/09/

3.1K 194 4
                                    

"Pak David udah balik?"

Elle memutar kursinya dan memutar bola matanya ketika Caesar sudah duduk di dekatnya,

"What?! Kok cepet sih? Kan acara pdkt via email lo secara bertahap sama Fabian Wijaya belum selesai..." kesal lelaki itu kemudian memanyunkan bibirnya sesaat

"Siapa yang pendekatan sama Fabian Wijaya by email, Caesar?"

Elle dan Caesar segera berdiri kaku menyadari sumber suara yang menegur mereka. Mati sudah. Itu bos mereka yang demi Tuhan kenapa ketampanannya meningkat setelah kembali dari rapat-rapat tidak berguna dengan tunangannya. Yah kalau Caesar tidak salah ingat, bapak bosnya ini baru saja di deklarasikan sebagai tunangan dari mantan kekasih Arjuna Gentala yaitu Jessica Salvia dan mereka baru saja menjalani acara bisnis bersama. Wah, ribet sekali penjelasan di otak Caesar.

"Elle, kamu mau menjawab pertanyaan barusan karena sepertinya Caesar sudah membeku sampai ujung rambutnya"

Elle tertawa hambar ketika bosnya mengatakan lelucon yang sama sekali tidak lucu itu. "Anu. Pak David, itu hanya becandaan anak-anak soal Pak Fabian... ya... ya... gitu"

"Bercanda? Kamu jadikan salah satu kolega bisnis sebagai bercandaan?" David mengernyitkan keningnya, cukup terhibur dengan kelakuan kedua sekertarisnya yang ketakutan

"Pak Fabian kan tampan, itu, anu... aduh..." jelas Caesar tergagap, "Anu Pak, aduh. Elle naksir..."

David hampir saja tersedak lalu memandang Elle yang sudah memelototi Caesar yang sibuk meminta maaf pada gadis itu. "Bukan urusan saya sama sekali. Caesar, pantas saja saya menemukan beberapa keanehan di review minggu kemarin. Dan kamu Elle, kenapa email dari Fabian belum ada saya terima? Apa saya menggaji kalian untuk hal-hal seperti ini? And be realistic guys, he's out of your league"

Caesar menelan ludahnya kemudian menunduk menatapi ujung sepatunya yang mengkilap berwarna ungu tua itu. Khusus di desain untuk dirinya. He's out of your league katanya? Caesar rasanya ingin segera melancarkan rencana liciknya untuk membantah ucapan David

"Eh, Pak Fabian belum ada konfirmasi kembali, Pak" bisa dipecat Elle kalau sampai isi email Fabian yang ingin mengenal dirinya terbaca oleh David. Elle masih membutuhkan gaji dan bonus dari bosnya itu. Lagi pula, Elle setuju dengan ucapan David. Caesar harus segera disadarkan dari lamunan gilanya

"Saya di lantai 7 kalau ada yang cari"

"Baik, Pak" jawab kedua asistennya dengan kompak walaupun tahu David akan terus berjalan tanpa mempedulikan kedua orang yang sudah menarik nafas lega itu

"Sorry banget Elle! Gue gak bisa mikir tadi"

Elle menggeram sesaat tapi kemudian menghela nafas hingga akhirnya mendapat ketenangannya kembali, "Malu kali gue lo ngomong gitu ke Pak David. Doi sahabatnya. Gila lo. Partner bisnis pula, kata Pak David"

Caesar menggerutu kecil kemudian mencolek dagu Elle, "Partner bisnis bosku, calon suamiku"

"Kebanyakan nonton sinteron..." omel Elle

"Udah ada balesan apa emang dari Pak Fabian?" Caesar mulai mengalihkan pembicaraan karena tidak mau membahas masalah tidak penting. Dia hanya ingin obsesi cerita FTV nya berjalan lancar

Elle tertawa pelan, "Nanti gue kirim capturenya,,, intinya itu semua khayalan lo. Pak Fabian sibuk sama kerja. Profesional banget"

"Lo kurang flirting kali. Coba gue baca, mana?" Dan Caesar mencondongkan tubuhnya mengintip layar komputer Elle

Beberapa gumaman kecil terdengar oleh Elle tapi kemudian setelah lelaki itu berdiri dengan tegap di dekat kursinya, Elle hanya memasang tampang tak berdosanya

"Pupus harapan gue jadi sutradara FTV. Isi emailnya balik kaku lagi..."

"Sabar ya"

"Pokoknya gue mau ngedeketin lo sama Pak Fabian. Gue punya feeling kalian berjodoh"

Jari-jari Elle sudah terlalu sibuk menari di atas keyboard komputernya untuk mengerjakan review paparan investasi dana proyek eksplorasi tambang milik perusahaan Iris. Salah satu anak perusahaan yang saat ini sedang dihandle David.

"Elle denger gak sih?"

"Denger tapi gue memilih buat mengabaikan feeling lo yang lebih sering salah ketimbang bener"

Caesar manyun sesaat, "Beneran, feeling gue elo tuh berjodoh sama salah satu anak dari orang-orang tajir ini"

"Sar, buat berjodoh sama mereka itu, paling gak gue harus jadi artis yang bisa jadi simpenan pengusaha kaya. Atau paling gak gue jadi putri indonesialah"

"You are princess in my eyes"

Elle memandang jijik sahabatnya yang sudah sinting itu

FortuityWhere stories live. Discover now