Special Chapter 05 : Name and Love at End of The Day

1.8K 243 79
                                    

Ada serpihan mimpi yang terus mengganggu...

Menguras remah-remah tawa di masa lampau...

Menguarkan tangis yang menyayat bagai sembilu...

Elegi berputar melantunkan lagu sendu, mengikat erat jiwa-jiwa ke dalam lembar maut...

Membuat gadis yang berdiri di depan nisan itu bertanya-tanya, kiranya siapa yang telah mati?

Pamannya kah?

Sahabatnya?

Atau mungkin ... dia sendiri?

Siapa yang sesungguhnya terkubur di balik nisan keras dan dingin itu?

Siapa?

------------------------------------------------------

Warning (!)

Tekan vote sebelum membaca, hargai karya author dengan meninggalkan jejak! 👣

Terima Kasih 👌

------------------------------------------------------

Titik-titik beku yang bertabur menghempas bumi, menggiring atensi Jack kembali pada lembar kenyataan. Di iringi suara tawa riang membahana, pemuda itu mengedar pandangannya. Menemukan segerombol anak-anak yang bermain riang di atas nuansa putih khas musim salju. Dari bangku lorong yang saat ini di tempatinya dengan seorang gadis, pemuda gila komputer itu mengusap wajah dan menarik napas panjang, menikmati udara khas di luar rumah sakit yang terasa membekukan tanpa adanya interaksi yang terucap. Bahkan dia sampai tak sadar sejak kapan mereka beranjak dari kamar Clue dan tiba di sana.

Hening menjalar cukup lama antara keduanya. Hingga kedua iris coklat Jack jatuh pada gelang pasien yang melingkar di pergelangan tangan sang gadis. Gelang itu hanya terbuat dari kertas khusus, namun tertulis sebuah nama di sana. Cukup lama Jack termenung, akhirnya pemuda itu memutuskan untuk menegur si pemilik nama.

"Clue?" tegur Jack pelan tanpa menoleh. Pandangannya kini lepas menyapu gerombolan anak di hadapannya.

"Hn."

"Pernahkah kau memikirkan tentang arti sebuah nama?" pertanyaan itu tiba-tiba saja melintas di otaknya. Jujur saja, dia tidak yakin dengan arah pembicaraan itu. Namun menemukan topik untuk membungkam sunyi merupakan salah satu kelebihan yang Jack miliki, saat ini.

Clue membuka mata yang terpejam mendengar pertanyaan aneh sang pemuda--- di antara tawa riang anak kecil yang tak jauh dari tempatnya duduk bersandar. Gadis itu mengernyit dan terdiam sejenak, mencoba mencari jawaban yang dikiranya memuaskan tanpa banyak bertanya.

"Nama adalah suatu kata untuk memanggil atau menyebut seseorang, sekaligus penanda akan keberadaan kita di dunia ini. Kurasa demikian."

"Begitu," Jack memandang lurus ke depan, menatap hangat kaki-kaki mungil yang terus berlarian riang di antara rintik salju. Sebuah bongkah salju berbentuk bulat memenuhi tangan-tangan mungil mereka, mencari sasaran empuk bagi siapa saja yang terlambat menghindar.

"Lalu bagaimana dengan namamu?" tiba-tiba ia bertanya kembali.

"Namaku?" Clue membeo dengan cepat, memastikan jika pendengarannya memang tidak salah. Ada kerut yang muncul di alisnya saat mengingat jika nama yang selama ini ia gunakan bukanlah nama aslinya."Clue artinya petunjuk. Pastinya Pak Kepala memiliki maksud atas nama itu."

"Bukan itu maksudku. Bukankah kau memiliki nama yang di berikan saat kau lahir?" jemari Jack menunjuk salah seorang ibu yang memanggil nama anaknya agar lekas mengakhiri permainan karena salju mulai turun semakin lebat.

Detective Clue : Law And CrimeOnde histórias criam vida. Descubra agora