian kedamaian..

'Ting Tung !!'

Suara bel membuat sepasang iris kelamku terbuka, Ah siapa yang berani-beraninya mengganggu ketentramanku di bawah selimut?

Aku mengeluarkan tubuhku dari selimut, sedikit berjengit ketika merasakan dinginnya lantai yang menyentuh telapak kakiku. Dengan malas kuputar knop pintuku dan membukanya dengan sedikit sentakan.

"Hei pemalas, Pak kepala memanggil kita keruangan. Cepat bersiap-siap atau gajimu akan di potong setengah olehnya!" Sembur Inspektur ketika melihatku -- yang masih menggunakan piyama tidurku.

Aku mengerjapkan mataku tak percaya. "Bukankah ini hari minggu?!"

Dan detik ini, rencana hibernasiku gagal total!

000

Aku dan Inspektur masih berdiri tegak dengan wajah peansaran. Ada angin apa Pak kepala War sampai memanggil kami di hari yang seharusnya libur? Entah lah. Tapi sudah pasti ada kasus yang akan segera kami tangani.

Pak kepala berdiri di depan jendela. Mata hijaunya menerawang jauh menatap pemandangan kota yang di selimuti salju, Sesekali menghela nafas berat. "David, Agen C. Seperti nya ini adalah kasus yang paling sensitif dalam sejarah kalian". Ujar pak kepala membuka suara, namun manik hijaunya masih terpaku pada pemandangan kota.

Inspektur melirikku bingung. Sudah jelas ia tak mengerti apa yang sedang di katakan Pak kepala. Sementara aku hanya diam, menunggu pak kepala melanjutkan kalimatnya.

"Terjadi pembunuhan di desa Maledizione. Korban bernama Abilgail Rexon, seorang reporter dan wisatawan asal Jerman". Sambung pak kepala menyelesaikan kalimatnya. Terlihat guratan-guratan yang sulit di artikan dari wajah tegasnya.

"A-Abilgail T-Tewas??!!" Pekik Inspektur heboh.

Aku menoleh dan menatapnya heran. "Kau kenal korban, Inspektur?"

"Ya, aku pernah bertemu tiga atau empat kali dengannya. Dia pria baik jika menurutku dan di Desa Maledizione? Aku tak percaya ini!" Gumam Inspektur pahit.

"Yah, seperti yang di katakan oleh David, Desa Maledizion adalah desa yang terbelakang dan sangat benci pertikaian. Mereka sangat sederhana dan masih mempercayai mitos-mitos kuno. Mereka berperinsip lebih baik mati dari pada melawan"

"Ah, kuno sekali" Komentarku.

"Yah! Jangan harap kau menemukan segala teknologi disana,Deputi. Semua serba sederhana. Bersiapkah kau kembali ke abad 18?". Seru Inspektur bersemangat, berbeda denganku yang masih gelisah memikirkan sesuatu.

"Agen C ada apa?". Tanya Pak kepala ketika melihatku masih termenung di kantornya.

"Saya hanya berfikir, anda belum memberikan saya identitas baru pak kepala.." Jawabku ragu.

Pak kepala menatapku lekat. Dahinya berkerut keras, Menambah guratan-guratan halus pada wajah senjanya. Matanya terpejam sesaat, menyembunyikan iris hijau tajamnya. "Clue Lawliea Riddle, kau bisa memakainya...."

Detective Clue : Law And CrimeOnde histórias criam vida. Descubra agora