STEPSISTER STORY - EPILOGUE

4.8K 185 18
                                    

Ini lah penutup cerita kelam ini.
Jangan bersedih sayang. Kt segera ketemu lagi. Muah.

Dalam kesendiriannya, Ben mencoba membuka sebuah amplop yang tidak lagi baik keadaannya.

Kedua tangannya gemetar karena menahan amarah. Ingin rasanya ia langsung merobek begitu saja, namun dalam hatinya tetap teguh untuk mengetahui apa yang wanita itu ingin sampaikan.

    Hai Ben,

            Ini surat pertama yang kubuat untuk pertama kalinya dalam hidupku. Aku tidak bisa berbasa-basi. Mungkin sebaiknya aku bisa memulai dari yang ini.

            Pertama, aku sadar bahwa aku sudah membuat banyak masalah dalam hidupmu. Mulai dari menyakiti orang yang kau sukai sampai menjauhkannya darimu. Dan aku tidak akan meminta maaf untuk hal itu. Alasanku melakukannya karena aku ingin menjaga bocah-sembilan-tahun yang kukenal dulu. Walaupun aku yakin kau tidak akan mengenalku. Niat terbesarku saat itu adalah berteriak di depan wajahmu dan memberitahumu siapa aku.

            Kedua, aku tidak berani memiliki keberanian untuk menunggumu. Katakanlah aku pengecut. Aku takut dalam dua bulan itu, keadaan berubah. Sehingga aku memutuskan untuk pergi dan menulis surat ini. Aku tetap tidak akan meminta maaf karena sudah menyakitimu. Alasanku karena aku merasa tidak pantas saat ini. Banyak sekali masalah yang terjadi dalam hidupku, membuatku berubah sedemikian. Bukankah saudara tiri Cinderella memang tidak ditakdirkan untuk pangeran?

            Ketiga, aku mengembalikan benda ini padamu. Sesuai perkataanmu, aku boleh mengembalikannya saat aku sudah merasa lebih kuat. Ya, kini kukembalikan.

            Terakhir. Sekarang giliranku meminta waktu padamu. Bisakah kau menungguku? Menunggu aku kembali sebagai pemeran utama kali ini, bukan sebagai figuran. Tetaplah diposisimu, dengan begitu aku akan tahu kemana harus mencarimu. Aku akan meminta jawabannya begitu kita bertemu lagi. Jika ya, maka berikan kembali benda ini padaku.

       Kuharap penantian kita tidak berakhir sia-sia.

       Sampai jumpa,

       Lucy.

Ben tertawa sarkastik, sambil menggenggam erat benda yang menjadi kenangan antara mereka. "Aku menunggu selama aku mau Lucy, setelah itu aku tidak akan lagi melepaskanmu sekalipun batu di kepalamu menghalanginya."


My beloved readers,
Kalau kalian suka sama cerita ini, please share sama temen2 kalian. Berbagi cerita menarik ke mereka.
Seperti yang kita tahu Sharing is caring.

Sebagian dari diriku hanya mau, ceritaku bisa menghibur banyak orang.
Terutama bagi orang2 seperti kita yang hobi baca dan mencari hiburan dari membaca right?

See u on part 2 -> LUCINDA'S Story

Ceritanya akan aku draft per part dlu ya.
Jd mohon sabar untuk updatenya.
Keep stay and be patient 😘
Semoga ceritanya ga mengecewakan kalian semua.

Salam cium darikuu 💋💋

R.V

[TFS-1] Stepsister Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang