Part 1

41K 1.7K 34
                                    

"Mamaaa!!!"

Teriakan gadis yang baru bangun tidur itu pun menggema hingga seluruh penjuru rumah. Sang Mama hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa, Sayang? Kok teriak-teriak?" Tanya Mama Ully, Mama yang sudah bertahun-tahun menghadapi kemanjaan anak tunggalnya.

"Mama semalam dimana? Katanya mau nemenin aku tidur. Tapi tadi pagi aku bangun Mama udah disini." Rengek Prilly sambil menghentakan kaki.

Mama Ully tersenyum dan mengusap lembut pipi anak semata wayangnya. Prilly bagai berlian untuknya.

"Semalam Mama tidur disamping kamu kok, Sayang. Cuma tadi pagi Mama bangun duluan dari kamu." Jelas Mama Ully. Prilly masih mengerucutkan bibirnya kesal. Jika sudah begini, akan susah membalikkan mood Prilly.

"Ada apa sih, Princess?" Tanya Papa Rizal, Papa yang memperlakukan anaknya seperti seorang putri kerajaan. Apapun yang Prilly minta, pasti akan langsung tersedia didepan mata. Termasuk mobil sport termahal sekalipun. Karena menurutnya, kebahagiaan Prilly nomer satu.

"Mama ninggalin aku pas lagi tidur. Pantes aku mimpiin monster." Jawab Prilly bergelayut manja dilengan Papanya. Mama Ully hanya terkekeh mendengar penuturan sang anak. Sebenarnya Prilly sudah 18 tahun, tapi sifatnya, persis seperti anak yang baru berumur 5 tahun.

"Prilly Sayang, dengerin Papa. Setiap kamu mimpi buruk, kamu harus inget kalo kamu punya Papa yang selalu lindungin kamu." Jawab Papa Rizal. Prilly tersenyum senang. Papanya memang lelaki yang paling ia banggakan.

"Jadi, kalo nanti malam Prilly mimpiin monster lagi, Prilly harus berani dong Pa? Kan ada Papa yang selalu lindungin Prilly. Ya kan, Pa?" Ucap Prilly seperti anak kecil.

"Iya, Sayang. Ih anak Papa pinter ya. Yaudah mandi gih. Nanti kamu telat ngampus." Tegur Papa Rizal namun masih dengan nada lembutnya. 1 fakta lagi, Prilly tidak suka dibentak. Jadi sebisa mungkin, baik Papa Rizal maupun Mama Ully berusaha untuk tetap lembut kepada Prilly walaupun dalam keadaan marah besar.

"Prilly mandi dulu ya Pa, Ma." Prilly berlari menuju kamar untuk mengambil handuk dan langsung mandi.

                               ***

Cleopatra University

Prilly melangkahkan kakinya di koridor kampus. Tampilannya kali ini terlihat sangat cantik. Semua mata kaum adam langsung tertuju padanya.

"Gila cantik amat tuh cewek."

"Maknya ngidam apa yak? Hasilnya cakep begitu."

"Calon istri gue tuh."

"Anjirr senyumnya gakuku!!"

Teriakan seperti itu sudah biasa Prilly dengar. Banyak senior perempuan yang tak menyukainya karena merasa tersaingi.

"Hai, Prill!"

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now