Tidur Panjang ..

572 18 3
                                    

Dua tahun sudah berlalu semenjak oprasi Bara yang mengakibatkan Bara kini koma dan belum juga kunjung menandakan ia akan bangun. Kesetiaan Lila menunggu Bara sedang di uji lagi saat ini, tapi nampaknya keadaan Bara tak membuat Lila goyah dan berhenti untuk mencintai Bara. Aktifitas Lila kini mulai sibuk lagi mengurus perusahaannya sendiri, sedangkan perusahaan Bara yang di USA masih di urus oleh Boni.

Tak pernah telat barang sehari Lila untuk datang menjenguk Bara, bahkan sesekali ia menginap di rumah Bara dan tidur bersama Bara. Tentu atas permintaan Albert dan Andin yang percaya akan ketulusan cinta Lila yang lambat laun akan membangunkan pangerannya dari tidur panjangnya.

Bara sudah setahun lalu di rawat di rumah, dan semua alat yang menempel di tubuh Bara pun masih setia menemani Bara sampai saat ini.

Sore itu Lila sepulang dari kantornya dan seperti biasa ia pasti langsung meluncur menuju rumah Bara untuk menemui Bara, walaupun ia tau pasti hasil dari kedatangannya. Bara belum mau bangun.

"Selamat sore tampan... Apa kabar mu hari ini?". Ucap Lila yang baru sampai rumah Bara dan masuk ke kamar Bara.

"Aku baru pulang kerja nih sayang... Huhhh... Aku lelah sekali rasanya... Pekerjaan hari ini sangat menguras tenaga dan fikiran ku". Ucap Lila nyerocos di samping Bara dan menatap lekat wajah tampan Bara yang masih menutup matanya.

"Tapi kau tau sayang? Lelahku jadi hilang ketika bertemu dengan mu..." ucapnya lagi sambil memainkan bulu mata Bara yang lentik dan panjang dengan senyum yang mengembang di bibirnya.

"Aahh... Aku jadi pintar menggombal ya sekarang... Hehe...". Lanjutnya lalu tertawa dan menutup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya karena tersipu malu.

"Aku mandi dulu ya sayang... Kau tunggu di sini dan jangan kemana-mana... Sepertinya aku agak lama karena aku ingin berendam dulu di bath up mu.. Hehe... Kau juga tak mau kan kalau gadis mu ini bau acem". Ucap Lila lalu bangkit dan tak lupa mengecup kening Bara dan membisiskkan kalimat yang wajib baginya untuk ia katakan pada Bara sebelum beranjak pergi dari sisi pangerannya.

"I love u...".

Lila segera masuk ke kamar mandi yang ada di kamar Bara, bahkan beberapa baju Lila pun ada di lemari Bara karena sudah sering ia menginap di rumah Bara.

30 menit lamanya Lila berada di dalam kamar mandi, ia membilas tubuhnya dan segera mengenakan pakaiannya di dalam kamar mandi, walaupun ia sadar betul bahwa Bara masih memejamkan matanya ia tetap memakai pakaiannya di dalam kamar mandi.

"Hhheeemmmm... Aku sudah wangi sayang... Kau mau mencium ku? Eeuummm nanti saja ya... Aku makan dulu... Mami sudah menunggu ku di bawah". Pamit Lila mengecup kening Bara lagi dan segera keluar dari kamar Bara menuju ruang makan yang ternyata sudah ada Albert dan Andin di sana.

"Hay mi... Pi...". Sapa Lila seraya memberi senyum manisnya dan duduk di sebelah Andin.

"Hay sayang... Kau sudah mandi ya?". Tanya Andin mengusap kepala Lila sayang.

"Iya mi... Hari ini aku sangat merasa lelah sekali mi... Pekerjaan begitu menumpuk". Keluh Lila manja pada Andin.

"Yah... Namanya juga pembisnis Lil, ya begitu lah konsekuensinya". Ucap Albert.

"Iya pi... Tapi aku yakin jika Bara nanti membantuku untuk mengurus perusahaan ini, aku tak akan selelah ini...". Ucap Lila dengan tatapan penuh harap. Membuat Albert dan Andin saling memandang dan hanya bisa tersenyum mentap Lila.

"Sudah... Ayo segera makan... Keburu dingin nan...".

"Terburu-buru sekali? Apa sudah melupakan ku?". Tanya seseorang dari arah belakang.

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang