Part 18

3K 109 0
                                    

Kau adalah hadiah terindah untukku.
Walau hanya sedetik saja aku bersamamu.
Mungkin ini adalah hal yang paling kunantikan dalam hidupku.
Selamanya dan sebelumnya, aku tak pernah merasakan seperti ini bersamamu.
Kuharap aku akan terus bersamamu hingga kita kembali ke masa lalu dan membuka lagi lembaran baru.

"Gimana tadi? Haaa?. Seneng gasih?". Tanya kak Farhan padaku, aish dia menggangguku saja yang sedang asik mendengarkan lagu kesayanganku.

"Paansi lo kak?, ganggu gue mulu dehh. Dahhh sana sana keluar". Ucapku kesal dan mengusirnya keluar dari kamarku.
Tapi sayangnya nihil, ya bagaimana tidak? Dia langsung saja menyosor pintu kamarku yang tak dikunci lalu menggangguku seperti ini.

"Oh gitu ya sekarang, gamau cerita sama gua lagi. Liat aja deh ya, Rei gaboleh deket sama lo lagi". Ujarnya tak mau kalah denganku. Ah dasar kakak laki laki macam apa dia?.

"Ehhh iya iya tunggu. Main lo ngancem sih! Bete dah gue, sini duduk. Gue ceritain semuanya". Jawabku dengan memberikan isyarat agar dia duduk dibibir kasur.

"Iyadeh iya. Nih gue siap jadi penerjemah lo deh, adek gue tersayang". Jawabnya kembali dengan sok pahlawan.

"Ya jadi gini, ya begitulah, ya begini. Dah ah gue ngantuk kak, besok aja atau lainkali ceritanya. Lagian kekamar gue udah malem gini. Bayyyy gutnite!". Ucapku sambil menarik selimut sampai dagu.

"Dasar lo ya! Tai banget dah!!". Ucapnya kembali dengan nada kesal dan keluar dari kamarku.

Mungkin kak Farhan kesal akan tingkahku yang kekanak kanakan ini. Ya siapa suruh kekamar malem malem..

Skipppp....

"Hehhh luuuuuu.... Lupa yaa sama gue, mentang mentang dimabuk Asmara". Yadahh kalian tau kan? Siapa diaaaaa?....

"Apaansi ti?. Gue gabakal lupa deh sama lo, lo kan sahabat gueeeee". Jawabku sambil memeluknya yang rupanya sedang merajuk ini.

"Ah beneran?. Kemana aja lo kemaren? Sampe sampe ga contac gueeee???????". Ujarnya dengan nada kesal.

"Maaf deh maaf. Kemaren kecapekan akhirnya langsung tidur deh, ehh nanti gue traktir dehhh. Es krim sepuas lo, gimana?". Ucapku dengan wajah menggoda.

"Halah boong...... Ehhh tapi bener nihh?, oke deal!". Jawabnya dengan sok sokan masih merajuk.

"Huh dasar ting tong". Ucapku kesal.

Pelajaran dimulai dengan serius dan seringkali ada candaan.

Bel istirahat.

"Kekantin yuk ran". Ucap kak Rei yang sudah ada didepan pintu kelasku.

"Loh kak? Sejak kapan disini?". Jawbaku bingung.

"Udah deh ah. Eh yuk ti ikut juga?". Tawarnya juga pada Tia yang ada dibelakangku.

Akhirnya kami bertiga berjalan menuju kantin dan menjadi bahan tontonan murid lainnya.

"Kak kenapa sih? Jadi bahan tontonan begini?". Tanyaku pada kak Rei.

Dan kalian semua tau?. Kak Rei tak menjawab pertanyaanku. Ketua Osis ini memang dingin dan tak tau malu.

Tiba tiba ada perempuan bule indo datang menghampiri kami.

"Heh lo cewek songong!. Ngapa deket deket sama pacar gue?". Bentak kak Clara.

"Loh kak? Aku beneran gak tau, suer deh. Aku juga pertama kali lihat kakak". Tanyaku balik pada kak Clara.

"Yaiyalah lo baru liat gue!. Orang gue aja juga gapernah liat elo! kan lo ga femes". Ucapnya dengan nada ketus.

"Heh lo apaan sih ra!". Akhirnya kak Rei membuka mulut.

Secret Rana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang