/87/

1.4K 134 52
                                    

Jesara sudah akan menghampiri mobil Fabian ketika dia menemukan pria itu tak jauh dari pelataran parkir apartement pria itu. Sayangnya dia melihat bagaimana laki-laki itu mencumbu istrinya dengan sangat puas dan melihat bagaimana tubuh pria itu menikmati untuk menyatukan diri dengan wanita yang sedang terbaring.

Jesara sudah muak dan menelan ludahnya dengan kasar ketika melihat bagaimana mobil milik Fabian bergerak seolah-olah tidak peduli dengan keadaan disekitar mereka dan sekali lagi, Jesara memandang benci kepada apa yang ada didepannya.

"Le! Aku mau pulang sekarang!"

Leon tidak langsung menjawab dan membuat Jesara menjauhkan ponselnya lalu melihat layarnya sesaat dan kembali akan berkata sebelum akhirnya Leon menanyakan keadaannya

"Apa?!"

"Kamu bisa pulang kalau kamu benar-benar gak mendapatkan Fabian lagi, Je" kata laki-laki itu dengan santai, "Nah kenapa cepet banget? Aku yakin kamu tipe orang yang akan meminta kepastian sampai kamu dapat apa yang kamu mau tanpa peduli jawaban awal orang itu. Jadi, sana tanya Fabian sampai dia benar-benar muak sama kamu"

"Kamu bajingan kurang ajar yang gak sepantasnya hidup. Brengsek kamu, Le" maki Jesara kemudian

Leon tertawa dengan bahagia dan jelas saja membuat Jesara semakin kesal dengannya, "Jadi, kamu dimana? Kamu gak sedang mergokin Fabian making love sama istrinya di tempat umum kan? Samperin aja, ikutan sama mereka"

"Fucking bastard, i hate you"

"I love you too"

Jesara menggeram lalu menutup sambungan telpon itu dengan cepat dan melangkah menuju mobil Fabian.

...

Fabian tidak peduli ketika ada seseorang yang mengetuk kaca mobilnya dengan sengaja dan keras. Yang dia pedulikan saat ini adalah bagaimana milik Elle memijat bagian paling sensitifnya dan bagaimana Elle ikut terengah bersamanya.

Tadi perempuan ini pergi tanpa sepengetahuannya dan Fabian terlalu marah lalu menarik perempuan itu pulang. Pulang menuju apartemennya karena dia sangat tidak tahan untuk tidak mengurung istrinya itu di dalam rumah. Melihat Elle tertawa bersama orang lain membuatnya tidak suka. Dan saat ini, perempuan itu meneteskan air matanya ketika mereka menyatu.

Tok! Tok! Tok!

"Ah! Sialan! Tutup badan kamu, Elle!" Katanya dengan kasar lalu menarik diri dan membenahi dirinya. Kemudian pria itu keluar dan mendapati Jesara tengah memandangnya dengan marah

"Bi! Menjijikkan!" Kata wanita itu lalu menamparnya

Sakit. Tapi Fabian masih lebih marah kepada perempuan itu. Anehnya Fabian tidak marah karena akhirnya perempuan itu memilih kembali setelah meninggalkannya selama satu bulan lebih. Tapi lebih kepada perempuan itu mengganggu waktunya bersama Elle.

"Aku pikir kamu mau cari aku dan jelasin semua kesalah pahaman ini, sialan. Tapi aku lihat kamu bahagia sama istri kamu!"

"Yara..." Fabian menggertakan giginya dengan kasar lalu menatap tajam Jesara, "Maksud kamu apa datang-datang tampar aku?"

"Biar kamu sadar kalo kamu itu hanya punya aku!" Bentak Jesara

"God, Damn woman! Kamu sendiri yang bilang we're done dan sekarang kamu mau aku kejar kamu?!" Fabian balas menggertak Jesara. "Pakai otak kamu sialan!"

"Kamu yang sialan brengsek! Kenapa kamu gak sadar-sadar?! Kamu itu cintanya sama aku! Jadi kamu jangan berani-berani melanjutkan pernikahan kamu sama perempuan murahan yang kamu nikahi..."

"Shit, Yara!" Potong Fabian lalu mendekati perempuan itu. Dia sudah terlalu emosi karena tidak sempat menuntaskan kebutuhannya pada Elle dan tidak begitu peduli dengan kehadiran perempuan ini. Tidak bingung sama sekali dan hanya menginginkan melanjutkan apapun tadi itu bersama Elle. "Bisa kamu diem?! Emangnya kamu itu gak murahan?! Kamu hamil anak laki-laki lain waktu kita mau nikah! Oh, fuck it off!"

"Screw you! Kamu yang bolehin aku sama dia! Kamu..."

Sekali lagi Fabian memotong ucapan perempuan itu dengan marah, "Ya karena kamu sama bodohnya seperti kamu yang sekarang! Yang mau tidur sama laki-laki manapun walaupun tau kamu sudah ada yang punya, Yara!"

Jesara menampar Fabian dengan keras kemudian. "Bajingan sialan! Aku benci kamu sialan! Aku benci kamu yang buat aku seperti pelacur!"

"Stop!" Fabian menahan Jesara yang sudah memukulmya dengan cepat lalu bertubi-tubi dan kemudian mencengkram lengan perempuan itu dengan kasar, "Yara!"

"Sialan kamu, Bi! Sialan! Padahal aku sudah mau cerai sama Leon dan balik ke tempat sialan ini tapi kamu bukannya..."

Fabian melihat Jesara menangis. Menangis dan terisak seperti perempuan yang paling tersakiti kemudian melepas perempuan itu

Tanpa Fabian duga selanjutnya. Jesara melewati tubuhnya lalu membuka knop pintu dengan paksa dan menarik Elle yang terduduk dengan lemah lalu memukuli perempuan itu dan berkata. "Sialan kamu sialan pelacur sialan!"

Fabian menarik dengan cepat Jesara yang sudah menampar dan mencekik Elle. Tapi pegangan perempuan itu terlalu mengerikan dan menyisakan bekas cakaran pada leher Elle.

Masih tidak puas dengan perlakuannya yang membuat Elle terbatuk-batuk. Jesara menendang-nendang perempuan itu tidak peduli bagaimana Fabian berusaha menjauhkannya.

"Elle!" Teriak Fabian yang membuat Jesara menutupi kupingnya dengan cepat. Lalu dia melihat laki-laki itu sudah berada di samping istrinya. "Yara! Yara sialan Yara! Telpon rumah sakit!"

"Abi itu darah..."

Fabian menoleh pada Jesara yang sudah gemetar menunjuk sesuatu pada bagian tubuh istrinya. Dengan cepat mengikuti arah pandang Jesara dan melihat bagaimana darah mengalir dengan deras pada...

"SIALAN YARA LO MASUK PENJARA ABIS INI!"

FortuityWhere stories live. Discover now