/61/

1.4K 105 2
                                    

Keningnya mengerut seketika saat membaca satu pesan yang dikirimkan drummernya siang itu. Bandnya sedang mempersiapkan project solo sehingga tidak ada satupun personilnya yang sedang menganggur. Leon menggerutu kemudian berjalan menuju mobilnya.

"Hah, manusia. Bikin repot saja. Pak, kita ke thamrin"

"Bapak rapat di thamrin?"

Leon mendecak kemudian menatap melalui spion yang sudah menghadapnya, "Shopping..."

Asisten Leon duduk di depan dengan tenang dan tanpa suara, kemudian menoleh kepada supir Leon lalu berkata, "Pak, kita ke thamrin..."

"Terlambat kamu. Saya sudah bilang ke Pak Narto..." Gerutu Leon kemudian memainkan smartphonenya

Marvellino: Jadi, aku mengosongkan jadwal aku beberapa hari ini.
Marvellino: Meet me at Thamrin
Hellena: Apa?
Hellena: Buat apa?
Hellena: Pak David sedang meeting sekarang, aku masih harus follow up beberapa kegiatan

Leon menjauhkan smartphonenya lalu memanggil asistennya, "Memangnya kerjaan asisten itu banyak ya? Kenapa sepertinya sibuk sekali? Kenapa kamu tidak sibuk?"

Asistennya membalik menatap Leon lalu menjawab pertanyaan laki-laki itu sambil menunjukkan tabnya yang menampilkan layar putih, "Aslinya pekerjaan asisten itu banyak sekali. Tapi karena Pak Leon sama sekali tidak ada kegiatan, maka saya juga menganggur. Anda harus ingat kalau pekerjaan saya itu bergantung dengan banyaknya tanggung jawab Anda. Jadi selama anda masih menjabat pengangguran, maka sama halnya dengan saya"

"Kalau Kay? Pengangguran juga?"

Asistennya berdehem lalu menjawab lagi dengan nada yang sama datarnya dengan sebelumnya, "Pak Mikail dulu banyak pekerjaan, sekarang sedang di handle Mr. Arthur semenjak nona Inggrita meninggal. Jadi, semenjak nona meninggal, Pak Mikail sekarang punya tiga asisten untuk beberapa concern..."

Leon hanya menganggukkan kepalanya kemudian kembali menekuni smartphonenya, "Jangan bilang Nyonya Jesara kita ke Thamrin"

"Berarti selain Thamrin, boleh?"

"Pak Narto, hari ini jangan update ke istri saya tentang apapun..."

...

Elle mengerutkan keningnya sambil mengambil kursi dihadapan Leon dan duduk menatap laki-laki yang sudah tersenyum padanya. Sebelum mereka bertemu, asisten laki-laki itu menemuinya dan memberikan tas berisi baju ganti. Sebuah kemeja dengan ukuran pria dan celana 3/4. Awalnya Elle agak bingung kemudian dia menyetujui untuk mengganti pakaiannya dan bertemu dengan laki-laki itu

"Kamu terlihat seperti dewi buat saya..."

"Kirain mau bilang malaikat maut..."

Mereka berdua tertawa kemudian, Leon akhirnya berkata kembali mengenai apa yang dia ingin bicarakan hari ini, "Jadi, drummer itu tidak jadi datang. Kita ganti rencana saja..."

Elle mengerutkan keningnya dan bertanya, "Gimana? Kamu mau kita langsung 'pacaran' gitu?"

Laki-laki itu mengangguk dan kemudian menjelaskan kembali pada Elle, "Bukan, Elle. Setelah aku pikir-pikir. Bagaimana kalau kita menikmati permainannya"

Melihat perubahan rencana yang dimaksud oleh Leon, Elle kembali bingung.

Pertama kali Leon melihat Elle menghampirinya hari ini, Leon sudah berpikir untuk bermain-main dengan perempuan itu. Selagi Fabian menyiapkan rencana aneh untuk mengambil kembali Jesara, Leon berpikir bagaimana kalau ia menikmati permainan ini. Toh, tidak ada yang dirugikan.

"Kalau kamu berhasil mendapatkan aku, katanya Fabian mau menceraikan kamu kan?" Elle mengangguk dan Leon kembali melanjutkan kalimatnya, "Aku mau membuat kamu bercerai sama Fabian dan mendapatkan laki-laki yang lebih baik"

Elle hampir saja tertawa mendengarnya, "Apa? Terserahlah. Aku juga gak ngerti kemana semua ini..."

"Hm... Kamu mau tahu kenapa Fabian nikah sama kamu?"

Elle langsung tampak tertarik dengan semua itu. Laki-laki itu hanya bilang kalau dia mau menikahi Elle dan Elle bebas menyiksa laki-laki itu sepuasnya dipernikahan mereka. Tapi yang terjadi justru Elle yang semakin tersakiti. "Yah, hm. Penasaran juga..."

"Aku juga penasaran kenapa kamu nikah sama Fabian. Jadi kenapa?"

Elle menggelengkan kepalanya dengan pelan

"Kamu harus bersikap manis sama Fabian, tapi jangan pernah bahas tentang hubungan kita. Aku bantu kamu, kamu bantu aku. Deal?"

Elle hanya mengulurkan tangannya kemudian berkata, "Aku gak tau ini bener apa enggak. Tapi daripada aku rugi karena mengikuti mau dia, so i'll join this party Marvellino"

"Good choice, Hellena" dan Leon menjabat tangan Elle sambil memberikan senyum termanisnya pada perempuan itu

FortuityWhere stories live. Discover now