seven

5.4K 204 0
                                    

Fiuhhhh, hari pertama masuk sekolah. Memang deg deg an ga karuan, uhhh seperti mau di interogasi polisi saja atas kasus pembunuhan.

Aku berjalan menuruni tanggaa dan duduk di meja makan bersama keluarga ku, untuk sarapan sebelum menuju ke sekolah baru.

"Selamat pagi" salamku kepada kedua orang tuaku dan kakaku yang asik melahap nasi goreng.

"Heii selamat pagi my lovely" ujar mama yang hanya membalas salamku tadi.

Sarapan kali ini adalah nasi goreng, ya berbeda seperti biasanya. Hari hari sebelumnya biasanya Roti tawar dan susu.
Semogaaa sajaa ini awal dari pagi yang menyenangkan bagiku.

"Ma, adek berangkat dulu yaa! Doain semoga lancar ya maa!. Yuk kakkk berangkat, byeeeee maaa" ucapku sambil melambaikan tangan menuju halaman depan bersama kakakku.

"Iyaaa hati hati yaaa, jangan ikut pergaulan ga jelas. Cari temen yang baik yaaa" jawab mama dari pintu depan sambil melambaikan tangan.

Mobil kakaku sudah membelah jalanan Jakarta yang agak sedikit macet seperti biasanya.
Macet kali ini agak sedang, ya mungkin ingin menyambut hari pertamaku di sekolah baru.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit. Aku sampai didepan sekolah yang besar dengan gerbang menjulang tinggi, dan dikawal 2 satpam berseragam.

"Kamu masuk dulu gih, ntar kakak nyusul aja. Mau markirin mobil dulu di seberang sana" kata kakaku sambil menyuruhku keluar dari mobil untuk masuk duluan ke sekolah.

"Aku ikut kakak aja deh, nanti kita masuknya barengan aja yaaa. Ya?" rengek ku sambil memasang wajah seperti biasanya.

Setelah diperbolehkan untuk ikut. Aku langsung menuju ke ruang Kepala Sekolah, untuk mengetahui letak kelas dan ekstrakurikuler di sekolah ini.

Akhirnyaaa aku sudah masuk ke dalam kelas, dan seperti yang dilakukan oleh murid baru yang lain. Yaituuuu memperkenalkan diri dan tempat asal sekolahku sebelumnya dari mana.

Kumulai dari awal
"Hai, perkenalkan nama saya Kirana Putri Vansasa, biasa dipanggil Rana. Saya berasal dari kota Semarang, Jawa tengah. Rumah saya ada di Perumahan Setiabudi. Saya anak terakhir dari 2 bersaudara. Ada yang ditanyakan lagi? Kalau tidak ada sekian dan terimakasih!" tuturku panjang lebar dengan keringat dingin yang menembus dahiku.

Shit. Jantung pindah tempat -,-

Kulihat tatapan mereka yang senang akan kehadiranku.
Tapi akuu??? Melihat tatapan mereka seperti ingin membunuhku sajaaa.
Aku dipersilahkan duduk oleh bu Niva, disebelah Tia.
Itu nama yang kudengar dari guru baruku itu.

"Yasudah ya anak anak, semoga kalian senang dengan kehadiran teman baru kalian. Pelajaran pagi ini kita mulai ya" ucap bu Niva dengan nada yang sedikit keras.

Setelah pelajaran berakhir. Bel berbunyi menandakan jam makan siang dimulai.
Dan pada istirahat ini aku berkesempatan berkenalan dengan teman sebangku ku.
Entah dia cuek, dingin, atau baik?, aku juga tidak tau.

"Ohh haii?? Namaku Tia Amelia. Panggil saja aku Tia, btw namamu bagus Ran? Semoga kau suka berteman denganku" uarnya dengan senyumnya yang sangat manis itu.

"Oh iyaaa Tia. Iya aku pasti senang sebangku denganmu" jawabku tidak menyangka bahwa dia yang akan menyapaku duluan.

Aku pergi kekantin bersamanya.
Awal keluar dari kelas, aku terlalu risih dengan pandangan laki laki se-usia ku. Tapi lama lama waktu sampai dikantin, aku sudah merasa biasa dengan pandangan mereka.
Ada yang sinis sambil bergosip, ada juga yang menyinggung senyumnya dan mengatakan "hai", ada pula yang menatapku tajam.

Secret Rana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang