/02/

4.7K 256 5
                                    

Dua minggu ini benar-benar menguras tenaga seorang Hellena Audrey karena atasannya yang sedang sibuk dengan urusan pribadinya.

Pertama dia harus mengkaji ulang proposal pekerjaan yang David limpahkan padanya, kemudian mengurus berbagai administrasi yang berkaitan dengan keuangan David, selain karena laki-laki itu melimpahkan pekerjaan untuk bertemu dengan account holder lelaki itu. Dan yang terakhir membuat beban Elle bertambah berat adalah, akhir-akhir ini dia banyak berbohong pada maha bossnya, Sebastian Iris.

"So, now you're working" Caesar, salah satu asisten David yang lain menghampirinya

Elle menghela nafas, "Emangnya selama ini gue ngapain?"

Caesar mengedikkan bahunya, "Lo lebih ke pajangan depan kantor Pak David"

Elle mengangguk setuju, "Anyway, bos kita kemana hari ini?"

"Ada yang bilang dia lagi quality time sama perempuan, poor Sophia for making him a boyfriend"

Gadis itu mengangguk lagi, "Kalo lo gak ada kerjaan mending ikut gue ketemu akuntan pak David di kuningan siang ini daripada gosip kayak gitu"

Caesar menyipit kemudian, "For God Sake, lo bahkan gak peduli sama status Pak David yang hotnya bikin meninggal?"

"Lebay, lo aja masih hidup sampai sekarang" Well, sebenarnya Elle cukup peduli dengan status David, bukan karena tertarik, lebih tepatnya karena lelaki itu fixed asset yang harus dia beri ekstra perhatian kalau masih ingin gajinya berjalan lancar

Bukan. She's not one of his girls. Elle memandang David lebih seperti bos yang mensejahterahkan bawahannya.

"So, ikut atau gak?" Tanya Elle sekali lagi memastikan Caesar yang sudah memberengut di hadapannya, lelaki setengah perempuan ini pasti tidak ingin ikut bekerja ekstra untuk membicarakan keuangan David yang sudah pasti bisa menggaji mereka 7 turunan itu

"Yeah, sekalian pengen tahu duit Pak David sebanyak apa sampe bisa gesek kredit card unlimited buat beli Coco Chanel dan Versace disaat bersamaan" kata lelaki itu menyutujui

"Lah emang doi gesek lagi?"

Caesar mengedikkan bahu sambil melirik Elle yang sedang membereskan tasnya, "Mungkin cewe-cewenya, yang you know kan? Model-model itu butuh barang branded kalo jalan"

Elle baru saja akan menimpali ucapan Caesar ketika ring handphonenya berbunyi, "Iya, Pak?"

Caesar memandangnya ingin tahu dan Elle hanya menjawab dengan membentuk nama David dengan bibir mungilnya

"Tolong kirimkan email, ke Fabian Wijaya, atau kamu saja yang bicara dengan Fabian. Siapkan proposal buat Fabian..."

"Maaf, tapi Pak, 30 menit lagi saya harus bertemu dengan akuntan Bapak masalah kredit card bapak yang..."

"Oh, shit! Yeah, be there dan jangan lupa setelah itu Fabian" potong David dan segera memutus sambungan telepon

"Double shit kerjaan gue nambah" omel Elle dan mendapat kekehan pelan dari Caesar

"Enak dong makin dipercaya sama bos"

Elle mendelik dengan cepat, "Lo kenapa pengangguran sih? Kenapa gue yang banyak kerjaan begini"

"Yah urusan gue kan sama luar negeri, lo gak tau aja kalo kuku-kuku gue ini hampir patah cuma karena proposal yang banyak buat merger-merger itu"

Elle lupa dengan fakta kalau Caesar hanya ditugaskan untuk urusan bisnis David ke luar negeri, sementara dirinya, okay. Just because she didn't pass the first job she had, didn't meant to stuck like this.

Caesar menoleh sesaat, "Yeah, aneh ya first job kayak gitu" dan ingatan Caesar melayang ketika dirinya dan Elle diberi tugas pertama oleh David untuk menentukan presentasi siapa yang terbaik dan kemudian dipilih untuk sekertaris David yang akan mendampinginya untuk urusan mancanegara

"And now, gue harus handprint juga buat Fabian Wijaya"

"Whoooooooo?!" Tanya Caesar dan mulai menajamkan pendengarannya

Elle melirik sekilas, "Fabian. Wijaya"

"That Fabian Theodore Wijaya?" Tanya Caesar nyaris tidak mempercayai bibir kecil milik Elle

"Hmmm"

"Fabian Theodore Wijaya?"

"Ih, mau bantuin gak?"

Caesar menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kenapa selalu lo yang dapet kerja sama cowok ganteng masa kini?!"

"Berkah orang teraniaya"

"Fucking bitch, you lucky slut"

Elle mengerling dan tertawa pelan, "Bantu gue kalo mau kenal-kenal sama Fabian Wijaya"

"My Pleasure!" Sahut lelaki itu tanpa penolakan

FortuityOù les histoires vivent. Découvrez maintenant