Semakin Membenci!!

454 20 1
                                    

Lila kini sedang ada di cafe pusat perbelanjaan bersama Bara, walaupun Lila tak banyak bicara pada Bara, tapi tak ayal membuat Bara berhenti mengoceh dan bercerita tentang banyak hal, dari hal yang penting atau pun tidak penting. Sampai tak terasa mereka ternyata sudah berjam-jam di cafe tersebut.

"Hey Bara...". Panggil seseorang wanita cantik nan anggun menyapa dan membuat kedua insan itu menoleh kearah suara.

"Hey.....". Sapa Bara balik dan berdiri menyambut kedatangan wanita itu dengan hangat dan senyum yang mengembang sampai nampak gigi putih ratanya.

"How are you Bar?". Tanya wanita tersebut lalu memeluk Bara di depan Lila. Seketika hati Lila memanas akan adegan di depannya.

"Shit!! Kenapa hatiku begitu panas seperti ini!". Umpat Lila yang masih tak bergeming dan mata yang masih menatap kedua orang di hadapannya ini.

"Aku baik... Sangat baik... Kau sendiri?". Tanya Bara balik setelah melepas pelukan mereka.

"Aku juga baik... Aku merindukan mu... Sudah hampir dua minggu ini kita tak bertemu setelah kita bertemu di rumah mu itu". Ucap wanita itu dengan manisnya membuat Lila semakin gelisah risih menatap mereka.

"Maaf ya cantik... Aku benar-benar sibuk". Ucap Bara seraya memberi senyuman penuh arti.

"Hemmm... Kau memang terlalu sibuk... Sampai-sampai melupakan janji mu pada ku". Cibir wanita itu dengan memukul bahu Bara pelan.

"Ehem.... Aku permisi pulang dulu". Sela Lila berdeham dan berlalu pergi dari mereka.

"Hey... Sweet... Tunggu lah... Jangan pulang sendiri.. Aku akan mengantar mu pulang sweet". Cegah Bara menggenggam tangan Lila. Namun dengan kasar Lila melepas genggaman Bara dan berlari tanpa menggubris panggilan Bara.

"Apa dia Lila Bar?". Tanya wanita itu memegang bahu Bara.

"Ya Ra... Dia Lila... Tapi aneh... Walaupun dia ketus, tapi tadi dia tetap besikap baik pada ku. Tapi kenapa sekarang dia jadi begitu?". Ucap Bara yang masih menatap Lila yang sudah hilang dari pandangannya.

"Pasti dia cemburu Bar, siapa orang yang tak mengira kita ini bukan pasangan kekasih jika kita sudah berdua? Kau ingat bukan bagaimana kemarahan suamiku saat pertama melihat mu dengan ku?". Tutur wanita itu seraya duduk di bangku yang di duduki Lila tadi.

"Kau benar Ra, dia pasti salah paham... Itu artinya memang dia masih mencintaiku". Ucap Bara sumringah.

"Lalu? Kapan kau akan melakukan oprasi?". Ucap Clara menagih janji. Ya... Orang yang asik bersendau gurau tadi adalah Clara, dokter sekaligus sahabat Bara. Ia memang sudah menikah tapi belum punya anak, dan memang banyak yang akan mengira bahwa Clara adalah kekasih Bara karena kedekatan mereka yang intens.

"Aku benar-benar bodoh sudah hampir percaya pada mu Bar... Aku benar-benar bodoh!". Umpat Lila dalam hati. Kini Lila ada di dalam taxi untuk pulang menuju rumahnya.

"Wow... Wow.. Wow... Sabarlah dulu Non! Aku belum mendapatkannya seutuhnya". Tungkas Bara dengan wajah horornya.

"Di tambah lagi kita sudah membuatnya cemburu begini. Apa aku perlu membantu mu untuk menjelaskan pada gadismu Bar?". Ucap Clara memberi penawaran.

"Tidak perlu Ra, aku akan berusaha sendiri". Tolak Bara.

"Huh... Akan jadi semakin lama aku mengoprasi mu Bara!". Dengus Clara melipat kedua tangannya di depan dadanya. Bara tersenyum melihat sahabatnya yang tengan ngambek saat ini.

"Ternyata kau membantuku karena ada maunya! Dasar!". Umpat Bara pada Clara lalu mereka pun tertawa.

Lila kini sudah sampai di rumahnya dan tengah duduk di balkon kamarnya sambil menatap bintang dan masih tak berhenti menangis.

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang