Part 17

3.1K 116 0
                                    

Tanpa permisi Matahari masuk kedalam jendela kamarku. Huh rupanya sudah pagi, Kalau saja aku tak ada janji bersama kak Rei sudah kupastikan aku akan mbangkong sampai sore. Huahhhhhhh....

Hari masih menunjukan pukul 06.00 pagi, aku juga sudah melakukan rutinitas sebagai umat muslim tadi pagi. Aku turun untuk mengetahui Mama, Papa dan Kakak. Pasti mereka akan mengomeliku karena bangun jam segini, eh padahal kan biasanya lebih dari jam segini.

"Sini dek sarapan dulu, panggil Papa sama Kakak ya!". Ujar Mama yang rupanya sudah
mempersiapkan Sarapan dan aku disuruh untuk memanggil mereka.

Belum sampai bawah, Rana berbalik lagi lalu memanggil 2 orang yang sangat Rana sayangi. Pertama Rana masuk kedalam kamar kak Farhan, hm pasti kak Farhan masih tidur.

Ceklekkk.....

"Kak bangun... Ayooo sarapannnnnn". Teriakku disebelahnya, dia menggeliat dan memerjapkan mata.

"Hmmm...  Nanti lah, ini jam berapa sih?". Enak saja dia bilang nanti?

"Jam 6 lebih nih bo kebooo.... Gihh bangun cepet, ntar Mama marah loh!". Kataku lagi sambil keluar kamar, dan menuju kekamar Papa.

Biasanya kalau jam segini pasti Papa sedang membaca koran dikamar, ya kamar Orang Tuaku sangat luas dan sejuk atau mungkin bisa dibuat bersantai.

"Paa, ayo turun. Mama udah siapin sarapan tuh". Ucapku pada Papa yang sedang membuka Laptop.

"Iya dek, sebentar lagi". Jawab papaku yang masih tertuju pada Alat elektronik itu.

Huuuufffttt.... Anak dan Bapak sama saja, kalau disuruh untuk turun saja pasti alasannya banyak sekali.
Mau tak mau aku langsung memutuskan untuk turun dan melihat Mama sedang menata Lauk di Meja.

"Loh? Papa sama Kakak mana dek?". Tanya mamaku yang heran karena aku tak membawa mereka menuju kebawah. Ya! untuk kali ini aku merasa susah membawa mereka kemari. Astagaaa...

"Hmmm...  Susah ma, yang Kakak ga mau dibangunin terus yang Papa fokus ke Laptop". Dengan nafas berat aku mengatakannya ke Mama.

"Oke kalo gitu kamu siapin semua ya. Kurang dari 2 menit pasti Mama bisa bawa mereka kesini!". Mama tersenyum jail sambil menggodaku yang tak bisa membawa mereka kesini.

Aku hanya menganggukan kepala.

Dan traraaaaaa!!!!!.. Pakai Resep apa sih Mama? Kok bisa seret mereka kesini? Hebat...

"Nih dek, gimana? Gampang kan? Jago kan Mama?". Mamaku tersenyum bangga dan dibelakang Mama berjalan 2 orang yang sangat aku sayangi dengan muka Kusam. Wahhhahahah.. Memang Mamaku yang paling jago.

"Hahahhahahhh gimana si ma? Caranya? Padahal si Kebo udah aku paksa paksa gitu". Jawabku sambil melihat Kakaku yang matanya masih sedikit merem.

"Ya bisalah sayang. Buktinya nih udah ada semua". Tawa mamaku sambil memelototi mereka.

Kami mulai Sarapan dengan diam. Tak ada yang membuka percakapan, dan sepertinya yang tadi kak Farhan merem menjadi sadar. Dan setelah selesai makan, aku dan keluargaku membersihkan Rumah secara Kerja Sama tak lupa juga dengan Bibi dan Mamang.

Hari ini hari yang sangat lelah bagiku, ya aku juga harus bersiap siap karena nanti kak Rei akan menjemputku. Akhirnya kami menyudahi semua kegiatan hari ini.

"Mandi dulu gih dek, dandan yang cantik. Biar si Rei makin terpesona". Cowel mama dengan nada menggoda.

"Haduh mamaaa, godain Rana mulu deh ah". Umpatku sambil menahan malu.

Secret Rana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang