HERA [32]

6.8K 329 5
                                    

Selamat membaca~

- - - - -

Semalam kami berdua bertengkar hebat, tapi pertengkaran kami berakhir karena Leo mengalah dan mengatakan akan membuktikan bahwa aku telah salah sangka. Ia bilang hari ini ia akan mengundang seluruh teman-temannya ke rumah ini, sekaligus syukuran bersama teman-teman sepermainannya. Entah kenapa aku juga setuju dengan idenya, aku tidak ingin salah mengambil langkah lagi.

Aku bukannya sudah tidak marah lagi dengan dia, tentu saja aku masih marah, tapi sikap lembutnya mulai melunturkan kekesalanku secara perlahan. Kalau pernyataan bahwa aku salah sangka itu benar, mungkin kekesalanku akan menguap, tapi kalau kenyataanya sebaliknya, lihat saja apa yang akan aku lakukan nanti.

Ting tong.

"Mas aja yang buka, kamu buat minum aja dulu." Leo berjalan menuju pintu rumah. Terdengar ia sedang menyapa seseorang yang datang. Tak lama muncullah sosok Mas Eros. Ia tersenyum kepadaku.

"Gimana kabarmu Ra?"

"Baik Mas. Mas sendiri gimana?"

"Super baik."

Aku tersenyum mendengar jawabannya. "Hera buatin minum dulu ya Mas."

Ia mengangguk. Aku berjalan menuju dapur untuk menyiapkan minuman. Di saat aku sedang membuat minuman, terdengar bunyi bel lagi. Sepertinya ada yang datang lagi.

"Ra, ada Oldy sama Lyn datang, sama kamu buatin untuk dua lagi ya, temen Mas yang belum kamu kenal juga datang." Leo muncul secara tiba-tiba di sebelahku, nyaris aku berteriak kalau aku tidak ingat ada tamu di ruang tamu.

Aku hanya mengangguk dan Leo kembali keluar dari dapur. Dua teman yang belum kukenal? Jangan-jangan wanita yang kemarin. Bisa saja sih, ah sudahlah, aku tidak boleh berpikir yang macam-macam. Pagi ini pikiranku harus bersih jadi tidak boleh ada prasangka. Aku harus dengarkan dulu apa yang akan dikatakan Leo nanti.

Semua minuman yang aku buat sudah jadi, aku menata keenam gelas yang berisi sirup markisa di atas nampan. Aku membawanya keluar menuju ruang tamu. Aku memandang satu persatu tamu yang datang dari kejauhan. Mas Eros, Mas Oldy, Kak Lyn, Leo, hem dan siapa dua orang itu? Aku tidak mengenal mereka.

"Aih makasih Hera." Sambut Kak Lyn, ia membantuku menata gelas-gelas minuman yang aku bawa.

"Makasih Kak Lyn." Jawabku.

Aku beranjak dari ruang tamu untuk meletakkan nampan, kemudian aku kembali ke ruang tamu. Awalnya aku ingin duduk di sofa yang masih kosong di sebelah Kak Lyn, tapi Leo menarikku agar duduk di tangan sofa yang sedang ia duduki. Ia memeluk pinggangku dengan erat. Dasar cari kesempatan!

Mas Eros terlihat menoleh ke kanan dan ke kiri, ah bukan, lebih tepatnya menoleh ke arah Mas Oldy, Leo dan satu teman Leo yang belum ku kenal.

"Kalian kalau mau pamer kemesraan mending gue pulang!" Keluhnya pura-pura akan beranjak dari kursi.

"Ih Kak Eros apaan sih, nih sama Oldy aja. Dia juga jomblo." Cetus Kak Lyn sambil menahan lengan Mas Eros.

Kulihat Mas Eros menahan tawa melihat wajah Mas Oldy yang super duper parah, jujur aja aku juga mau ketawa.

"Kasian banget sih Dy, dikatain jomblo." Celetuk teman Leo yang laki-laki.

"Sst diem deh kalian," dengan telunjuk di depan bibir, ia menjawab celetukan temannya. "Btw, ada gerangan apa Tuan Eleos mengundang kami semua ke rumah ini?" Mas Oldy mengalihkan topik pembicaraan.

"Mau ngundang kalian untuk kumpul di sini aja sih, kan kita semua belum pernah kumpul bareng di rumah baru gue." Jawab Leo lengkap dengan senyuman.

FortunatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang