Janji Cinta

497 17 1
                                    

Bara dan Lila hari ini melakukan perjalanan menuju ke suatu tempat, karena berencana akan menginap ke tempat tujuan Bara meminta orang-orang kepercayaannya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang ia butuhkan untuk dirinya dan Lila.

"Jika kau mengantuk, tidurlah dulu sweet... Perjalanan kita masih sangat jauh". Ucap Bara lembut pada Lila yang duduk di sebelahnya.

"Benarkah? Sebenarnya kita mau kemana sih sayang?". Tanya Lila bergelanjut manja di lengan kekar kekasihnya.

"Eum... Itu masih rahasia sweet..". Ucap Bara tersenyum manis pada Lila.

"Iiihhh... Beri tau aku Bar!". Sungut Lila memukul bahu Bara pelan.

"Sudah.. Tidurlah.. Biar kau tidak rewel seperti Rain". Ledek Bara membuat Lila mendengus kesal pada Bara.

"Baiklah.. Aku akan tidur". Ucap Lila ketus lalu mengubah posisi duduknya kemudia memunggungi Bara yang masih fokus menyetir mobilnya.

"Selamat tidur sweet". Ucap Bara mengusap kepala Lila lembut dan menoleh ke arah Lila sebentar. Namun sepertinya sang empu sudah terlelap dalam tidur nyamannya.

Hampir dua jam Bara menempuh perjalanan, sesekali Lila terbangun dari tidurnya namun saat mendapati masih dalam perjalanan ia kembali memejamkan matanya. Pasalnya ia masih kesal dengan sikap Bara yang suka sekali membuatnya penasaran.

"Aaahhhh... Akhirnya sampai juga...". Ucap Bara meregangkan tubuhnya sejenak lalu menoleh ke arah Lila yang masih terlelap.

"Hey sweet... Bangun.. Kita sudah sampai". Ucap Bara mengusap pipi chubby Lila. Merasa terusik Lila perlahan membuka matanya.

"Kita ada di mana?". Tanya Lila dengan suara serak khas bangun tidur dan masih malas membuka matanya.

"Buka dulu mata indah mu itu sweet... Maka kau akan tau kita ada dimana.. Di surga kah? Atau di neraka kah". Ucap Bara dengan nada becandanya, alhasil bisa membuat Lila tak lagi hanya membuka matanya, melainkan melotot horor ke arah Bara.

"Haha... Maaf sweet... Bisa kita turun sekarang?". Tanya Bara membujuk Lila.
Tanpa menjawab Lila pun menuruti Bara turun dari mobil.

"I.. Ini...". Ucap Lila lirih sambil menelititi sekeliling tempatnya berada sekarang.

"Sweet...". Panggil Bara lembut yang melihat Lila masih tak bergeming dari tempatnya berdiri.
Lila hanya menoleh kearah Bara, mulutnya sedikit terbuka melihat pemandangan di depannya.

"Kemarilah...". Pinta Bara pada Lila. Masih tak mengucapkan sepatah kata pun Lila melangkahkan kakinya mendekat pada Bara, di rengkuhnya tubuh Lila yang sudah di sampingnya.

Mata Lila tak berkedip sama sekali melihat apa yang ada di hadapannya saat ini, tak terasa buliran bening pun mulai mengucur mulus keluar dari mata indahnya.
Bara yang mendapati Lila menangis segera menyeka air matanya dan menangkup wajah Lila untuk menatapnya.

"Ini untuk mu sweet... Aku tak ingin kenangan dimana aku pernah terbawa kemari dan bisa mengenalmu hilang begitu saja.. Oleh sebab itu aku mendirikan rumah ini untuk mu". Ucap Bara menatap teduh mata Lila yang masih terus mengeluarkan air matanya.

Ya... Bara saat ini sedang ada di depan sebuah rumah yang sangat penuh kenangan di dalamnya. Walaupun bangunan baru, tapi Bara meminta semua orang kepercayaannya untuk membangun rumah di lahan yang sama, bentuk yang sama, bahkan seakan seperti keajaiban. Rumah yang dulu telah rata dengan tanah kini telah berdiri kembali.

"Terimakasih Bar.. Terimakasih". Ucap Lila memeluk erat Bara. Dengan ketulusan dan cintanya yang begitu besar pada Lila membuat Bara bertekat akan terus berusaha menepati semua janji-janji yang pernah ia buat untuk Lila, termasuk janji cinta untuk membahagiakan Lila di sepanjang hidupnya.
Dengan mata terpejam Bara membalas dekapan Lila dengan penuh cinta dan sayang dengan senyum yang tak berhenti tersungging dari bibirnya.

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang