Kevin!!

456 12 1
                                    

"Kau janji akan segera pulang kan Bar? Aku tak ingin kau terlalu lama meninggalkan aku". Ucap Lila manja sambil membenahi dasi yang di kenakan Bara.

"Tentu sweet.. Aku hanya tiga hari di USA, setelah semua selesai aku akan segera pulang". Ucap Bara menangkup wajah cantik istrinya.

"Kau janji?". Tanya Lila lagi masih dengan nada manjanya.

"Iya.. Aku janji sayang...". Jawab Bara mengecup kening Lila lama.

"Ya sudah.. Kau segeralah berangkat... Sebentar lagi pesawat mu akan berangkat". Ucap Lila mengantar Bara sampai depan pintu rumah mereka.

Bara pun akhirnya berangkat ke bandara dan tinggallah Lila di rumah bersama pelayan dan beberapa penjaga yang Bara tugaskan untuk menginap selama Bara di USA.

"Hhuueeekkk... Hhhuueekkk...". Lila menutup mulutnya sendiri ketika merasakan mual dalam perutnya yang mendera.

"Non... Nona tidak apa?". Tanya salah satu pelayan rumah khawatir yang mendapati Lila tengah mual-mual.

"A.. Aku tidak apa bik... Tenang saja". Jawab Lila cepat tapi masih memegangi perutnya yang masih terasa begitu mual.

"Apa perlu aku terlfonkan dokter Non?". Tanya pelayan itu masih khawatir.

"Tidak bik.. Aku tidak apa.. Aku akan istirahat di kamar". Tolak Lila lalu melangkah menuju kamarnya.

"Hhhuueekk.. Hhuueekkk..". Lila berlari masuk ke kamarnya dan memuntahkan cairan bening yang keluar.

"Huuuhhh.. Kenapa sih ini.. Mual sekali perut ku". Gumam Lila sendiri dan segera merebahkan tubuhnya ke tempat tidurnya. Tubunya terasa lemas dan pusing, terlebih perutnya yang mual membuat ia merasa sangat malas untuk melakukan kegiatan.

Tok.. Tok.. Tok...

"Ya.. Masuk". Sahut Lila parau yang masih tergeletak di atas tempat tidurnya.

Cekleekkk..

Suara pintu terbuka dan terlihat sosok pelayannya yang datang bersama nampan di kedua tangannya yang berisikan makanan.

"Aku tak lapar Bik, bawalah keluar makanan itu". Ucap Lila memalingkan wajahnya dari makanan yang sedang di tata oleh pelayannya.

"Maaf non... Tapi nona sedari pagi belum makan". Ucap pelayan itu masih tetap menyusun makanan di atas meja yang ada di kamarnya.

"Aku sudah bilang aku tak mau makan!!! Bawa keluar semua makanan itu!!". Sentak Lila marah dan membentak pelayannya yang sontak membuat pelayannya terkejut akan perubahan sikap Lila yang biasanya lembut, sopan, ceria. Tapi hari ini ia terlihat begitu beda, sikapnya berubah-ubah dan mudah sekali marah.

"Ba.. Baik non". Jawab pelayan itu tergagap takut dan segera membawa kembali makanan yang sempat ia letakkan di atas meja.

"Permisi non". Pamit lembantu itu sopan dan segera beranjak keluar dari kamar majikannya.

"Hhuueekk.. Hhuueekk". Untuk kesekian kalinya Lila kembali berlari ke kamar mandi hendak muntah, tapi tetap sama. Yang keluar hanya cairan bening.

Dddrrrrtttttt....

Ponsel Lila berdering di atas nakas, dengan malas Lila mengambil ponselnya dang tertera nama "my hubby" di layar ponselnya.

"Ya hallo". Jawab Lila malas setelah mengangkat telfon dari Bara.

"Hallo sweet... Kau tidak ke kantor?". Tanya Bara lembut di sebrang telfon.

"Tidak sayang.. Aku malas". Jawab Lila lesu.

"Kau kenapa sweet? Kau sakit?". Tanya Bara terdengar nada khawatirnya.

"Tidak sayang.. Aku baik-baik saja, hanya saja aku sedang malas untuk ke kantor hari ini. Ingin di rumah saja". Jawab Lila dengan nada seraknya.

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang