part 2

849 28 0
                                    

Jam istirahat gue pergi ke taman sekolah. Gue duduk di bangku taman sambil mendengarkan lagu lewat handset. Gue paling suka datang ke taman kalau jam istirahat karena taman di sekolah tak terlalu ramai.

"Nih gue bawain jus jeruk sama roti buat lo." Riana duduk di sebelah gue dan memberikan jus jeruk dan roti.

Riana adalah sahabat gue dari mulai kelas 1 SMP sampai sekarang. Dia tau semua tentang gue dan gue sangat menyayangi dia.

"Makasih yah ri lo baik banget sama gue." Gue meminum jus jeruk sampai tinggal setengah gelas.

"Kaya sama siapa aja lo lagian yah gue tuh heran tau sama lo, selalu aja pergi ke teman kalau jam istirahat bukannya ke kantin ikut makan sama gue. Apa jangan-jangan lo masih mikirin Dion kan? Ahhh lo itu harusnya lupain dia, inget lo pesen Dion lo itu harus lupain dia dan cari cinta lo yang baru." Riana mulai kembali seperti ibu-ibu yang sedang menasehati anaknya, dan dia pasti akan ngomong panjang kali lebar setelah ini.

"Sok tau lo, ya udah gue mau ke perpustakaan lo mau ikut gak ri?" Dari pada gue dengerin ocehannya mendingan gue ajak aja dia ke perpustakan.

"Revanya Adira Sandero lo kebiasaan deh selalu aja ngehindar kalau gue udah ngomong tentang Dion." Riana tampak kesal dan berlari ke arah gue yang udah jalan duluan.

"Reva awas!" Teriak salah satu cowok yang sedang bermain basket di lapangan basket.

Gue langsung mencari asal suara itu, dan tiba-tiba sebuah bola basket terlempar ke kepala gue. Kepala gue tiba-tiba terasa pusing tapi untunglah gue gak pingsan. Riana langsung memegang tubuh gue mungkin dia lagi jaga-jaga kalau gue pingsan.

"Sorry gue gak sengaja, tapi lo gak papahkan?" Seorang cowok menghampiri gue, dan dia tampak khawatir akan keadaan gue.

"Lo pikir gue gak papah kepala gue sakit nih gara-gara bola sialan lo ini!" Gue marah sama cowok itu

"Sorry yah gue gak sengaja."

Gue langsung pergi dari tempat itu dan jalan ke kelas sambil memegang kepala gue yang masih terasa sakit, masa bodoh gue gak mau denger ocehan tuh cowok yang membuat kepala gue makin sakit.

Sesampainya di kelas gue langsung duduk di bangku gue sambil terus memegang kepala gue.

"Rev lo gak papa kan?" Riana tampak khawatir akan keadaan gue yang terus meringis merasakan sakit kepala.

"Gak papah gimana kepala gue sakit tau!"

"Ya udah kita ke uks aja yah atau lo mau pulang aja gimana?"

"Udah deh gak usah."

"Bener nih lo gak mau ke uks atau mau pulang ke rumah?" Riana tampak semakin khawatir melihat keadaan gue.

"Riana gue gak mau dan lo berhenti ngoceh kepala gue tambah sakit denger ocehan lo tau!" Gue kesel banget sama Riana dia itu ngoceh terus dari tadi.

Jam pulang sekolah berbunyi semua orang berhamburan ke luar kelas. Gue jalan ke parkiran bersama dengan Riana.

"Rev lo pulang sama gue aja yah naik mobil gue, gue khawatir lo kenapa-kenapa kalau lo naik bus."

"Iya ri, eh anter gue dulu ke toko buku yah?"

"Siap ratu!" Riana memberikan gue hormat, dan gue terkekeh geli melihat kelakuannya.

"Gak segitunya juga kali." Gue masuk ke mobilnya Riana.

"Ah lo mah gak seru Reva." Riana menyusul gue masuk ke mobilnya, Dia menyetel lagu milik boy band asal Korea Exo yah dia sangat ngefans sama Exo semua hal tentang Exo dia punya bahkan di kamarnya terdapat poster boy band Exo dengan ukuran yang sangat besar.

Love and PromiseWhere stories live. Discover now