/66/

1.3K 110 6
                                    

1 hari sebelumnya

Jesara memainkan jari-jarinya diatas layar smartphonenya ketika Fabian datang menhampiri perempuan itu dengan membawa tiket ditangan

"Jadi kamu udah tau mereka di Bali dan kamu diem aja Bi?"

Fabian menganggukkan kepalanya kemudian tertawa pelan, "I've told you ini kesempatan yang bakalan dimanfaatin Leon, kan"

"Tapi bukan begini caranya, Bi. Aku bisa minta cerai, bukan seperti ini cara kerjanya. Damn i look pathetic" Jesara berjalan beriiringan dengan Fabian kemudian

"Easy, honey. Leon masih gak akan melepaskan kamu kalau begini. Dia masih butuh tameng buat perusahaannya. Dan kamu orang yang tepat..." Fabian menoleh dan membantu perempuan itu menaiki eskalator kemudian, "Kamu punya saham kan di The Klan. Papa kamu habis bagi-bagi kekuasaan kan? Nah, Leon lagi butuh support buat menangin Lusson"

"Tenang aja itu aku tahu" kemudian Jesara merangkul pria itu tidak memedulikan tatapan orang-orang yang beralih padanya, "Yang aku gak ngerti kenapa kamu lakuin ini?"

"For fun"

"Bukan karena waktu itu aku hamil anak Leon kan? Makanya kamu nikah sama Lele karena dia hamil anak kamu kan?"

Fabian mengerutkan keningnya kemudian, "Lele? Seingat aku, nama istri aku itu Elle..."

"Terserah..." Jesara menatap Fabian yang sedang memandang sekelilingnya, "Kenapa kamu nikah sama dia? Aku masih penasaran Bi"

"Karena dia hamil..." Jawab laki-laki itu enteng tanpa beban dan kemudian menatap Jesara

Jesara menaikkan alisnya kemudian kembali menanyakan hal yang sama, "Kenapa?"

Fabian tidak membalas pertanyaan itu dan kemudian merangkul Jesara lebih erat ketika mereka menuju VIP lounge

"Damn. Bi. Cewek sebego-begonya gak akan selingkuh dan mau tidur sama cowok lain kalo lagi hamil..."

"Kamu... Ya"

"Itu aku gak tau aku hamil..."

"Sama aja, Yara. Kamu hamil dan kamu masih bercinta sama laki-laki lain"

"Beda. Elle tahu dia hamil tapi dia masih mau menggoda Leon. Itu gila. Dia sudah ada di wijaya buat apa dia selingkuhin kamu. See that? Kamu sudah menikah sama orang autis, Bi"

Fabian mengangguk pelan dan kemudian menatap Jesara, "Tenang, Yara... Justru itu semua dari jawaban pertanyaan kamu ke aku. Kenapa aku menikah sama Elle? Biar semua orang tahu, nobody deserves the title beside you. Biar semua orang tahu, kalau ada perempuan lain yang kelakuannya lebih buruk dari kamu"

Dan Jesara hanya menatap laki-laki itu sambil menaikkan satu alisnya. Bodo amat

...

"I'm pretty sure they're heading to us rite now..."

Elle menganggukkan kepalanya dan menyesap tehnya, "Jadi apa maksud kamu sama rencana kamu, Leon?"

"We're goin to noose them up. Yah, gimana pun juga kan rasanya not fair to playing the bad one with them. Kalau rencana Fabian bikin dia yang jadi korban, maka rencana aku adalah bikin kita semua tersangka..."

"Maksud kamu?"

Leon berbalik memutar arah kursinya untuk menghadap Elle yang sedari tadi sudah menatapnya dengan penasaran, "Begini, sayangku..."

Elle menarik satu cushion lalu memeluknya dengan pelan

"Kita hanya akan terlihat bodoh kalau kita menolak rencana Fabian, kan? Kita ikuti, baru kita balik..."

"Kamu kelihatan seneng main sama dia" ujar Elle masih dengan nada sinis dan sindirannya pada laki-laki itu, "Iya bagaimana caranya?"

Kemudian Leon menautkan jemarinya pada Elle dan menggenggam tangan itu, "First thing first, kita biarin aja dulu mereka sampe sini. Pura-pura gak tahu. Dan kamu sibuk sama kerjaan kamu..."

"Kamu?"

"Aku?" Leon menunjuk dirinya sendiri, "Aku juga mau sibuk kerja. Tapi nanti malem, we have our dinner. Kamu bilang sama Fabian kalau kamu ada janji makan malem, itu kalau nanti malam mereka udah sampai"

Elle menganggukkan kepalanya, "A little improvisation, i'll ask him to come?"

"Boleh. Kita lihat dia mau atau malah melipir sama Jesara berdua..."

"Kenapa kamu mau ngejebak istri kamu sendiri?"

Leon menatap perempuan didepannya dengan diam kemudian lama kelamaan mulai melembut lalu berkata dengan cukup pelan, "Karena dia bohong, Elle. Karena dia mirip seseorang"

Elle tidak banyak bertanya lagi kemudian hanya setuju ketika Leon menariknya kedalam pelukan laki-laki itu. Tidak pakai hati. Tidak pakai perasaan.

Fortuityحيث تعيش القصص. اكتشف الآن