Murder Case 3: The Mysterious Case

8.1K 808 46
                                    

Kasus ke-3 Di mulai !!!

Sebelum membaca sebaiknya Rader memperhatikan hal berikut ini:

1. Ada kesalahan tanggal pada kasus sebelumnya. Yang awalnya 20 Desember saya ganti menjadi 20 November untuk kepentingan berjalannya cerita ini.

2. KHUSUS HANYA kasus ke-3 ini, saya mendapat bantuan dari berbagai pihak dan ide cerita. Jadi KHUSUS HANYA karya ke-3 ini bukan sepenuhnya ide cerita saya!

3. Tolong Reader bersedia tinggalkan jejak dengan Vomentnya. Karena akam sangat membantu semangat saya dalam menulis kelanjutan cerita ini.

Sekian dan terimakasih !!
* Ratnasarii_c21

***

Kabut kembali menyelimuti kota Monourea. Tak ada yang menarik untuk dilihat dari pemandangan kota yang tertutup kabut tebal. Mataku sedikit menyipit melihat pemandangan kota yang tak terlihat jelas.

Aku menempelkan jari telunjukku pada kaca Apartemenku. Membuat pola-pola lucu untuk menghilangkan kejengahanku. Yah, aku bosan!. Sudah sebulan lebih aku terkurung di kamar ini. Memulihkan kondisi luka pada bahuku akibat tertembak pelaku pada kasus yang lalu.

Aku mendesah ringan. Sedikit terpaku menatap pantulan wajahku pada kaca jendela. Wajah yang pucat dan... Dingin.
Sedingin perasaanku saat ini.

'Ting..!! Tung!!..'.

Suara bel Apartemenku berbunyi. Tubuhku secara reflek bergerak ke arah pintu dan membukanya dengan sedikit tergesa.

"Hai Deputi!! Bagaimana keadaanmu? Sudah baikan?". Seorang pria yang familiar tersenyum kearahku. Tangannya membawa sekantung Pie Coklat dan memberikannya kepadaku.

Aku balas tersenyum. " Inspektur, sudah kuduga itu kau! Tenang, aku baik-baik saja. Lukaku sudah sepenuhnya mengering dan kau tak perlu khawatir lagi"

Inspektur mendesah lega. Terlihat guratan lelah pada wajah tampannya itu. "Hah, baguslah! Semakin cepat kau sembuh semakin cepat juga kau kembali bekerja. Meski kau mitra baru tapi Kuakui, aku sedikit kerepotan saat kau tak disampingku"

Aku tertawa ringan. "Benarkah yang kau katakan itu, Inspektur?. Aku terkesan"

"Terserah lah, jika kau sudah baikan. Kau bisa kembali bekerja! Saat ini aku sedang mendapat sebuah kasus baru". Inspektur beranjak dari sofa mungilku dan melirik jam tangannya gusar.

Aku menatapnya dengan tatapan heran. "Oh ya? Kasus apa yang kau maksud itu, Inspektur?" Tanyaku sambil mengigit Pie coklat pemberiannya.

Inspektur membalas tatapanku. "Kasus Pembunuhan di keluarga terpandang, keluarga Kenedy"

Aku menggigit bibir bawahku. "Ah sepertinya menarik, aku bisa membantumu, Inspektur"

"Kau yakin? Dengan kondisimu seperti sekarang ini?"

Detective Clue : Law And CrimeWhere stories live. Discover now