[38]perkelahian[revisi]

244 8 0
                                    

Inget, lo nggk berhak nentuin sama siapa orang jatuh cinta. Apalagi maksa dia yang hatinya bukan untuk lo lagi
-Nando
🌸🌸🌸

Melihat kejadian di hadapannya, Vando mengepalkan tangannya kuat. Ia mencoba menahan emosinya. Nafasnya memburu, Vando ingin menghajar lelaki yang sudah merebut Sasya darinya.

Kenapa lo bahagia sama Nando? Apa itu artinya lo lebih milih Nando dari pada gue? batin Vando.

Setelah Nando dan Sasya pergi. Vando segera mengikuti mereka dari belakang. Karena mobil Nando melaju dengan cepat membuat Vando harus menambahkan kecepatan mobilnya.

===

"Pulang sekarang? " tanya Nando yang masih fokus menyetir.

"Nggak mau, Sasya masih mau sama Nando. "

"Sejak kapan lo jadi manja? " tanya Nando mengerutkan keningnya.

"Biarin, abis lo resek. "

"Lah? Gue lagi yang salah? "

"....."

Karena tidak ada jawaban Nando menatap Sasya yang sedang memejamkan matanya. Nando mengamati setiap inci wajah Sasya. Ia mengusap pipi Sasya dengan lembut.

"Gue nggak akan biarin Vando ngerebut lo lagi dari gue," ujar Nando menyungingkan senyum.

===

Vando menambah kecepatan mobilnya. Karena jarak mobilnya dengan Nando tidak terlalu jauh, ia segera menghentikan mobilnya di depan mobil Nando. Karena tidak terima, Nando keluar dari mobilnya. Ia mengetuk kaca mobil yang menghalangi jalannya.

Tok!  Tok!

Vando membuka pintu mobilnya, ia keluar dengan perasaan emosi yang sedari tadi ia pendam.

"Oh, lo?! Mau lo apa?! " tanya Nando yang baru menyadari pemilik mobil tersebut.

"Mau gue?! Mau gue lo jauhin Sasya! "

"Lo siapanya dia? Berani banget nyuruh gue jauhin dia," tanya Nando membuat gejolak emosi Vando semakin menjadi.

Deru nafas Vando memburu. Tatapannya menajam, ia meraih baju Nando.

Bug!

Satu pukulan mendarat di wajah Nando. Karena tidak terima Nando membalasnya. Ia melayangkan satu pukulan di wajah kakak kandungnya sendiri.

"Gue pacarnya! " ujar Vando tegas.

"Lo, pacar Sasya? Gue juga pacar Sasya. "

"Lo ngerebut Sasya dari gue! "

"Denger, lo juga ngerebut Ennola dari gue! Inget nggak lo?! " tanya Nando mendorong tubuh Vando.

Vando menarik nafasnya panjang, "Jadi bener yang di bilang Sasya. Lo cuma buat dia jadi ajang balas dendam lo?! "

Nando tersenyum menangapi ucapan Vando, "Iya emang bener. Gue jadiin Sasya sebagai ajang balas dendam gue! Tapi lo harus tau, itu dulu. Dan sekarang, gue beneran suka sama Sasya. Jadi, jauhin dia! "

"Gue nggak keberatan bersaing sama adik kandung gue sendiri."

"Inget, lo nggk berhak nentuin sama siapa orang jatuh cinta. Apalagi maksa dia yang hatinya bukan untuk lo lagi! "

"...."

"Kenapa lo diem?! Lo udah tau kan untuk siapa hati Sasya sekarang. Mending lo jauhin dia, dari pada lo sakit hati! "

"Bacot lo! "

Bug!

Vando kembali melayangkan tinju di wajah Nando. Membuat darah mengalir di sudut bibir Nando. Nando tidak membalas perbuatan Vando, ia hanya membiarkan Vando masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan dirinya.

For Sunrise [COMPLETED]Where stories live. Discover now