( TERSEDIA DI WEBTOON! )
Sungguh takdir yang kejam !
Kata itulah yang pantas untuk mendeskripsikan pertemuan Selidza dengan seorang pria masa lalu dan secara tak sengaja menyeretnya pada takdir yang berlumuran darah.
Bersama Inspektur Lucious Davi...
Seolah tuli, Bastian semakin mempererat genggamannya, Menarik paksa gadis itu menuju suatu ruangan khusus di dekat universitas-- tempat dimana mobil silvernya terparkir.
Lelah, Clue hanya menurut sambil sesekali menggeliat dan melempar pandangan tajam ke arah Bastian. Clue akui, dirinya masih menyimpan rasa terhadap pemuda itu, namun bukan berarti ia akan suka jika di perlakukan seperti ini.
"Kita mau kemana, Sebastian Hanson?" ulang Clue datar setelah Bastian mendorong tubuhnya paksa untuk duduk di sebelah pemuda yang tengah mengendalikan setir tersebut.
"Hei, apa kau mendengarkanku?" Clue kembali bertanya, gemas dengan Bastian yang terus tersenyum misterius selama perjalanan mereka.
Namun tidak ada satu jawaban pun terlontar dari mulut Bastian. Clue hanya bisa menghela napas dan melirik Bastian dengan tatapan tajam.
"Jangan melihatku seperti itu Clue, kamu bisa jatuh cinta kepadaku," tukas Bastian saat dia memergoki Clue yang melirik tajam ke arahnya. Tak lupa kekehan jahil semakin terpahat di wajah tampannya.
Blush!
Pipi Clue sontak memerah mendengar serangan dari Bastian. Gadis itu cepat-cepat mengalihkan pandangannya pada kaca jendela dan memasang ekspresi pura-pura tuli.
"Jangan besar kepala, Bastian! Aku menatapmu begitu karena aku kesal kepadamu. Lagi, aku heran, kenapa banyak gadis yang menyukaimu?" sahut Clue datar.
