part 25

285 9 0
                                    

Gue duduk di bangku taman sekolah, sambil melihat langit yang tampak cerah hari ini. Sebuah senyuman tulus hadir begitu saja. Memikirkan kejadian kemarin yang menjadi sejarah baru dalam hidup gue, membuat gue tak berhenti untuk tersenyum sendiri seperti orang gila.

Gue mengedarkan pemandangan ke sekitar taman yang tampak sepi, karena siswa dan siswi di sekolah ini lebih suka pergi ke tempat lain walaupun masih ada si beberapa orang yang suka ke taman.

Gue merasa aneh, gue udah jadian sama Byan tapi rasanya masih sendiri. Kenapa? Jawabannya gue cuman duduk manis sendirian di taman persis jones alias jomblo ngenes.

"Aku nyari kamu tapi kamu malah ada disini." Seseorang duduk di samping gue dan saat itu juga gue tersenyum melihat seseorang yang duduk di samping gue itu Byan.

"Aku mau ngomong penting sama kamu dear."

"Ngomong apa?"

"Tapi jangan marah yah?"

"Gak janji." Byan tertawa mendengar jawaban gue. "Apa yang lucu?" Kata gue sinis dan Byan semakin tertawa keras

"Bentar lagi ujian Nasional." Kata Byan setelah tawanya berhenti.

"Terus?" Kata gue dengan nada kesal.

"Kamu mau nunggu aku gak?"

"Nunggu apa sih yang jelas kalau ngomong itu?!" Kata gue dengan nada lumayan tinggi dan sedikit ketus.

"Kamu mau nunggu aku kalau aku pergi ke Landon untuk meneruskan kuliah aku di sana? aku janji kok aku pergi untuk kembali."

"Apa?" Gue berteriak hingga semua orang yang ada di taman melihat ke arah gue dan Byan menutup ke dua telinganya rapat-rapat.

"Yah setelah aku selesai kuliah di sana dan meneruskan perusahaan daddy aku akan datang ke kamu untuk melamar kamu, aku janji."

"Berati kalau kamu datang aku lagi kuliah dan kalau kamu pergi aku baru naik kelas 3 berati secara tidak langsung hubungan kita di gantung?"

"Bukan begitu dear aku bukan mau menggantungkan hubungan kita tapi kita tetap menjalaninya walaupun LDR."

"Aku gak sanggup, baru aja jadian dan bentar lagi kita bakal LDR, kenapa nasib cinta aku gini amat?" Gue mengacak-acak rambut gue frustasi.

"Kalau kamu mau setelah lulus kamu lanjut kuliah ke Landon biar kita gak LDR."

"Papa aku gak ngijinin, aku harus kuliah di Indonesia By."

"Kamu sabar aja."

"Gak peka!" Lagi-lagi gue berteriak sehingga gue menjadi pusat perhatian semua orang di taman dan Byan menutup kembali telinganya.

"Aku janji kok nanti setelah kuliah aku selesai aku bakal lamar kamu."

"Aku harus bagaimana kalau aku rindu kamu?"

"Kalau ada libur aku akan balik ke Indonesia."

"Dasar gak peka!" Gue teriak dan mengacuhkan tatapan semua orang lalu berdiri dari duduk gue.

"Dear please jangan marah aku juga berat ninggalin kamu!"

Gue pergi dari sana tapi tangan Byan menggenggam tangan gue. Gue mulai menangis rasanya sakit kalau seandainya dia memang benar-benar pergi.

Byan memeluk gue memberikan ketenangan dan pelukannya membuat tangis gue semakin kencang. Byan melepaskan pelukannya lalu jari-jari tangannya menghapus air mata di pipi gue.

"Aku janji dear aku pergi untuk kembali."

"Kamu jahat!"

"Please kamu ngerti aku."

Love and PromiseWhere stories live. Discover now