Selamat Datang

766 21 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir Bram dan Bara camping, hari-hari di percampingan di lalui dengan suka cita. Semua aman terkendali dan tak ada insiden bahaya yang terjadi selama acara berlangsung, mereka pun senang dan puas dengan segala acara yang di adakan selama mereka camping.

Mereka merapihkan semua alat yang mereka pakai selama camping berlangsung dan tak lupa membersihkan hutan tersebut seperti semula sampai Bram dan Bara turun tangan langsung untuk memastikan tak akan ada satu sampah pun yang tertinggal.

Setelah di rasa semua sudah bersih mereka pun bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Mar..  Mar...". Panggil Bram pada Marisa.

"Ya Bram... Ada yang bisa ku bantu?". Jawab Marisa sambil menoleh ke arah Bram.

"Tidak... Aku hanya ingin mengajakmu pulang naik mobil ku". Ucap Bram sambil menatap Marisa.

"Apa tidak apa? Aku tak merepotkan mu?". Tanya Marisa ragu.

"Sebenarnya mami tadi menelfonku, mami memintaku mengajakmu kerumah karena ada satu pelayanku yang sakit. Kau di minta mami untuk memeriksanya, apa kau keberatan?". Ucap Bram.

"Tentu tidak... Aku ambil tas ku dulu". Ucap Marisa hendak meninggalkan Bram.

"Tas mu sudah di mobil ku". Sergah Bram cepat sambil cengengesan memamerkan deret gigi putihnya.

"Sejak kapan kau....?"

"Ahhh sudah lah... Ayo". Potong Bram cepat lalu menarik tangan Marisa menuju mobilnya.

Ya.... Marisa adalah satu-satunya gadis yang di kenal baik dan sangat akrab dengan keluar Bram, Andin dan Albert bersahabat baik dengan orang tua Marisa yang saat ini sedang ada di luar negri, Marisa yang pandai dan cerdas itu sudah menjadi dokter walaupun usianya masih muda dan seumuran dengan Bram dan Bara, sebagai dokter muda Marisa tergolong dokter yang smart, cekatan, teliti, baik dan cantik tentunya.

"Hey Bar... Kau mau iringan mobil dengan ku atau...??".

"Aku jalan sendiri Bram, aku tak mau menganggu kalian". Sela Bara cepat dengan nada menggodanya.

"Menganggu? Ahh... Sialan kau!". Umpat Bram yang masih tak sadar akan tangannya yang dengan manisnya masih menggenggam tangan Marisa.

"Ya sudah... Kami duluan ya". Lanjut Bram lalu masuknke mobilnya dan berlalu melajukan mobilnya meninggalkan Bara yang masih tersenyum menatap kembarannya.

Bara pun akhirnya meninggalkan lokasi camping dan melajukan mobilnya.

Tok... Tok... Tok....

"Ya... Siapa?". Sahut seseorang dari dalam rumah yang Bara datangi. Ya.... Bara saat ini berada di depan sebuah rumah yang beberapa kali ia datangi selama camping.

"Aku... Bara". Jawab Bara.

"Hay.....". Sapa Lila manis.

"Hay... Apa kau sudah siap?". Tanya Bara.

"Sudah... Sebentar ya... Bun... Bunda". Teriak Lila memanggil Sinta.

"Ya... Tunggu... Hallo nak Bara". Sapa Sinta saat sudah keluar menemui Bara.

"Hay tante...". Sapa Bara sopan lalu menyalami dan tak lupa mencium tangan Sinta.

"Apakah akan berangkat sekarang?". Tanya Sinta dengan raut wajahnya yang berubah sedih.

"Iya tante, sudah jam segini, takut nanti kemalaman sampai rumah". Jawab Bara.

"Yah... Baiklah.. Kau harus berhati-hati ya nak di sana, jangan merepotkan Bara atau siapa pun. Bunda akan sangat merindukan mu". Ucap Sinta sendu lalu memeluk putri kesayangannya erat.

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang