Kebersamaan

3.4K 54 0
                                    

Author.Pov

Di sebuah rumah mewah nan megah tinggallah keluarga yang begitu harmonis, bahagia, penuh kasih sayang, penuh kehangatan dan penuh cinta.

Albert Sanjawijaya, seorang pengusaha sukses se asia yang memiliki istri yang begitu cantik nan angun, Andini Renzani. Wanita yang penuh kelembutan, ketulusan, baik hati dan penuh cinta kepada suami dan kedua putranya yang kembar, yang sama-sama memiliki ketampanan bagai dewa yunani.

Bram Arfelus Sanjawijaya sebagai kakak dari kembarannya Bara Orlando Sanjawijaya, kenapa bisa di bilang Bram adalah kakaknya Bara, karena Bram lahir 5 menit sebelum Bara lahir ke dunia. Kedua anak Albert Sanjawijaya ini tak pernah kekurangan kasih sayang, orang tua mereka yang selalu adil dengan keduanya dan tak pernah membeda-bedakan satu sama lain. Ada beberapa perbedaan di antara Bram dan Bara.

Bram adalah type pria yang sangat pecicilan dan tengil, sampai-sampai panggilan tengil itu melekat mendarah daging di keseharian Bram, tapi Bram juga pandai. Baik dalam hal pelajaran, olah raga dan juga main musik. Walaupun Bram anak yang tengil, tapi ia juga anak yang baik, sopan, dan penurut dengan orang tua.

Lain halnya dengan Bara, type pria yang pendiam, lebih ramah dari pada Bram jika bertemu orang, walaupun begitu, ketika dia marah pun, Bara akan lebih menakutkan apa lagi jika itu menyangkut tentang saudara kembarnya yang begitu ia sayangi. Bara pun tak kalah pandai dari Bram hanya bedanya Bara tak begitu suka dengan olah raga.

Kebahagiaan selalu terpancar dari keluarga Albert Sanjawijaya, kebaikan mereka yang selalu siap menolong orang lain yang membutuhkan bantuan mereka, dan siap menerima orang lain dengan tangan terbuka.

Karena Bram dan Bara seumuran jadi mereka kuliah di tempat yang sama, pasalnya atas permintaan keduanya mereka harus tetap di kampus yang sama, sekelas, dan harus satu bangku pula. Seperti tak terbantahkan pihak kampus menuruti kemauan kedua anak itu sebagai putra pemilik saham donatur paling besar di yayasan kampus yang mereka pilih.

Bukan hal sulit bagi Bram dan Bara jika ingin bergonta-ganti pacar karena ketampanan mereka yang di dapat dari ayahnya yang gagah dan begitu tampan dan mempesona. Cetakan Tuhan yang sangat sempurna. Rahang kokoh, alis tebal, bola mata hazel, hidung mancung membuat mereka terlihat bagai dewa dan mampu memikat semua gadis baik di dalam kampus ataupun di luar kampus. Banyak sekali gadis yang mengagumi mereka bahkan mengidolakan mereka, namun sayang, Bram dan juga Bara lebih sering mengabaikan merek yang menggilai ketampanan keduanya.

Pagi hari yang cerah menyambut kedua pangeran tampan yang masih tertidur pulas di balik selimut dan kasur masing-masing.

"Selamat pagi kedua pangeran mami... Lihatlah sang surya sudah menunggu untuk di sapa oleh kalian". Ucap lembut wanita paruh baya kepada kedua jagoannya yang hanya menggeliat lucu lalu menutup wajah masing-masing bersamaan dengan selimut mereka masing-masing.

"Oh... Jadi kalian mengacuhkan mami? Baiklah... Mami tak akan membuatkan sarapan kesukaan kalian pagi ini". Ancam Andin pada kedua putranya yang masih saja tak bergeming di balik selimut masing-masing.

"Huuhhh... Baiklah... Mami akan pergi". Ucap Andin lalu melangkah menuju pintu kamar Bram dan Bara.

"Wwaaaaaa....". Seru Bram dan Bara bersamaan sambil meloncat dari tempat tidur masing-masing dan memeluk wanita paruh baya yang sangat mereka cintai itu. Dengan setengah terkejut Andin menerima pelukan dari kedua putranya lalu mendekap dan mencium kening keduanya.

"Ayo... Sekarang segera mandi dan sarapan, papi sudah menunggu di bawah". Ucap Andin sambil mengacungkan telunjuknya.

Bram dan Bara masih saling memangdang satu sama lain tanpa berucap apapun, sampai tiba-tiba keduanya berlari ke kamar mandi secara bersamaan dan mulailah berebut untuk masuk duluan ke kamar mandi.

Dua Jantung Satu Janji CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang