"Gue tau kalau yang ada didalam hati lo itu perasaan Cinta." senyumnya manis.

"Tau apa lo?" aku segera mengalihkan pandanganku.

"Maafin gue selama ini ran, dan Kasih gue kesempatan kedua buat memperbaiki semuanya." ujarnya berkata seperti itu.

"Lo itu ga punya hati ya!!. Lo itu udah mempermainin gue dan Lisa! Dan lo juga mau memperbaiki semuanya ke gue?. Udah akhirin drama ini kak" ujarku singkat.

"Gue mohon, mungkin ini terakhir kali gue deket sama lo." dia masih saja tidak memperdulikan perasaanku.

"Tapi gue gak bisa," aku masih saja bertahan pada pendirianku.

"Plisss, gue janji kalau gue bakal balikin semuanya" dia sungguh membuatku pusing.

"Dan nanti gue dicap sebagai PHO?. Dan kalau lo gagal?" ujarku.

"Gue bakal memperbaiki semuanya. Gue janji ran," katanya.

"Okee gue Kasih lo kesempatan kedua. Dan sampai lo gagal, gue bakal pergi selamanya dari lo," ujarku menerima.

Dan tiba tiba badanku dipeluk kedekapannya, rasanya sungguh tidak ingin kulepaskan. Dan kau hadir lagi, merubah segalanya menjadi lebih indah. Kumohon jangan memberi harapan lalu meninggalkannya.

"Percaya sama gue, kalau gue masih sayang sama lo. Dan gue akan memperbaiki semuanya." dia berkata itu sambil memelukku.

"Gue mohon, jangan ngasih harapan gue, dan lalu lo tinggalin gue gitu aja." jawabku sambil kembali memeluknya.

Dia masih saja memelukku dengan erat, semakin erat semakin nyaman. Janganlah ini berakhir.

"Gue pergi," lagi lagi aku melepaskan pelukan itu.

Apa kau tau? Aku sudah menunggu semuanya. Dan berharap kamu kembali dengan kesempatan kedua lalu memperbaiki semuanya, ternyata mimpi itu benar. Aku akan memberi kesempatan padamu, kesempatan yang datang untuk orang orang yang beruntung. Aku sudah pasrah, kalau saja kau jodohku aku akan tetap menunggu. Dan jika saja kau bukan jodohku, aku tidak akan menyesal menunggumu selama ini.

Aku kembali ke kelas dengan keadaan penuh haru, aku harus menyembunyikan semuanya dari mereka. Bertemu dengan kak jovan dan tia yang sedang berduaan didepan kelas. Lagi lagi ini membuatku lebih sesak, lebih sesak yang kesekian kalinya. Tak ku izinkan air mata ini jatuh, aku sudah kehilangan keluargaku, kedua sahabatku, dan juga orang yang kucintai. 2 orang kukagumi, karena mereka pernah bersinggah dihatiku. Apa ini hanya perasaan baper saja?, aku juga tidak tau.

Melewati mereka berdua itu bagaikan angin yang menghembus debu, langsung hilang begitu saja.

****

Aku sedang menyusun rencana ini semua, sore ini dan hari ini juga. Cafe itu, yaa cafe itu tempat pertemuanku dengan kak Farhan. Dan apakah aku akan menceritakan semuanya? Semua yang kusembunyikan dari kakakku sendiri?.

Dia datang dengan kaos abu abu dengan lengan panjang, dan juga celana jeans hitam itu. Gayanya lebih tampan daripada siapapun, yaiyalah orang dia kakakku.

"Udah lama lo nunggu?" tanyanya yang langsung duduk didepanku.

"Gak kok, baru aja gue dateng juga." jawabku serius.

"Lo ceritain semua gih," dia sudah memasang wajah serius juga.

"Jadi gue diusir dari rumah-" perkataanku terpotong karena dia segera memotongnya.

"Haaa? Kenapa? Katanya mama lo, nginep dirumah temen?. Ini maksudnya apaan sih?" ucapnya dengan cemas.

"Isshhh makanya gue kalau ngomong jangan dipotong dulu!. Jadi kan gue ga bisa jelasin semuanya" aku memasang wajah kesal dan cemberut.

Secret Rana [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang