VOTE KOMEN!
•••••
"Kalian udah bikin heboh satu kampung tengah malem gini. Pokonya Harus di nikah kan sekarang juga!!" Ujar seorang ibu-ibu yang terlihat sangar, bernama Ute. Atau sering di panggil bu uut
"Iya atuh bu, pezina seperti mereka harus dinikahkan sekarang juga. Enak banget mereka hujan-hujan malah kaya gitu di pos ronda kita." Ujar seorang ibu-ibu dengan kerudung instan yang terlihat miring, mungkin ibu itu kemari dengan buru-buru,
"Tau ya, kan ada mobil, kenapa engga disana aja." Ujar pemuda dewasa tadi yang bernama liu
Ibu-ibu berkerudung miring itu langsung menimpal, "Sempit kali tempat nya makanya pindah."
Sedari tadi jendra menghawatirkan pendengaran Alora, meskipun mereka sudah dewasa, Tapi pembahasan seperti ini tidak cocok untuk alora.
"Stt.. jangan di dengarkan, biar ini urusan saya, kamu juga pasti bingung." Bisik jendra, sedangkan alora hanya diam dan mencerna apa yang para warga itu katakan,
"Oke, ini keputusan kami bersama, kalian udah berbuat zina di wilayah kami, apalagi kalian bukan suami istri maka kalian harus di nikahkan!" Ujar pak rt,
"Tapi pak, buk, saya sama sekali tidak berbuat apa-apa dengan wanita ini, Saya berani bersumpah! Sama sekali tidak berbuat macam-macam" Tekan jendra,
Dua ibu-ibu itu terlihat julid, "siapa yang tau? Lagi hujan-hujan cuma berdua, Apalagi Mas nya engga pakai baju, udah deh engga usah menyangkal." Ujar bu uut sambil memiringkan bibir nya,
"Tap-" belum selesai jendra melanjutkan, pak rt lebih dulu menyela ucapan nya,
"Mau dicambuk? Atau menikah?"
Jendra diam, begitupun Alora, Mereka saling menatap satu sama lain. Mata alora terlihat berkaca-kaca dan menggeleng ambigu
"Aku gak lakuin apa-apa kok buk, pak. Aku cuma neduh sebentar, tapi tiba-tiba kalian teriak kaya gitu dan saya baru tau kalo ada pria ini di samping saya. Tolong percaya saya pak buk" Ujar Alora, tangan nya mengusap air mata yang jatuh di pipinya,
"Gila ya mas, mba nya lagi neduh, malah mau di ninaninu. Otak mas nya di mana!!" Ujar ibu berkerudung itu,
Karna suasana semakin panas, buk uut maju dan menjambak rambut jendra kuat, "Akh... Lepaskan! Oke, ini memang salah saya, saya khilaf. Tapi saya engga ngapa-ngapain dia kok" Jendra terpaksa harus berbicara seperti itu agar masalah ini cepat selesai,
"Khilaf...khilaf, Udahlah nikahin aja, masalah ini bisa buat desa ini tercemar, dan nanti malah jadi terkutuk."
Mereka semua mengangguk,
Jendra menatap kearah alora, jendra tidak punya pilihan, "Baiklah saya akan menikahinya."
Alora terkejut, lalu menggeleng kuat, "kak-"
"Oke, saya panggil pak ustad dulu, ayo kita kemasjid, kalian islam kan?" Tanya pak rt, lalu jendra Mengangguk
Air mata alora sudah kembali turun sekarang, takdir apalagi ini? Tidak cukupkah kemarin ia di buat ketakutan, dan sekarang ia malah harus menikah dadakan karna kesalah pahaman begini
"Kamu ikut saya mba, saya pakein kebaya bekas saya menikah waktu itu, lumayan masih bagus, biar kalian nikah nya engga pake baju zina ini." Perkataan pedas itu berasal dari buk uut, alora terpaksa mengikuti langkah para ibu-ibu itu,
Sedangkan jendra kini di tarik menuju rumah pak rt dahulu, "Kamu juga pakai dulu kemeja saya."
Jendra juga terpaksa harus mengikuti mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Introvert
AdventureSabrina tersedot ke dalam novel favoritnya dan menjadi Alora, adik perempuan sahabat protagonis laki-laki yang tidak di ketahui oleh kakak nya sendiri. Alora adalah introvert yang jarang berinteraksi dengan orang lain. Sabrina ingin mengamati dan me...