/31/

1.8K 133 6
                                    

Elle mendorong masuk kopernya ke dalam kamar hotel yang disediakan untuknya bersama dengan Caesar. David sempat heran dengan permintaan Caesar untuk sekamar dengan Elle tapi akhirnya mengerti juga dengan asistennya yang menggilai laki-laki itu

Caesar sebenarnya akan mandi tetapi mendengar ketukan di pintu kamar setelah beberapa saat Elle menutupnya membuatnya heran lalu melirik melalui pintu, "Fabian!"

Elle berlari ke arah pintu dengan terburu-buru lalh menutup mulut Caesar dan mencubit laki-laki itu dengan ganas

Caesar melangkah mundur dan menatap dengan garang karena perbuatan Elle sampai akhirnya Elle menatap memohon maaf dan membuka pintu itu sedikit

"Pak..." Elle menyapa kemudian menutup pintu di belakangnya

"Setelah rapat malam ini, bisa saya mengobrol sama kamu..."

Elle yang tidak menyangkan Fabian akan mendatanginya hanya untuk mengatakan itu hanya mengerutkan alisnya,

"Besok pagi-pagi sekali saya dan David akan pergi lebih dahulu karena ada urusan mendadak..."

"Oh, hm. Tapi Pak David belum bilang apa-apa pada kami..."

Fabian melihat jam tangannya lalu mendengar suara Caesar berbicara dari dalam kamar, "Sepertinya partner kamu sudah diberitahukan masalah itu. Are we good?"

Elle menghela nafas dan mengangguk, "Baik, Pak Fabian..."

"Can we drop this 'Pak' things kalau kita mengobrol berdua?" Fabian menjelaskan kembali karena melihat wajah Elle yang bingung menatapnya, "Saya pikir kita sudah berteman, Elle. Don't get me wrong please..."

Elle tertawa pelan lalu berbicara dengan menurunkan volume suaranya, "Begini buat saya lebih nyaman, Pak"

...

Mereka mengakhiri pembicaraan depan pintu itu segera setelah Elle merasa Caesar mengintip mereka. Kemudian dengan langkah tenang setelah selesai rapat, Elle menuju restaurant untuk menikmati secangkir kopinya dengan membawa notebook dan mendengarkan musik dengan ipodnya.

Seorang gadis berjalan di depan Leon dan menarik perhatiannya cukup lama. Sampai ketika gadis itu duduk di dekat mejanya yang berada agak jauh, Leon memperhatikan gadis itu lalu bertanya pada sekertaris Kay yang ikut bersamanya hari ini.

"Is it just my eyes or she's pretty looking girl..." Leon bertanya dengan menunjuk kearah Elle yang sudah membuka notebooknya, "Oh, i think i saw her somewhere..."

"Jelas anda pernah melihat dia, Pak Leon. Dia tadi ada di rapat bersama kita sebagai asisten Pak David" Jelas asistennya kemudian menyeruput kopi

Leon mengangguk tapi masih menyipitkan matanya, "Ah!"

Sekertarisnya dibuat terkejut kemudian menatap dengan tatapan bertanya pada Leon sampai akhirnya Leon tertawa pelan dan mengobrol kembali

"I've met her before di kantor David dan waktu itu dia mengobrol di acara pertunangan David sama Fabian. Okay... Cantik,,,"

"Itu sekertaris orang, Pak Leon. Anda sudah memiliki satu..."

"Oh, bukan. Menurutku dia cantik. Aku suka. Kamu tunggu disini..."

Akhirnya, Leon melangkah menuju meja Elle duduk dan menyapa gadis itu, membuat Elle membuka headsetnya dan mengadah menatap wajah Leon. Gadis itu berdiri kemudian menjabat uluran tangan Leon dengan bingung, "Maaf, Pak Marvelino. Anda mau membuat janji untuk Pak David? Beliau kebetulan besok pagi sudah akan kembali ke..."

Leon menyela ucapan panjang Elle dan tertawa, "Nama saya Leon. Can i have a seat?"

Elle mengangguk kemudian mereka berdua duduk dengan Elle yang merasa canggung dengan kedatangan Leon, "Ada apa ya, Pak?"

"No, i just want to have a chat with you. Saya lihat kamu sendirian, jadi boleh saya temani?"

Elle hanya diam beberapa saat merasa heran dengan Leon yang masih saja tersenyum di depannya. "Actually, saya sudah punya janji mengobrol dengan seseorang,,,"

"Oh, my bad. Kalau begitu let's talk next time... Okay?" Leon bangkit dari duduknya dan menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Elle.

Fabian Wijaya berdiri agak jauh memperhatikan sambil tersenyum apa yang dilihatnya barusan, kemudian menggumam pelan, "As expected sekali"

FortuityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang