Kehancuran 2

364 12 3
                                    

"Love buka pintunya!!!". Teriak Kevin mulai marah karena Lila tak kunjung membuka pintu tersebut.

"Baik! Jika kau memang memilih untuk aku membuka pintu ini secara paksa love!!". Sentak Kevin lalu mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu kamar Lila. Tanpa di duga-duga Ratih selaku babysiter Zia memberi kode agar Zia ia berikan pada Lila dan ia melangkah sangat pelan menuju ke balik pintu yang masih berusaha di dobrak Kevin dari luar.

Lila menatap Ratih bingung dengan maksudnya, namun bibirnya tak bisa berucap apapun karena terlalu takut melihat pintu yang sudah mulai koyak karena dobrakan Kevin.

Bbrraaakkkk...

Pintu berhasil di buka oleh Kevin setelah lebih dari tiga kali ia mencoba mendobrak.

"Tidak Kevin.. Ku mohon jangan sakiti kami". Pinta Lila semakin terpojok dengan keadaan.

"Aku kan sudah bilang love, aku tak akan menyakiti mu. Ayo kemarilah... Ikut aku". Ucap Kevin melangkah dan menutup pintu seketika kesempatan itu di gunakan Ratih dengan memukul kepala Kevin dengan lampu meja yang ada di dekat nakas, berhasil.. Kevin jatuh tersungkur di depan Lila.

"Ayo non kita ke...".

Dddooorrrr 💥
Ddoorrrrrrr💥

Terdengar dua kali suara tembakan yang menggema memenuhi ruangan kamar Lila dan Bara membuat Lila dan Anis memejamkan mata dan mendekap Zia dan Aron semakin erat.

"Dasar jalang!!". Desis Kevin menatap tajam ke arah Ratih yang sudah tersungkur di bawah kakinya.

"Berikan bayi ini pada ku!". Sentak Kevin pada Anis.

"Ti.. Tidak! Ja.. Jangan!". Ronta Anis mempertahankan Aron yang semakin menangis karena menjadi perebutan antara Kevin dan Anis.

"Lepaskan aku bilang!!!". Sentak Kevin sambil melotot marah pada Anis yang tak mau melepas gendongannya pada Aron.

"Vin.. Vin.. Aku mohon Vin.. Jangan sakiti anakku, jangan ambil anakku". Ucap Lila sekali lagi memohon pada Kevin yang beralih menatap tajam pada Lila.

"Diam kau!!!". Bentak Kevin sambil mengacungkan mulut pistol ke dahi Lila.

"Tembak Vin! Tembak aku! Lebih baik aku mati dari pada aku harus melihat anakku tersiksa karena mu!!!". Teriak Lila memberanikan diri menantang Kevin.

"Oohh.. Tapi sayangnya aku tak sebodoh itu love, yang ingin aku miliki itu kamu! Bukan kedua bayi mu ini!!!". Sentak Kevin menurunkan todongan pistol pada Lila.

"Berikan bayi ini pada ku!". Ucap Kevin kembali memaksa Anis melepas dekapannya pada Aron.

"Tidak! Aku tak akan menyerahkan tuan Aron pada....".

Dddooorrrr 💥

Kembali ucapan Anis terpotong dan perlahan dekapan tangannya pada Aron pun terlepas, dengan sigap Kevin mengambil alih menggendong Aron.

"Menyusahkan saja". Ucap Kevin kembali mendesis dan menjauhkan tubuh Anis yang mulai dingin dari hadapannya.

"Kembalikan anakku Vin!". Teriak Lila memohon dan terus menangis.

"Kau harus ikut denganku love, jika kau mau bayi mu! Kau harus ikut dengan ku!". Ucap Kevin menyeringai.

"A.. Aku tak mungkin menghianati Bara Vin, aku mohon... Kembalikan anakku". Pinta Lila mencengkram erat lengan Kevin.

"Kau tinggal pilih. Kau mau anak mu selamat atau kau ikut dengan ku?! Jika kau ikut dengan ku, maka aku jamin anak mu tetap hidup. Tapi jika kau menolak! Kau akan bersiap menerima paket kedua mayat bayi besok pagi!". Ucap Kevin santai penuh ancaman.

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang