Camping 1

1.2K 37 0
                                    

Hari ini adalah hari yang di tentukan untuk berangkat camping ke bandung, segala persiapan baik alat maupun mental sudah mereka persiapkan. Bram dan Bara telah sampai terlebih dahulu di lokasi guna untuk mensurvei lokasi terlebih dahulu memastikan keamanan lokasi.

"Aku ke bawah dulu Bar, kau dan Anton tunggu di sini dulu". Ucap Bram memberi pesan pada Bara.

"Hati-hati Bram, jangan lama-lama". Jawab Bara sambil menatap punggung Bram yang mulai melangkah meninggalkan Bara dan Anton.

Bram mulai menjejakkan kakinya untuk perlahan turun ke bawah bukit memastikan lokasi game yang mereka rencanakan aman.

"Aaaaaaaaaaa........".

"Bram.....". Gumam Bara mendengar suara triakan.

"Ton, ayo... Aku mendengar suara triakan Bram". Seru Bara menarik Anton dan berlari kearah Bram tadi turun.

"Bram...!!! Bram...!! Jawab aku Bram!!! Kau tidak apa-apa?!!!". Teriak Bara dari atas bukit.

"Bar, lebih baik kita turun. Takut kalau terjadi sesuatu pada Bram". Anton memberi usul yang di beri anggukkan oleh Bara tanda setuju.

"Bram!!! Kau di mana Bram!!!". Teriak Bara sambil perlahan turun ke bawah bukit.

"Aaawwww.... Shit!!! Siku ku luka". Umpat Bram meneliti keadaannya sendiri.

"Bram!! Kau mendengar ku!!! Jawablah Bram!!". Teriak Anton memanggil nama Bram.

"Ton lebih baik kita minta bantuan, aku takut Bram kenapa-napa". Ucap Bara mulai khawatir.

"Tenanglah Bar, coba kita agak turun lagi". Ajak Anton sambil terus perlahan melangkah turun.

"Bram... Kumohon jawab aku!!!". Teriak Bara mulai terlihat khawatir.

"Hey.... Kau tidak apa-apa?". Suara lembut seseorang membuat Bram bergidik.

"Si... Siapa kau!". Ucap gemetar tanpa menoleh ke arah suara.

"Aku Lila, kau tidak apa-apa?". Suara lembut itu menjawab.

"Aku tak tanya siapa nama mu! Kau manusia atau bukan?!". Ucap Bram semakin gemetar.

"Lihatlah kaki ku yang masih menapak di tanah tuan". Jawabnya dengan menyentuh bahu Bram.

Perlahan Bram menoleh ke arah sampingnya memastikan benarkah yang gadis itu ucapkan.

"Hhhuuuhhh... Masih napak di tanah rupanya". Ucap Bram menghela nafas leganya.

"Kau terluka, apa kau terjatuh?". Ucap Lila membuyarkan lamunan Bram.

"Eum iya... Aku tergelincir tadi wak.....".

"Bram!!! Bram... Kau tak apa?". Seru suara dari atas Bram dan Lila.

"Ya.. Ya.. Aku tak apa-apa Bar". Jawab Bram sambil melambaikan tangannya pada saudara kembarnya.

"Loh... Ka.. Kalian kok ada dua?". Ucap Lila polos membuat Bram dan Bara tersenyum mendengar ucapan gadis di dekat mereka.

"Ya... Ini Bara, dan aku Bram. Kami saudara kembar ku". Ucap Bram mengenalkan.

"Li... Lila". Ucap Lila gugup menyambut uluran tangan Bara.

"Bara... Apa ada yang terluka Bram?". Tanya Bara khawatir setelah menjabat tangan Lila.

"Aku tak apa Bar, hanya siku ku terluka". Jawab Bram lalu bangkit berdiri yang di bantu Bara.

"Maaf, kalau mau kita obati saja di rumahku, kebetulan sudah dekat kok dari sini". Tawar Lila pada Bram.

"Tidak, aku akan membawanya ke rumah sakit". Tolak Bara cepat

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang