part 27

291 7 0
                                    

Gak kerasa udah sebulan berlalu, Byan udah menyelesaikan UN dan sekarang adalah hari kelulusan untuk kelas 12 SMA di sekolah gue. Dengan begitu berati sebentar lagi Byan bakal ninggalin Indonesia dan juga ninggalin gue.

Nanti malam Byan berserta mommy dan Daddy nya juga Jesi begitupun mama dan papah gue akan makan bersama di lestoran sekaligus melamar gue secara tidak resmi kata Byan sih gitu dan nanti setelah dia kuliah, dia bakal kerja baru deh dia bakal lamar gue secara resmi di depan keluarga besarnya dan keluarga besar gue.

Gue pernah nanya ke dia Kenapa dia ngadain acara lamaran yang tidak resmi ini jawabannya adalah dia ingin mengikat gue sebagai milikinya dan gak ada yang bisa rebut gue dari dia okey menurut gue ini berlebihan tapi yah gitu semenjak 1 Bulan ini Byan lebih posesif.

Nanti besok Byan bakal pergi ke Landon untuk meneruskan kuliahnya, rasanya berat sekali kenapa waktu seakan berputar begitu cepat yah? Gue pengen nangis tapi gue tahan karena gue gak mau Byan kepikiran dan berat buat ninggalin gue disini.

Gue menatap lapangan dari lantai 3 kelas gue, terlihat siswa siswi kelas 12 tengah berkumpul di lapangan karena ada informasi dari pak Agung.

Gue menatap itu dengan tersenyum getir apalagi gue denger katanya Riana sama Rey putus, padahal mereka sangat serasi, gue gak tau alasannya karena Riana terus menjauhi gue.

Jika cinta tak perlu semesta tahu apalagi kita umbar-umbar, cukup kita rasakan dan saling menggenggam apapun yang terjadi. Gue berdiri di sini ditemani Jerry dan Galih teman sekelas gue.

"Sedih yah bentar lagi LDR an sama bang Byan." Kata Galih, Galih memang lebih suka memangil Byan dengan sebutan bang daripada kakak atau yang lainnya.

"Ya pasti lah bro gue aja LDR an sama Kifa udah 3 tahun gini masih aja sedih, ketemu cuman di Vidio call aja padahal cuman pisah kota sedangkan Reva pisah negara gimana gak sedih bro." Kata Jerry, Jerry memang memiliki kekasih di Bandung namanya Akifa Larasati mereka pacaran semenjak kelas 3 SMP sampai sekarang. Dulu mereka dipertemukan di Bandung ketika Jerry sekolah SMP di sana.

"Sedih lah gimana gak sedih, gue baru aja jadian sama dia udah mau LDR an kaya gini."

"Sabar yah gue percaya bang Byan pasti akan selalu mencintai lo walaupun dia berada jauh dari lo." Gue tersenyum untuk membalas ucapan Galih.

Rasanya gue pengen muter waktu dan mengulangi semua masa-masa paling indah semenjak gue bersama Byan.

Ingatan gue kembali pada saat Byan nembak gue di atas atap gedung sekolah dengan banyak balon, akh rasanya gue pengen ngulangin masa itu, gue pengen lebih lama lagi sama dia, tapi kenyataanya dia sebentar lagi akan pergi.

Gue menghapus air mata gue yang tiba-tiba keluar.

"Nih ambil!" Kata Jerry memberikan tisu.

"Makasih."

"Sama-sama."

Gue kembali melihat ke bawah, siswa siswi kelas 12 sudah bubar dari lapangan.

Gue memejamkan mata dan lagi-lagi air mata gue keluar begitu saja. Gue pasti bakal kangen sama lo Byan, gue biarkan air mata gue keluar begitu saja tanpa gue hapus.

"Aku lulus dear!" Suara Byan terdengar di telinga gue dan tiba-tiba ada yang memeluk gue dari belakang.

Gue membuka mata gue dan melihat rambut Byan sekaligus aroma parfum yang keluar dari tubuhnya. Byan melepaskan pelukannya lalu membalikkan badan gue sehingga menghadap ke arahnya dan menatap gue tajam.

"Kamu nangis dear, please jangan begini aku berat ninggalin kamu!" Byan menghapus air mata gue dengan jarinya dan menatap mata gue.

Gue ingin dunia berhenti saat ini juga, membiarkan momen terakhir ini menjadi momen yang paling panjang.

Love and PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang