Part 16

3.3K 110 0
                                    

Bel sudah berbunyi menandakan Pelajaran akan dimulai. Ya Rana mengikuti pelajaran dengan penuh Konsentrasi dan Tia pun sama.
Tak perlu menunggu waktu lama bel istirahat berbunyi.

"Loh? Kak?. Ada apa kesini?". Tanyaku pada kak Rei yang tiba tiba sudah ada didepan kelasku. Apa ada yang tau gimana dengan reaksi Tia?.

"Mau ajak kamu kekantin lah". Ucap kak Rei sambil menggandengku menuju kantin. Seluruh siswa siswi sekolah menatapku tajam dan heran. Mungkin perasaan mereka, bagaimana bisa? Murid baru yang songong bisa nguasain hati kak Rei? Yang Famous nya udah kemana mana.

Tia? Lahh dia mah udah ada dibelakang aku dan kak Rei, ya semacam Prajurit. Hahahahahaha
Perasaanku tak enak, melihat mereka semua melihatku sebagai tontonan gratis, padahal perempuan disini jauh lebih cantik cantik daripada aku. Ada kak Siska yang tingginya seperti model dia seniorku dan sangat pintar nge dance betapa cantiknya dia,  rambutnya panjang dan diurai kriting gantung, hidungnya mancung dan matanya bulat kulitnya sangat putih bersih. Tapi mengapa kak Rei lebih memilih aku?. Dan biasanya kak Siska bersama geng gengnya yang cantik bak model itu tapi sayangnya mereka genit genit sehingga tak ada yang menyukainya. Setauku juga kak Siska selalu mengejar ngejar kak Rei dan mengharapakan cintanya dibalas. Aduhhh kenapa ini seperti Drama Korea.

"Haishhh kak aku malu, jangan gandeng gandeng kali". Ucapku sambil melirik kak Rei, lalu apa tanggapannya? Dia hanya bersikap seperti biasanya dan tak menghiraukan fans fans nya.

Gila malu banget..

Aku dan kak Rei sudah berada dikantin dan duduk dipojok. Tidak lupa dengan Tia, dia duduk disampingku.

"Udah, ga usah tegang gitu mukanya. Kamu mau pesen apa ran, ti?. Tanyanya pada kami berdua.

"Nggg bakso aja deh kak sama es jeruk!" ujar Tia menjawab duluan.

"Kalo kamu ran?". Lalu kak Rei melirik ke arahku.

"Samain aja kak". Jawabku seraya melihatnya yang sedang memesan lebih dulu.

Kami memakan pesanan dengan lahap dan tak ada yang membuka suara, sebenarnya aku juga bingung kenapa akhir akhir ini kak Rei selalu memerlakukanku dengan baik.

Bel masuk sudah berbunyi aku dan Tia segera menuju kelas dan mengikuti pelajaran dengan biasanya.

Skip..

Tettttt...
Tettttt...

Anak anak sudah berhamburan keluar kelas dan menuju ke parkiran untuk pulang kerumah masing masing. Begitupun aku dan Tia yang udah kayak kembaran beda orang tua.

"Eh Noy gue pulang dulu ya. Jangan berduaan mulu lo! Sama kak Rei!". Sentak Tia padaku yang sepertinya sudah mulai buta akan namanya Cinta nyemot.

"Ah sana lo pulang! Ga usah banyak omong". Ucapku kesal pada Tia yang selalu menggodaiku dengan berbagai ide.

Aku tersentak kaget saat kak Rei menghampiriku "Pulang bareng yuk?. Eh mumpung aku inget, besok jalan jalan ya? Bisa?". Tanyanya sekaligus padaku.

"Aku belum bilang sama kak Farhan kak, ntar kalau dia udah nunggu gimana?". Ucapku balik sambil menatapnya.

"Calm down Ran. Aku udah bilang sama bos kamu kok. Eh gimana ga? Bisa?". Jawabnya sambil mengisyaratkan agar aku segera menuju ke parkiran.

"Nggggg ntar aku contact lagi deh kak. Eh serius? Kak Farhan udah pulang?." Dia hanya membalas dengan anggukan.

Aku dan kak Rei menuju ke perumahan Setia Budi yaitu daerah perumahanku. (Ngayal ya tentang Tempat tempat di Jakarta, Heheh).
Setelah menempuh waktu yang cukup lama, aku sudah berada didepan rumahku.

Secret Rana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang