[ENDING]

7.6K 184 25
                                    

Terimakasih sudah membuatku mengerti arti menemukan dan kehilangan. Kini aku sudah mati rasa cukup lama dan aku akan menebusnya dengan tawa ceria. Terimakasih atas luka yang kau titipkan padaku, sekarang luka itu sudah kubuang jauh jauh, kini yang ada hanyalah tawa bahagia diantara kita. Sudah kubilang kita akan hidup bersama sama tetapi di tempat yang kini berbeda.

Dan pelangi kini tau ditempat mana ia akan berpindah dan menyampaikan salamnya pada hujan, setelah itu ia akan turun lagi untuk bersinggah di tempat yang berbeda, karena perpisahan tanpa kata kata itu menyakitkan.

Dan kini Bulan, Bintang dan Matahari tau bagaimana ia akan bersinar, tanpa mendekatkan diri pada Bumi, karena yang mendekatkan akan membinasakan, dan yang menjauhkan akan menghangatkan.

Kini aku tau sebagaimana rasa sakit itu sebagai obat, obat bagaimana kita berjalan setelahnya, dan memilih untuk hidup. Selamat tinggal, dan kini aku sudah menemukan jati diriku yang sebenarnya, kutau bahwa seolah olah kita hanyalah waktu yang dipermainkan, kita hanyalah sebatas kenangan yang tak akan berarti apa apa jika dikenang.

***

2 tahun kemudian.

Rana berjalan menuju kampusnya, jurusan hukum ia ambil tanpa pikir panjang, sekarang ia tau dimana ia akan berdiri dan terjatuh lagi. Ia tertawa bahagia bersama orang tua, sahabat dan kekasihnya, sekarang ia sudah bisa tertawa lepas lagi tanpa mengingat yang lalu. Usaha tak akan mengkhianati hasil, bagiamana kita terus berjuang dan berdiri di atas kaki sendiri tanpa orang lain. Dan sekarang Rana tau tanpa masalah itu, ia tak akan berdiri kokoh seperti sekarang ini.

"Ranaaa!!! Lo mau kemana?" tanya Tia yang kini sudah berubah menjadi lebih cantik dan anggun. Yang benar saja, sahabat sahabatnya memilih kampus yang sama?.

Ah ya? Belum kuceritakan dengan masalah 2 tahun ini ya?.
Tia sekarang sudah semakin erat dengan kak Jovan, dan Lisa juga tak kalah erat dengan kak Rei, ah iya kak Farhan masih berjuang mendekati teman kampusnya *kita bantu doa ya, hahaha. Dimas? Ia juga sedang berusaha! Cowok jail dan bego diantara kami, masih berjuang di jalan yang sama seperti kak Farhan. Ihsan? Dia sudah menggandeng wanita cantik berambut sepundak dengan mata besarnya, membuat Ihsan langsung jatuh hati padanya. Dan Kenzo? Jangan tanyakan lagi, semenjak Ihsan menggandeng pacarnya, ia tak ragu ragu untuk menembak gebetannya, dan alhasil? Yah di-
Gantungin! Astaga Kenzo masih digantung, betapa malunya dia dengan percaya dirinya itu.

Aku menoleh ke arah Tia yang sedang berjalan bersama Lisa. "Eh gue mau pulang, jam gue udah ngga ada lagi"

Lisa mengangguk mengerti. "Yaudah kalau gitu, gue ke kelas dulu ya! Byeee!!!"

Sambil memandangi Lisa pergi, aku menoleh pada Tia. "Lo sendiri mau kemana ti?"

"Ah gue? Em, masih ada jam sih"

"Yaudah pergi sono" kataku mengusirnya.

"Iye iye, gue pergi dulu. Eh ya lo pulang sama siapa? Sama si abang Dennis?"

Aku berdecak kesal, selalu saja dia menyebutnya abang, jijik dan sok. "Heh lo sebut gitu lagi gue tabok ya. Yaudah gue pergi!" kataku sambil pergi meninggalkan dia yang sedang tertawa.

Aku keluar area kampus dan menemukan mobil Dennis yang terparkir mulus di pinggir jalan, mobil dua tahun ini yang memberi saksi bahwa Dennis tulus mencintaiku.

Secret Rana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang